Bab 4. Aku Setuju!

2.2K 61 0
                                    

Darren bisa melihat sosok Audi berjalan ke arahnya dengan langkah gontai. Ada sesuatu yang penting, yang sepertinya sudah dokter sampaikan kepada mantan istrinya itu.

"Bagaimana, Mbak?" tanya Bagas yang menunggu informasi selanjutnya mengenaci kondisi sang mama.

Audi masih tetap diam. Ia hanya menatap adiknya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Mbak?" Kembali Bagas memanggil.

Di sisi lain, Darren justru masih terlihat santai dengan posisi duduk yang belum berubah. Ia masih memilih diam hingga perempuan itu berjalan dan berdiri di depannya.

Dengan kedua tangan disilangkan di depan dada, Darren menatap Audi. Ia masih menunggu hal apakah yang akan mantan istrinya itu katakan.

"Aku setuju!" ucap Audi sembari menatap Darren dengan mata berkaca-kaca.

Tak perlu menanyakan keyakinan pada diri Audi sebab Darren seperti khawatir perempuan di depannya berubah pikiran, ia segera berdiri lalu menarik tangan Audi meninggalkan tempat tersebut.

Melihat apa yang terjadi di depannya, Bagas hanya bisa melongo. Ia bingung dan tak tahu apa yang terjadi. Tapi, kini ia malah ditinggalkan sendiri -berdua dengan Zain, asisten pribadi Darren yang terlihat menerima panggilan telepon.

"Ya, Pak!"

'Urus semua keperluan Mama Marissa. Aku serahkan padamu sampai semuanya selesai!'

"Baik, Pak. Saya mengerti!"

Setelah itu Zain menutup panggilannya.

Menatap Bagas yang tampak kebingungan, Zain memilih untuk mengajak lelaki itu menemui dokter yang tadi Audi temui.

"Menemui dokter?" tanya Bagas yang pastinya kebingungan.

"Ya."

***

Sebuah kamar di salah satu hotel yang letaknya tak jauh dari rumah sakit tempat di mana Marissa berada, Darren membawa Audi ke sana.

Lelaki itu tidak tahu jika saat ini mantan istrinya terlihat panik dan ketakutan.

"Darren, kenapa kamu bawa aku ke sini?" tanya Audi yang akhirnya bisa bersuara setelah mereka tiba di dalam kamar tersebut.

Audi tampak spontan mengangkat kedua tangan dan mencoba menutupi bagian depan tubuhnya. Ia seperti takut jika Darren akan berbuat macam-macam padanya, dan tahunya itu terbukti sekarang.

Darren langsung mendorong tubuh Audi ke dinding. Tanpa permisi, lelaki itu langsung mendaratkan ciumannya di bibir sang mantan istri.

"Ah, Darr!" desah Audi yang seketika terhenti sebab aksi bungkaman yang Darren lakukan di bibirnya.

Sekian detik Darren berhasil mereguk kenikmatan atas bibir Audi yang menurutnya terasa berbeda dari yang pernah mereka lakukan saat masih menjadi pasangan suami istri dulu. Lebih manis dan candu sekarang.

"Hentikan, Darren!" teriak Audi setelah Darren melepas ciumannya.

Terdengar napas yang tersengal sebab ciuman memabukkan yang tanpa sadar Darren lakukan. Audi yang sudah lama tidak pernah melakukan hal itu, tampak kepayahan.

Plak!

Sebuah tamparan Audi layangkan di pipi Darren setelah ia tersadar. Hal itu malah membuat Darren tersenyum sinis, kemudian mengulangi aksi serupa seperti sebelumnya.

Menyadari ada tetesan air mata yang jatuh di pipi Audi, Darren tetap melanjutkan seolah tak memiliki rasa. Bahkan, ia juga mendapatkan perlawanan sekarang. Perempuan itu tidak menyerah dan mencoba supaya ia menghentikan aksinya tersebut.

With My Ex 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang