....
" ugh.. berhenti.. cu-cukup.." ucapnya sedikit terbata sambil berusaha mendorong pria yang sedang memerangkap dan memeluk pinggangnya erat itu..
"Hmnn..??! Tidak bisa, kemarin aku tidak sempat bertemu denganmu karena aku dihukum sampai jam pulang sekolah mu berakhir.." jawab pria yang memerangkap pria yang lebih kecil itu sambil mengecupi lehernya bertubi-tubi..
"C-cukuppp.. kubilang cukup Jona!" Yapp benar, pria yang saat ini sedang memerangkap pria yang lebih kecil dan lebih tua darinya itu adalah Jona Alexander... Demikian yang sedang diperangkap dan dipeluk erat itu adalah Lian Rich Senjja.. panggil saja pria yang lebih kecil dari pria satunya itu Lian.
Jona seolah tuli dan masih memeluk erat Lian sambil terus berusaha mengecupi leher Lian dengan penuh gemas dan sedikit bernafsu. Namun, ketika bibirnya berusaha mencapai bibir dari lawannya justru segera memalingkan wajah dengan cepat..
Sial..
Dia tidak bisa memaksa..
Namun terkadang dia benar-benar ingin melahap habis bibir yang terlihat manis dan lembut itu.. terlihat lezat jika ia juga bisa menjelajahi seluruh isi mulut dari sang lawan yang kini menatapnya sengit..
"Jangan coba-coba Jona!!" Lantangnya karena dia sudah cukup merasa jengah dengan kelakuan pria yang lebih besar darinya itu.
Lian merasa heran, Jona itu sudah 2 tahun ini selalu mengganggunya.. dan mengatakan jika dia ingin sekali Lian menjadi kekasihnya..
Apakah semua anak SMP seumuran Jona segila ini..
Hey.. tentu saja dia merasa heran dan cukup setress ketika dipertemukan dengan pria kecil seperti Jona ini.. tapi sialnya badannya itu tidak lah kecil.. sedangkan dia yang sudah berumur 17 tahun (otw 18) justru memiliki tubuh yang terlihat lebih mungil dari pria remaja SMP didepannya ini.
"Kak Lian??" Panggil Jona membuat lamunan Lian seketika buyar..
"Kak.." lagi Jona..
"Jona.. berhenti mengganggu ku, kamu lebih baik bersekolah dengan baik dan benar.. sebentar lagi kamu akan memasuki sekolah menengah atas.." balas Lian pada akhirnya..
Dia sudah terlepas dari perangkap Jona.. sedikit memberi jarak antar mereka lebih jauh.
Jona yang mendengar itu mengerutkan keningnya..
"Kenapa..?" Dia mendekat lagi ke arah Lian.. dan berusaha meraih kembali tubuh Lian dalam dekapannya. Namun lagi, Lian kembali menghindar dengan cepat.
Lian menghela nafas..
"Jona aku lebih tua darimu,dan juga kita sesama laki-laki.. aku menyukai perempuan bukan pria remaja seperti mu..""Tapi aku bisa menjadi pria dewasa untuk mu kak.. aku suka padamu sejak aku pertama melihatmu diawal memasuki kelas 2 SMP ini.." Jona
"Cukup jona, aku bukan gay.. kau tau.." Lian
"Aku juga bukan gay!!.. Bahkan saat aku kelas 2 akhir semester kemarin aku sudah beberapa kali meniduri pacar-pacar perempuan ku.. dan berusaha tidak lagi menyukai mu!! Dan bahkan aku sudah berpacaran saat aku baru kelas 1 SMP!!" Jona menjawab dengan suara sedikit keras.
Lian memejamkan matanya.. berusaha menetralkan rasa kacau hatinya mendengar pengakuan Jona yang cukup mengagetkan nya itu.
Mendengar Jona menyukainya saat pertama kali mereka bertemu.. membuat dia ingat dengan jelas saat tiba-tiba remaja itu terus berusaha mendekatinya dan mencoba mengenalnya.. dan tidak henti-hentinya terus mencari cara untuk terus mengganggunya.. bahkan sejak dia kelas 3 ini sudah mulai berani menyentuhnya..
Terlebih terkadang dia juga datang kerumahnya.. yang hanya tinggal bersama neneknya.
Namun tentu saja dia juga berkali-kali meminta neneknya untuk mengatakan bahwa dia sedang pergi dan tidak berada dirumah.
Dan untungnya neneknya pun tak terlalu mempertanyakan kenapa dia harus seperti itu.Juga, tentu Jona sebenarnya tau bahwa Lian menghindarinya.. dan memanfaatkan neneknya yang sudah pasti tidak bisa dia paksa untuk mengatakan yang sebenarnya..
Dia juga harus jaga image didepan calon nenek mertua,asekk..
Oleh karena itu, menjadi alasan Jona untuk selalu menunggu Lian tepat didepan gerbang sekolah pemuda itu.. tentu saja karena dia anak SMP maka jam pulang sekolahnya lebih awal daripada jam pulang anak SMA.
Tentu saja dia juga tidak ada niat mengikuti kegiatan sekolah yang hanya akan menghambat dirinya untuk sering-sering menemui pemuda kekasih hatinya itu.
Ok kembali kepada dua sejoli yang masih saja sama-sama keras kepala ini.
Lian "huftt.." hela nya..
Namun ketika dia akan mendongak sesuatu yang tidak dia perkiraan terjadi..
Pria remaja itu menarik pinggangnya cepat lalu menyambar bibirnya dengan segera.. Lian memelototkan mata.. pikiran nya kosong sanking terkejutnya.. hingga Jona mulai mengecup dan menggerakkan bibirnya diatas bibir Lian dengan gerakan perlahan namun menambah tempo menuju cepat.. memanfaatkan kebengongan Lian dan kemudian melumat bibir Lian dengan nafsu.. menikmati setiap detail bibir Lian, menjilat.. melumat.. melahap habis bibir yang selama ini membuatnya sering setres karena selalu gagal untuk menikmatinya..Ketika lidah dari Jona berusaha menerobos masuk, Lian segera tersadar dengan situasi yang sedang terjadi padanya saat ini.. lalu mencoba mendorong Jona namun karena sepertinya Jona sedang benar-benar memanfaatkan situasi saat ini membuat Jona sulit untuk melepaskan Lian dengan mudah, dan masih berusaha mencari akses memasuki rongga mulut Lian.
Namun hal yang membuatnya terpaksa melepaskan bibir indah dan manis itu saat Lian menggigit keras bibirnya hingga sedikit mengeluarkan cairan darah..
Jona melepaskan bibir Lian dengan terpaksa.. dan masih tidak melepaskan tangannya dari pinggang ramping itu.. dia menyatukan keningnya dikening pria yang satunya, Lian..
Menatap mata Lian dengan penuh rasa yang begitu besar dan nafsu yang sedikit masih tersisa..Percayalah sedekat ini ketika dengan seseorang yang kamu sukai benar-benar bisa membuatmu lepas kontrol..
Seperti yang dirasakan Jona saat ini..
Tapi dia sudah cukup merasa senang karena pada hari ini dia bisa merealisasikan hal yang selama ini selalu dia inginkan dan bayangkan..Yaitu menikmati bibir manis menggoda yang kini terlihat membengkak dan basah berkat dirinya itu..
"Haah hahh.. hah.. cu-cukup Jona.. apa yang kamu lakukan!??" Nafasnya masih sedikit tersengal, Lian terkejut dan juga merasa marah dengan perlakuan Jona barusan..
Damn.. itukan first kiss Lian..Aaarghhh kan dia pingin nya cium anak cewek bukan anak laki-laki..
Lian berusaha melepaskan diri.. tapi lagi-lagi Jona justru semakin erat memeluk pinggangnya..
"Kak.. percayalah,jika kamu berusaha menghindari ku terus menerus.. bisa saja aku merasa gila dan lalu merencanakan untuk memperkosamu.." Jona tersenyum aneh kepada Lian setelah mengatakan itu.
Lian seketika merinding mendengar perkataan Jona..
Lalu.."J-jangan coba-coba!!!!" Terbatanya,Lian.
Jona menyeringai..
"Kamu tidak akan bisa menghentikanku,jadi yang jangan coba-coba itu adalah kamu kak.. jangan coba-coba menghindari ku lagi" menatap Lian dengan tatapan seolah dia tidak sedang membual.
Lian terdiam.
Dia bergidik ngeri.
Apalagi saat ini dia sedang berada dibelakang sekolah yang sudah sepi..
Iya, benar.. Jona menunggunya tepat didepan gerbang sekolah.. lalu saat Lian mencoba kabur dari Jona dengan berlari kearah gerbang belakang.. Jona mengikutinya lalu mencekal tangannya dan menariknya kebelakang sekolahnya sambil menunggu anak-anak sekolah yang lain pulang.. dan ketika sudah sepi pria remaja itu segera memerangkap nya seperti diawal tadi.
Ahhh kenapa saja dia sulit menghindari remaja gila yang masih memerangkap pinggangnya ini.
....
Wkwkkk udah main serobot aja ya Jona ini..
Next..
↓
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Hamil??
عشوائيwhat?? Umur 15 tapi udah jadi calon bapak?? Baca selengkapnya...