"Gue harus cari bukti kalau gue bukan Jalang." Amily menghela nafas. "Tapi gimana caranya?" Kakinya berjalan menyusuri trotoar dengan mata menatap ke arah depan.
Dirinya melihat kesebrang jalan, disana duduk sang ayah dengan teman temannya. Di tangan kanannya memegang botol minuman keras dan tangan kirinya memegang seputung rokok, di depan mereka ada permainan judi. Amily langsung lanjut berjalan, membiarkan sang ayah tengah asik bersama teman-temannya.
"Kadang gue capek sama hidup gue. KAPAN SIH GUE BAHAGIAA!!!!" Teriaknya, syukur jalanan gang rumahnya mulai sepi kalau tidak semua orang akan menatap dirinya aneh.
****
Keluarga besar Anna dan Gara sedang berkumpul di ruang tamu rumah Anna. Sepupu-sepupu mereka yang lain juga ada di sana.
Para tetua sedang sibuk membicarakan bisnis properti, sedangkan para anak-anaknya sibuk bermain game dan berenang.
"Kemaren harusnya ada meeting bareng perusahaan Amerika, eh perusahaan dari Amerika membatalkan meetingnya." Ungkap kekesalan dalam diri denis.
Tetua yang ada di sana langsung menertawakan dirinya.
"Mommy!!! Gara bikin kucing aku ga bisa nafas!!!" Teriak Anna, sedangkan Gara hanya cekikikan begitupun sepupu-sepupu yang lainnya.
"Ya Allah Gara, jangan kamu bunuh kucingnya kasian." Ujar mama Gara nada panik.
"Nggak Ma, Kucingnya bisa berenang kok." Elaknya.
Kucing yang ia ceburkan ke kolam renang sedang berenang santai di dalam air. Anna hanya merasa panik saat kucingnya di tenggelamkan oleh Gara padahal kucingnya sudah di latih berenang.
"Nanti kalau kucingnya kelelep gimana?" Tanya Anna dengan nada polos dan muka paniknya.
"Hahahaha anjir kelelep ga tuh," sahut sepupu Anna yang lain sambil tertawa terpingkal pingkal.
"Udah Gar ambil, kasian Anna."
Gara langsung mengambil kucing kesayangan Anna yang ada di dalam air. Saat ada di pinggir kolam renang, Anna langsung mengambilnya dari tangan Gara dan membawanya kedalam rumah.
Para orang tua langsung masuk kedalam ruang tamu dan para sepupu anak tetap diam disana dengan wajah merah padam mereka.
"Kalian ngapain disini?" Tanya Gara.
"Mau tau yang namanya Amily, kepo gue secantik apa dia." Jawab Afin_Sepupu Gara yang duduk di paling pojok sambil memungut kacang rebus.
Yang lain menganggukan kepalanya, sedangkan Gara menghela nafasnya.
"Gue nanti sama Bian masih ada rencana." Beritahu Gara. Yang lainnya mengernyitkan jidatnya.
"Rencana naon?" Tanya Vina_Sepupu Gara.
"Kayanya tuh cewek bukan perempuan baik-baik." Beritahunya, yang lain menganggukan kepalanya.
"Gimana kalau kita pindah ke sekolah lu," Usul Vina yang di anggukkin oleh yang lain.
Gara langsung menggelengkan kepalanya. "Jangan, nanti Anna curiga sama kalian."
"Oh iyaudah, kalau butuh bantuin hubungi kita aja." Ujar Vani_Kembaran Vina.
Gara menganggukan kepalanya. Beberapa jam mereka di halaman belakang, mereka mulai memasuki rumah.
"Nah, pada dateng semua. Sini-sini kumpul, tante baru bikin pisang goreng loh." Ajak dan beritahu Mommy Anna.
"Duh tan, ga ussah repot-repot," Kata Afin dengan mencomot 1 pisang goreng.
"Dih Anjir, ga ussah repot-repot tapi lu makan juga." Sungut Vina yang di balas sengiran oleh Afin.
KAMU SEDANG MEMBACA
AnnaAmily
Teen Fiction"Hanya Tuhan yang menerimaku bukan keluargaku." _Amily Putri Erlina_ ♡∩o∩♡ "Keegoisan seseorang akan membawa kita akan kehancuran." _Annathasya Angelina_ ▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄ Warning⚠️ ❎ No Plagiat Atas pelanggaran hak cipta dalam pasal 2 UUHC dijerat deng...