....
Lian merasakan ada dua buah tangan yang memeluknya erat dari belakang..
Membuat dia tidak leluasa untuk menata pakaian yang dia lipat ke lemari..Yang membuat Lian semakin tidak nyaman ketika seseorang itu menelusupkan wajahnya ke perpotongan lehernya..
Dia merasa geli dan merinding..
Lian berusaha menoleh kebelakang melihat sosok tersangka yang memerangkap pergerakan tubuhnya.
"Lepaskan aku, ini hampir selesai.. jangan terus mengganggu kegiatan ku Jona!" Sembur Lian akhirnya, emosi.
Ternyata sosok yang menjadi tersangka tersebut adalah Jona.
Jona mengangkat kepalanya lalu menumpukan dagunya di bahu pemuda yang lebih tua.
Tersenyum menawan ketika melihat wajah idamannya dari dekat..
Karena tubuhnya cukup jauh lebih tinggi, membuat dia harus membungkukkan badan agar bisa memeluk dan menumpu kan kepalanya pada bahu Lian.
Lian yang melihat senyuman mistis namun memang pada kenyataannya sangat sangat menawan berusaha menahan gejolak hatinya.
Ada sesuatu yang salah..
Ada apa dengan dirinya?
Lian merasa ada suatu dentuman samar dihatinya.
Namun semua pikirannya menjadi pecah ketika Jona justru mengganti senyuman nya dengan menampilkan seringaian yang cukup mencurigakan.Ah sial..
Dia jadi ingat jelas kegilaan Jona dari tadi malam bahkan hingga pagi ini.
Saat ketika pagi-pagi sekali tadi Lian terbangun, Jona sudah tidak ada dikamar..
Dia pikir Jona pergi ntah kemana, hingga membuat dia ingin segera meninggalkan apartemen pemuda itu lalu kembali kerumah.
Ternyata dia salah sangka,
Jona membuat dia merasa menjadi seorang sandera.Saat Lian berusaha membuka pintu apartemen, Jona mengunci pintunya dari luar. Membuat dia terkurung di apartemen itu sendirian.
Jona sangat-sangat gila, dia benar-benar menepati perkataannya semalam yang akan langsung meminta ijin kepada nenek Lian agar memberi ijin untuk menginap di tempat nya.
Haaahh..
Lian cukup frustasi.
"Kak Lian sangat manis.. aku semakin suka. Bagaimana ini" ucap Jona membuat Lian sadar dari lamunan nya.
Lian menatap Jona, masih diposisi yang sama.
Mulai semakin membuat Lian merasa sesak.
"Lepaskan dulu, aku mau menyelesaikan lipatan bajumu ini Jona" Lian.Jona mencium kilat pipi Lian, lalu tersenyum dan melepaskan pelukan tangannya pada tubuh Lian.
"Kakak adalah istri yang baik,aku mencintaimu" kata Jona tanpa beban bahkan terkesan sangat senang karena mengatakan nya.
Lian menggerutu didalam hati.
Istri apaan, dia laki-laki bukan wanita."Aku pria" balas Lian.
Jona mengusap pelan pipi Lian,
"Iya istri pria" ucap Jona.Lian tidak berniat merespon perkataan Jona barusan.
Setelah itu Lian mengalihkan pandangannya dari Jona, menyingkirkan tangan Jona dari pipinya,segera menyelesaikan lipatan kain yang masih belum selesai ditatanya dilemari pemuda itu.Jona duduk di atas ranjang nya, menatapi Lian yang sedang sibuk dengan baju-bajunya.
Ya Jona memang cukup tidak teratur bahkan isi lemarinya sangat berantakan. Membuat Lian sakit kepala ketika membuka lemari pemuda remaja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Hamil??
Diversoswhat?? Umur 15 tapi udah jadi calon bapak?? Baca selengkapnya...