CHAPTER XIV

33 3 0
                                    

"Kim Taehyung?!" Jennie terperangah ke arah Taehyung. Ya, pria itu adalah Kim Taehyung, salah satu member BTS.
"Bagaimana kau bisa tahu aku ada disini?" Tanya Jennie yang masih terkejut.
"Jennie-ssi, katakan padaku siapa yang berani berbuat ini kepadamu?" Tanya Taehyung dingin.
"Oppa.." panggilnya.
"Nuguyaa!!!" Bentak Taehyung. Hilang kesabarannya sambil mengepalkan tangannya. Kemudian dengan cepat ia lepaskan.
"Katakan padaku Jennie-ssi.. Siapa yang melakukan ini padamu?" Kata Taehyung berubah dengan nada lembut. Jennie masih tak ingin menjawabnya.
"Apa ini ulah GD sunbaenim?" Tanya Taehyung.
Jennie yang mendengar Taehyung mengucapkan GD lantas begidik ngeri.
"dd..d..darimana kau tahu?"
"Sudah kuduga. Putuskan dia, jauhi dia Jennie-ssi. Aku tidak suka kau bersamanya."
"Tidak. Kau tidak mengerti Taehyung-ssi-"
"Apa yang tidak kumengerti? Ia tega melakukan ini padamu! Kalau benar ia seorang kekasih, tidak seharusnya ia melukaimu." Sambil menunjukkan tangan Jennie yang terlihat bekas luka lama tapi dilukai lagi.
"Kau takut meninggalkannya?" Tanya Taehyung lagi. Jennie diam kemudian mengangguk mengiyakan.
"Bagaimana hubunganmu dengan Kai Sunbaenim?"
"Aku..Sebenarnya tidak ada apa-apa. Itu hanya rumor. Dan bodohnya aku seolah mengiyakan agar hubunganku dengan GD Oppa tidak diketahui publik."
"Putuskan dia. Kalau kau takut, biar aku saja yang melindungimu." Lanjut Taehyung.
Jennie menatapnya tanpa menjawab apapun. Ia masih bimbang. Tak mungkin juga ia menyeret Taehyung di situasi ini.
"Aku tidak mau melukaimu. Cukup Kai Oppa saja, aku tidak mau yang lain terseret masuk ke situasi ini."
"Ani..! Kau tidak menyeretku. Aku yang bersukarela untuk membantumu keluar dari sini. Percayalah, aku akan membantumu." Kata Taehyung menjelaskan. Jennie semula ragu. Tapi ia sudah putus asa. Dia menghela nafasnya kasar kemudian ia mengangguk menyanggupi.
"Kalau begitu ayo kita obati dulu lukamu" kata Taehyung.
"Taehyung-ssi-"
"Oppa. Panggil aku Oppa saja" kata Taehyung yang tersenyum hangat.
"Taehyung Oppa, setelah ini mau kemana?"
"Mengobati lukamu tentu saja" jawab Taehyung santai.
"Setelah itu..?"
"Mengantarmu pulang dan memastikanmu selamat" jawab Taehyung sambil mengernyit.
"Oppa, mian, bolehkah aku meminta bantuanmu?"
"Wae? Apa itu? Katakanlah"
"Bisa temani aku malam ini? Aku terlalu takut untuk tidur sendiri. Aku khawatir GD Oppa akan menghampiriku.."
"Tidurlah di apartemenku~ tapi kita ke dorm dulu"
"Jangan! Nanti bagaimana kalau para member tahu?"
"Gwaenchana.. Mereka pasti akan mengerti"
"Mwo? Wae?"
"Karena kau adalah satu-satunya wanita yang kusukai sejak lama" jawabnya sambil tersenyum.

* * *

"Oppa, apa kau mengenal mobil yang ada disana?" Tanya Nayeon yang sedang memicingkan mata dan menunjuk pada Kyungsoo yang sibuk menyetir.
"Hmm? Eodi?" Tanya DO pada Nayeon yang mengikuti arah pandangnya.
"Sepertinya aku merasa tahu mobil siapa itu" lanjut Nayeon.
"Nugu?"
"Bukankah GD Sunbaenim?"
"Jinjja? Aku tidak tahu. Tunggu?! Kenapa kau bisa tahu?"
"Yaa Oppa lupa kalau aku berteman dengan Jennie? Mereka berpacaran."
"Aah.. Tapi apa yang GD Sunbaenim lakukan disana?"
"Ntahlah.. Keadaannya terlihat kacau. Aku akan mencoba menghubungi Jennie" kata Nayeon yang kemudian beralih mengambil handphonenya. Ia mencari kontak Jennie dan segera menekan tombol call.

"Oh Jennie-yaa.. Mwohae? Eodiya?" Tanya Nayeon.
"Ooh Nayeon-ah, wae geurae?"
"Apa aku mengganggumu? Mian, apa kau bersama GD Sunbaenim?"
"Umm.. Tidak.. Ada apa?" Tanya Jennie ragu.
"Aku sekarang ada di dekat jembatan sungai Han, dan tak sengaja melihat GD sunbae, apa kau tau ia ada disekitar sini? Kukira kau bersamanya."
"Tidak-" "Nuguya..?" Jawab seorang pria diseberang.
"Eoh? kau sedang bersama seseorang? Mianhae"
"Gwaenchana, Nayeon-ah bisakah aku meminta tolong padamu?" Pinta Jennie.
"Apa itu?"
"Jangan katakan apapun padanya."

* * *

Tampak seorang pria memasuki sebuah apartemen. Ia terhuyung mencari keberadaan kekasihnya. Yap, GD mabuk berat.
"Sayang, Jennie-yaa, kau dimana?"
Tak ada jawaban dari sang empunya rumah. Ia kembali mencoba menghubungi sang kekasih tetapi nihil tak ada jawaban. Ia kesal, membanting ponsel miliknya kesembarang arah.
"Shit!! Kemana kau Jennie-yaa..? Masih belum jera juga rupanya.."
tak lama tampak telp dari seseorang menghubungi GD. Ia memberitahu keberadaan Jennie.
"Aku segera kesana.."

* * *

YOU ARE MY DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang