kapten 012; iksan boys [end]

misi

eyyoooooo ketemu lagi sama book baru woohwan punya asha <33

kali ini aku bawain Jeongwoo sebagai tentara AU dan Junghwan sebagai siswa SMA.

sebentar, supaya ga terjadi salah paham dan book aku ngga diserang. aku mau kasih tau kalau Junghwan sempet berhenti sekolah selama 2 tahun di usianya yang ke-9. jadi dia sekarang udah kelas 12 dan umurnya 19 tahun. udah legal-- dan udah punya KTP. oke oke?

sementara Jeongwoo disini usianya baru 22 tahun. age gap mereka cuma 3 tahun dan keduanya sama sama legal. jadi ga ada alesan untuk nyebut nyebut book ini normalisasi grooming, pedophilia atau hal hal semacamnya ya. sekali lagi aku ingetin KEDUANYA sama sama legal, so i don't hesitate to make them having sex di beberapa chapter.

oiyaaa, karena disini universe suka suka asha jadi istilah istilah dan cara kerja tentaranya bakal banyak beda dari yang asli. asha udah coba riset tentang perTNI an tapi malah bingung ga paham paham maafff 😭 ini pokoknya asal, suka suka asha. jadi jangan bingung yaa (⁠｡⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

oke, thank you! please enjoy ❤️

—kapten 012—

"kapten 012?"

"siap, komandan!"

"cheetah 010?"

"siap, komandan!"

"orbit 007?"

"siap, komandan!"

"master 003?"

"siap, komandan!"

"pitbull 001?"

"siap, komandan!"

hening sejenak, mata tajam sang komandan menatap satu persatu wajah yang ditutupi sempurna oleh topeng.

"misi 000 dimulai, laksanakan!"

"SIAP, LAKSANAKAN!"

—kapten 012—

"WOIIII ADA GULU BALUUUUUUU"

Junghwan menoleh tak minat, matanya ia putar malas. seisi kelasnya heboh, namun tidak dengan sosok pemuda bertuliskan So Junghwan pada name tagnya.

"cowok apa cewek?!"

"cowok, barusan dateng ke kantor aaaaaaaaaaaa ganteng banget!!!"

ocehan ocehan basi itu membuat sosok siswa ini melirik jam dinding kelas, menghembuskan nafas kasar entah untuk yang keberapa kalinya.

tak peduli. Junghwan sama sekali tak peduli siapakah yang datang, ada keperluan apa, apakah guru barunya tampan, cantik, kaya raya, sedang hamil, belum menikah, berkacamata, kurus ataupun botak. Junghwan tak mau tahu. satu satunya yang Junghwan pedulikan sekarang hanyalah pulang.

butuh empat jam lagi sebelum bel pelajaran terakhir benar benar berbunyi. ini baru jam dua belas sementara kegiatan belajar mengajar selesai pukul empat sore; fullday.

"mapel apalagi sih abis ini?" tanya Junghwan pada teman sebangkunya, Jungwon.

"habis ini ada bahasa inggris, fisika sama biologi." jawab Jungwon sembari mengamati jam tangan.

huff. sekolah benar benar tidak seru, tidak menyenangkan dan hanya menambah beban. Junghwan terlanjur nyaman menghabiskan dua tahunnya untuk full leha leha di rumah, mengapa ia harus melanjutkan sekolah lagi sih?