28 : Tasya

195 21 7
                                    

Pagi nan tentram kini sudah hadir, menyapa setiap insan, yang terus bergelayut manja di atas meja dapur dan segera meracik bumbu-bumbu agar menjadi sebuah makanan yang lezat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi nan tentram kini sudah hadir, menyapa setiap insan, yang terus bergelayut manja di atas meja dapur dan segera meracik bumbu-bumbu agar menjadi sebuah makanan yang lezat.

Tak banyak waktu yang lama, kini meja itu sudah terisi beberapa makanan sehat dan susu coklat yang Elvio sukai, Hyera yang kini telah sibuk dengan alat masaknya tak menyadari bahwa satu suara telah memanggil namanya.

"Hyera!" sapaan itu tak di hiraukan Hyera, dia semakin geram yang akhirnya menggebrakan meja sampai benda yang berada di atasnya terbentur bersamaan.

Hyera sontak mengangkat wajahnya ketika suara bising itu menyapa telinganya, dia tatap mata tajam Elvio sambil memeras kuat Apronnya yang sejak tadi ia pakai.

"Kau tuli?!"

"Tidak V." Guman Hyera pelan.

"Aku akan pergi, kau tetap di rumah tak boleh keluar tanpa izin dariku." Ucap Elvio sambil bergegas.

Hyera mengangguk dia terpaksa diam seharian di rumah, kembali merasa bosan dan tak melakukan apapun kecuali menyapu dan mencuci baju miliknya dan juga milik Elvio, lamunannya kian berhenti ketika sesuatu barang yang harus dia beli, dia menatap Elvio yang akan pergi lalu memanggilnya.

"V..." Hyera berucap pelan, dan Elvio menoleh tanpa menjawab. "Aku akan ke supermarket, untuk belanja keperluan dapur, aku izin keluar sebentar, bisa?"

Elvio tampak berfikir, lalu mengiyakan.
"Boleh, kau memegang kartu ku kan? Pegang dan belanjakan seperlunya. Aku mempercayaimu. Ingat! Jangan kabur." suaranya dingin, namun dapat di pastikan ada kehangatan di dalamnya, kehangatan yang mempercayai Hyera.

Tanpa Hyera sadari, Elvio sudah tidak terlihat lagi dihadapannya, dia buru-buru pergi menuju kantornya dan  mengendarai mobil dengan kecepatan penuh.

Hari itu mungkin Hyera bisa saja bebas, tapi tidak tahu besok. Langsung saja Hyera bergegas mengambil tas selempangnya dan tidak lupa mengunci Apartemennya.

꒰‧₊˚Dear V´°꒱

Tangannya dengan lihai mencari sesuatu di rak supermarket, mengambil semua kebutuhan dapur dan juga beberapa keperluan untuk dirinya dan juga Elvio. Mendorong trolli menuju ke arah rak yang penuh dengan sayuran dan buah buahan.

Cemilan dan susu coklat kesukaan Elvio sudah tertata di troli dan membawanya ke arah kasir tanpa berangsur lama.

Jujur Hyera senang sekali jika sudah di kaitkan dengan belanja, jadi ada kegiatan di Apartemennya kalau tidak memasak, membuat agar-agar atau sejenisnya.

Di dorongnya Troli menuju kasir dan langsung di sambut oleh pelayan kasir itu dengan ramah, Hyera pun hanya balik tersenyum, di hitungnya belanjaan Hyera, tidak banyak hanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya selama 5 hari.

Dua kresek penuh telah di genggamnya. Berat, tapi tak membuat Hyera lelah.

Kini Hyera tengah menunggu bus menuju Apartemennya, beberapa menit tak masalah baginya untuk menunggu kedatangan bus, dia bergumam ria dan pada akhirnya di seberangnya ia menatap seorang sosok yang terlihat familiar di ingatannya.

Dear V ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang