hidup baru

8.8K 922 347
                                    

KENAPAAAAA KOOOK SEKARAANG KALIAAN SUDAH NGGA EXCITED LAGII SAMA STORY ASHAA 😔😔 SEDIH NIIH NGGA SEMANGAT LAGI 😔

ngga ih boong. it's ok yang penting enjoy dan masih setia sama woohwan ❤️

tw// nsfw, 🔞, mature content, kissing, anal sex, dirty talk.

—kapten 012—

"serius mas?"

"mhm?"

"itu.. anu.."

Jeongwoo hanya terkekeh melihat Junghwan terduduk di tepi ranjang, memandanginya penuh keraguan padahal ia hanya sedang melepas arloji.

"mas kan udah bilang tadi di sekolah, kalo adek mau diajak jalan jalan besok boleh ga sekolah. ya soalnya takut masih sakit."

Junghwan mengerucutkan bibirnya sebal, suaminya itu tak bilang bahwa alasannya diperbolehkan tidak sekolah adalah karena hubungan badan.

"curang ih! mas kan ngga bilang kalau alesannya kayak begini."

sekali pria tetap pria. Jeongwoo juga memiliki sisi brengseknya. ia punya kebutuhan biologis yang harus dipenuhi, jadi sosok dominan itu akan tetap berusaha membujuk suami mudanya agar mau disetubuhi.

mata tajam bak serigala itu mengunci pandangan lawan bicaranya, menyunggingkan senyum miring sebelum membuka suara.

"adek, mau gimanapun kita ini udah menikah. mas ga masalah kalau adek belum siap, kita bisa lakuin nanti. tapi sekarang mas butuh kepastian dulu nih, adek siapnya kapan? mas harus nandain adek juga kan, pernikahan kita ini belum bener bener resmi sampai nanti kita ngelakuin penyatuan."

ah.. iya, benar.

guru agamanya pernah berkata, bahwa seseorang belum bisa disebut istri sepenuhnya jika belum melakukan penyatuan dengan sang suami. Junghwan ingat itu.

lantas, bagaimana ini? masalahnya adalah Junghwan belum pernah melakukan hal semacam itu. ia masih perjaka.

mata polosnya mencoba menelisik raut wajah Jeongwoo. mengapa suaminya itu begitu percaya diri dalam hal ini? apakah Jeongwoo sudah memiliki banyak pengalaman?

"mas.. adek belum pernah ngelakuin, adek ngga bisa caranya." begitu cicitnya takut takut kala sang dominan mulai melangkah menghampiri.

"mas ajarin."

"mas udah bisa?"

haa, sial. pertanyaan Junghwan yang ini justru membuat nafas Jeongwoo seketika tercekat, ia tak tahu harus menjawab bagaimana.

tanpa menjawab, Jeongwoo kini bergabung duduk di sebelah si submisif. menggenggam sebelah tangan si manis tanpa izin, kemudian memandang lurus ke depan. kali ini tatapannya kosong.

"adek, mas udah 22 tahun." begitu ucap Jeongwoo singkat. yang ternyata berhasil membuat Junghwan tersenyum pahit mendengarnya, ia mengerti. maka dari itu entah kenapa hatinya serasa mencelos sakit.

si manis hampir menarik tangannya dari genggaman Jeongwoo, namun suaminya itu memiliki refleks lebih cepat darinya. telapak tangan besar itu justru semakin menggenggam erat.

kapten 012; iksan boys [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang