chapter 7

2 0 0
                                    

Seorang gadis berjalan tergesa-gesa melewati trotoar, nafasnya memburu. Sesampainya dirinya di gerbang club malam, ia langsung mengedarkan pandangannya keseluruh arah.

"Mamah," panggilnya dengan nada lirih, air mata tak bisa terbendung.

"Mah!" Pekik dirinya. Wanita yang di panggil mamah mengalihkan tatapannya.

Wanita itu membelalakan matanya saat melihat anaknya berdiri di depan sana. Ia langsung menghampiri anaknya dan menarik tangan gadis cantik itu menjauh.

"Kamu ngapain disini?!" Tanyanya dengan nada tekanan, tangannya meremas tangan anaknya keras.

Gadis cantik itu yang kesakitan langsung meringis. "Mah, Am minta tolong cukup mah," ungkapnya dengan nada lirih.

"Maksud kamu apa?!" Tanya mamahnya suara nada tinggi.

"Cukup permainkan hidup Am, mah! Am capek, semua orang benci Am karena profesi mamah jadi seorang pelacur!!!"

Plakkkk!!!!

Kepala Amily langsung tertoleh ke kanan, karena tamparan keras dari sang mamah. Dirinya semakin terisak, dengan tangan memegang pipi kirinya.

Veli menatap Amily tajam dengan nafas memburu. "Mamah, jadi kaya gini karena demi kamu dan ayah kamu! Mamah juga capek Am, mamah capek. Mamah pengen berhenti juga, tapi kamu liat, Ayah kamu seorang pengangguran sedangkan kamu seorang pelajar!" Ungkap mamahnya emosi.

"Mamah juga pengen kamu kuliah tinggi dan kamu dengan tidak tau diri malah bilang kalau profesi mamah tidak berarti buat kamu." Sengitnya.

"Mah, Am bisa sekolah karena aku punya beasiswa, dan aku punya duit karena aku kerja. Nggak sepersen pun aku ambil duit mamah." Ujar Amily.

Mamahnya langsung mengambil duit dari tas brannednya. Duit itu di berikan ke Amily dengan wajah penuh emosi.

"Itu! Mamah udah siapkan duit buat kamu. Setelah itu jangan ganggu mamah kerja lagi, paham kamu?!" Ujarnya dan langsung meninggalkan Amily setelah memberikan segebok uang ke tangan anaknya.

Amily menatap kepergian mamahnya dengan nanar, matanya sesekali melihat uang yang ada di tangannya. Ia langsung pergi dari sana dengan mata yang memanas.

"Gue cuman pengen mamah sadar kalau gue pengen hidup dengan keluarga humoris." Batinnya.

Dirinya melewati trotoar dengan pandangan kosong.

Tinnn!!!

Dirinya terkejut saat mendengarkan klakson mobil. Sebuah mobil pajero sport berhenti di sampingnya.

"Masuk!" Perintah seorang lelaki dari dalam mobil.

"Gara," lirihnya dengan menatap lelaki itu tak percaya.

"Masuk."

"Emm, nggak ussah gue jalan kaki saja, Gar." Tolaknya halus.

"Gue bilang masuk!"

Amily yang menatap mata Gara yang sudah ingin keluar langsung mengikuti perintah Gara. Suasana didalam mobil sepi hanya terdengar suara mesin mobil yang menemani keheningan mereka.

"Dari mana jam 12 malam?" Tanya Gara dengan mata yang masih fokus ke depan.

"Nyari mamah." Jawab Amily.

Gara menatap Amily dengan wajah bingung.

Amily yang tahu kebingungan Gara langsung menjawab. "Mamah gue jadi pelacur Gar," beritahu Am dengan lirih, matanya berkaca-kaca.

"B-bukanya-"

"Gue? Gar, jujur selama ini gue kerja di kafe Anna dan setelah itu gue bantuin anak-anak jalanan belajar, Gar." Beritahu Amily dengan mata menatap Gara intens.

AnnaAmilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang