Chapter 5

2 2 1
                                    

Emmmm😌

💋💋💋💋

Seorang gadis pagi ini berjalan di sepanjang trotoar. Ia mengingat pertengkaran kedua orang tuanya didepan dirinya sendiri. Ia hanya bisa menghela nafas dengan sabar.

Flashback

Amily melihat semua barang-barang berantakan. Ia hanya tersenyum sinis, di depanya kedua orang tuanya bertengkar hebat.

"Aku cari duit cuman buat kamu sama anak kamu itu!" Seru Veli di depan suaminya.

"Tidak sudi saya punya istri pelacur kaya kamu!" Hina Bambang.

"Cukup ya mas! Harusnya kamu sadar diri kamu nggak guna tahu nggak! Yang hanya kamu lakukan cuman habiskan uang aku! Mana pernah kamu ngasih uang ke aku ha?!" Murkanya.

Amily melihat kedua orang tuanya yang saling meluapkan emosinya dengan air mata yang mengalir di pipinya. Ia langsung keluar dari dalam rumah.

"Lihat anak kamu itu, nggak ada sopan santunya," sindir ayahnya. Amily hanya diam dan meneruskan jalannya keluar rumah.

"Dia anak kamu, aku mana mau punya anak kaya dia."

Amily yang mendengar mamah dan ayahnya menolak kehadirannya langsung cepat-cepat pergi dari sana.

Flashback off

Tin ... Tin ... Tin ...

Sebuah mobil Pajero Sport berhenti di sampingnya, ia menatap mobil itu dengan tatapan bingung. Kaca mobil di turunkan.

"Am," panggil seorang gadis.

"Oh kamu An, hai selamat pagi." Sapa Amily.

Anna tersenyum manis. "Kamu kok jalan kaki? Bareng kita aja yuk." Ajak Anna. Amily hanya menggelengkan kepalanya membalas senyuman Anna dengan senyuman tipis.

"Udah mau nyampe, Na." Ujarnya dan langsung pamit terburu-buru menjauhi mobil Gara.

"Amily kenapa ya Ga?" Tanya Anna.

Gara hanya mengangkat kedua bahunya tak tahu menahu. Ia memandang kepergian Amily dengan tersenyum sinis.

"Jangan lu kira gue anak polos, Amily." Batinya.

Gara menjalankan mobilnya, mereka meneruskan perjalanan ke sekolah yang tinggal beberapa meter. Gara melewati genangan air yang tepat berada di samping Amily. Ia melihat ke arah sepupunya yang sedang fokus memainkan Handphonenya.

Sedangkan di lain tempat, Amily hanya menghela nafas melihat bajunya yang kotor. Amily tahu jika Gara memang sengaja mencipratkan air genangan itu ke bajunya.

"Gue salah apa sih," gerutu Amily.

Ia meneruskan jalannya ke gerbang sekolah, di depannya berdiri pak satpam menyambut murid-murid dan para Guru.

"Eh, Neng Amily. Bajunya konaon?" Tanya pak Satpam.

"Emm kena cipratan air aja kok pak." Jawabnya.

"Welleh, mending ganti seragamnya neng. Sekarang hari senin, nanti neng Amily di hukum loh." Amily hanya menganggukan kepalanya dengan tersenyum tipis.

Ia melihat Gara dan Anna yang keluar dari parkiran, mereka terlihat bahagia. Rasa cemburu mulai berdatangan. Tapi ... Ia kenapa? Apa iya dirinya mempunyai perasaan ke Gara? Tapi Bian juga membawa pengaruh pada hatinya.

Dirinya bingung harus bagaimana.

"Neng! Neng Amily!" Sentak pak Satpam yang membuat Amily kaget.

"Ngelamun neng?" Tanyanya. Amily hanya tersenyum dan meminta maaf.

AnnaAmilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang