Chapter 2

8 7 8
                                    

Haiiii👋👋
Maaf jika ada kesamaan alur, tempat, nama, dll. Nama tokoh sudah saya pikirkan 2 kali.

💋💋💋💋

Dua orang gadis saat ini duduk di balkon kamar. Mereka saat ini sedang menikmati angin malam dengan tenang.

"An," panggil Amily, Anna yang di panggil langsung menatap gadis itu.

"Iya?"

"Apa yang kamu dapatkan selama ini?" Tanya Amily.

"Kebahagiaan." Jawab Anna.

Amily melihat Anna dengan tersenyum pedih. Selama ini, dirinya tidak mendapatkan kebahagiaan, yang ia dapatkan kesedihan. Setiap malam ia selalu menangis dan menangis tanpa ada seorang ayah atau bunda.

Anna yang melihat tanda kesedihan di mata Amily langsung menggenggam tangannya.

"Kamu kenapa?" Tanya Anna.

Amily langsung menggelengkan kepalanya. "Boleh gue peluk lu?" Tanya Amily yang di balas anggukan oleh Anna.

Amily langsung memeluk gadis cantik di depannya itu. Ia menangis deras di pundak Anna. Anna hanya mengelus bahu rapuh itu dengan sayang.

"Lepasin semua beban kamu Am," ujar Anna.

"G-gue capek, Na. Mereka hiks mereka nggak ngerti apa yang gue rasain," unegnya dengan air mata terus mengalir deras.

"Am, di dunia ini penderitaan orang berbeda-beda. Kamu jangan merasa jika kamu adalah orang yang paling menderita di dunia ini, karena kamu adalah gadis kuat yang bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin." Ujar Anna.

"Jika gue mati, apa mereka akan merasa kehilangan gue?" Tanya Amily setelah melepas pelukannya.

"Iya, tapi kamu jangan hukum mereka dengan cara kamu pergi dari mereka untuk selamanya. Umur kamu masih panjang, Am." Ujarnya.

Amily hanya menangis deras di depannya.

"Udah, sekarang kita tidur. Besok kita harus sekolah." Ajak Anna. Amily menganggukan kepalanya.

Mereka masuk ke dalam kamar dan membaringkan tubuhnya ke kasur. Mereka mulai menutup mata untuk menjelajahi alam mimpi.

****
Keesokan harinya, Amily terbangun lebih dulu dari Anna. Amily langsung ke dapur, ternyata sesampainya di dapur ia melihat mommy sahabatnya sudah berkutat dengan penggorengan.

"Tante," panggil Amily.

"Eh, Am. Sudah bangun?" Tanya Tante Emma.

Amily menganggukan kepalanya canggung. "Mau di bantuin tan?" Tanya Amily.

"Aduh nggak ussah sayang, udah kamu siap-siap aja dulu sana. Bangunin Anna juya ya Am." Ujar Tante Emma yang di angguki oleh Amily.

Amily menaiki tangga setelah berpamitan dengan Tante Emma. Ia memasuki kamar yang sangat luas dari kamarnya yang sederhana.

Ia melihat gadis cantik sedang bergelung dengan kasurnya. Amily hanya terkekeh geli melihat sahabatnya yang tertidur anggun.

"An, bangun yuk. Udah di tungguin tante di bawah." Ujarnya. Anna hanya bergumam lalu tidur lagi.

Amily menggelengkan kepalanya. "An, ayo bangun."

Anna mulai membuka matanya. "Apa? Masih malem loh." Ujar Anna setelah bertanya.

Wah ngelindur, malem apaan udah jam setengah 6 juga, batin Amily.

"Bangun An, udah jam setengah 6." Ujarnya dengan paksa.

AnnaAmilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang