—kapten 012—
"Junghwan, woi?"
Jungwon terus menggoyang goyangkan tubuh teman sebangkunya itu. sebab pemuda So ini sudah melamun selama satu jam terakhir. sejak jamkos dimulai hingga bel istirahat berbunyi.
"eh, apa?"
akhirnya, kesadarannya kembali setelah Jungwon mencubit pipi Junghwan.
"lo lagi kenapa sampe ngelamun satu jam gini? udah istirahat nih! ayo jajan."
ah, Junghwan menghembuskan nafasnya kasar. ia mengangguk sembari merogoh uang dari saku celananya.
dua ratus ribu.
Jeongwoo membekalinya dua ratus ribu untuk jajan hari ini. gila.
bukankah menjadi seorang guru tidak mendapatkan gaji banyak ya? bagaimana mungkin pria itu memiliki rumah cukup mewah dan memberinya uang jajan sebanyak ini perhari?
oh ayolah, Jeongwoo bukan ayahnya. atau jangan jangan pria itu hanya bergaya di awal demi meluluhkan Junghwan yang terbiasa hidup mewah?
tidak mungkin. Jeongwoo pasti bukan sekedar guru biasa, mungkin pria itu terlahir dari keluarga yang kaya raya sepertinya.
"gua kayaknya ga ke kantin dulu won, duluan aja."
tidak, Junghwan tak akan membelanjakan uang dari suaminya ini. Jeongwoo hanyalah orang asing dalam hidupnya, yang tiba tiba menggantikan peran ayah tanpa persetujuan Junghwan. ia tak akan menerima uang selain dari ayahnya.
"yakin gamau? kantin teh Wonyoung udah buka loh. gua mau beli milkshake--"
"mau."
tidak ada yang bisa mengalahkan rasa cinta Junghwan terhadap Milkshake vanilla kantin teh Wonyoung. catat itu.
"ngantri banget Ju, anjir lah. yang jualnya cantik sih." Jungwon menghela nafasnya kasar, kalau sudah melihat antrian sepanjang ini. semangatnya mendadak turun.
namun Junghwan yang sedang dalam suasana hati tidak baik itu tak menggubris sedikitpun. sang teman yang mengerti akan situasi pun memutuskan untuk diam. Junghwan dan Jungwon mengantri dalam hening.
setelah sekian menit menunggu, akhirnya tiba juga giliran mereka. belum sempat Jungwon membuka suara, teh Wonyoung langsung memberikan sebuah cup milkshake vanilla yang biasa Junghwan pesan.
"ini buat Juju, udah teteh siapin." begitu ujar Wonyoung dengan senyum manisnya.
aduh, teh Wonyoung. jadi makin jatuh cinta diriku.
Junghwan mengernyitkan alisnya bingung, meski begitu, ia merogoh sakunya untuk membayar minuman yang ia beli. namun tangan si perempuan cantik lebih dulu memberikan gestur menolak. dengan anggunnya Wonyoung berbicara.
"eh udah kok! tadi udah dibayar sama guru baru pagi pagi."
tentu saja, Jungwon membulatkan matanya tak percaya. rahangnya terjatuh mendengar apa yang baru saja teh Wonyoung katakan.
"hah?"
namun sepertinya, Wonyoung langsung menyadari bahwa dirinya keceplosan. jadi dengan sedikit panik, gadis cantik jelita itu mengalihkan topik pembicaraan kepada sosok di sebelah Junghwan.
"eh uwon, mau pesen rasa apa nih?"
ya tuhan.. jantung pemuda yang baru menikah kemarin itu berdegup sangat kencang sekarang. mengetahui apa yang Jeongwoo lakukan ini membuatnya merasa.... ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
kapten 012; iksan boys [end]
Fanfiction"siap, lapor komandan! saya Park Jeongwoo-- kapten 012 mengundurkan diri dari tim dan siap menjalani hukuman!" demi berjalannya sebuah rencana, Jeongwoo mendapat tugas untuk menyandera seseorang sebagai umpan. berbagai upaya rela ia lakukan demi ter...