Anetha Raviera, gadis ini mengira setelah kejadian tragis yang menimpanya pada malam itu hidup nya kini sudah akan berakhir. Namun ternyata ia salah, sebuah keberuntungan malah berpihak pada Anetha, bukan nya pergi se sisi Tuhan, jiwanya malah terse...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
•••
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Auretha menatap penuh kebencian pada Mansion di depannya. Kedua tangannya mengepal kuat saat tidak sengaja mendengar suara tawa dari dalam mansion itu 'Ck. Bisa-bisanya mereka tertawa seperti itu disaat adik mereka baru saja mengalami kecelakaan' Batin Auretha sedikit keheranan
"Sayang,kok kamu diem aja sih? Ayo masuk " ajak berlin membuat Auretha mengangguk
Mereka kemudian melangkah masuk kedalam, dengan berlin yang berada di depan. Wanita itu lalu menghela nafasnya panjang saat melihat kedua putranya yang sedang asik bermain ponsel
"Elzion. Alzian, Udah mami bilang, jangan main hape terus" tegur berlin membuat semua yang berada di sana menoleh ke arah nya
"Mami?mami udah pulang?" Kaget Alzian kemudian segera beranjak dari duduk nya. Begitu juga dengan Elzion
Berlin,wanita itu terkekeh kecil saat kedua putranya itu memeluknya "Udah, jangan lama-lama peluknya. Mami nggak bisa nafas nih..."
"Sorry mam" ucap keduanya setelah melepas pelukan mereka. Namun, sedetik kemudian tatapan mereka berubah menjadi bingung saat tidak sengaja melihat gadis yang berada di belakang mommy nya
"Mam. Cewek yang ada di belakang mami ini, siapa??" Tanya Alzian. Jujur saja ia sedikit terpesona dengan kecantikan gadis itu
Berlin tersenyum mendengar perkataan putranya barusan "masa kamu enggak kenal dia sih? Dia itu Auretha, adek kamu"
"APA?!"
Alzian benar-benar sangat kaget. Bukan hanya dia tapi Elzion dan teman-temannya juga sama kaget nya "Mami gak lagi bercanda kan?" Mendapat gelengan dari mami nya membuat Alzian semakin kaget
Kini tatapan nya sudah berubah menjadi sangat tajam. Ia berdecih sinis kemudian berjalan mendekati Auretha. Sedangkan Auretha, gadis itu hanya santai tanpa merasa takut sedikitpun.
