miss you

98 6 1
                                    

Setelah kejadian itu Alvino benar benar berubah, kini ia berpenampilan lebih berantakan dari biasanya. Dapat dilihat bahwa ia benar benar hancur tanpa ada catline di sisinya.

Bahkan untuk makan atau bahkan mandi saja ia tidak ingin. Yang ia inginkan hanya 1 yaitu catline kembali pada pelukannya. Ia tak peduli jika saat ia memeluk catline, catline menusuk nya dengan pisau bahkan pedang, yang ia mau adalah catline ada di pelukannya. Hanya itu!!

Ia menatap kosong kearah luar jendela, botol alkohol berserakan di mana mana, rambut acak acakan, muka yang berantakan, tubuhnya yang mengeluarkan darah, keadaan lebih buruk dari pada sebelumnya.

Dia bisa gila jika terus dibiarkan seperti ini.

Karna merasa jenuh di rumah, Alvino memutuskan untuk mengganti bajunya dan pergi menuju taman. Di tengah malam ini siapa juga yang mau ketaman? Nggak ada kan, itu artinya ia bisa lebih tenang dengan udara yang sejuk.

Alvino turun kebawah dan menuju mobilnya. Ia mulai melakukan mobilnya menuju taman di pinggir kota yang terdengar sedikit menyeramkan ketika malam.

Ciit...

Ia sampai di sana, keadaan taman saat itu sangat lah sepi, mungkin hanya dia manusia yang ada di taman ini.

Alvino turun dari mobil dan menuju kursi taman lalu memandang langit malam yang dipenuhi oleh bintang bintang yang indah, seindah gadis kecil nya yang sekarang entak dimana dan bagaimana kabar nya.

Ia tersenyum ketika melihat bintang bintang itu.

"Haiss kau ada dimana? Apakah kau memang sengaja ingin membuat diriku gila? Aku ini sudah gila ayo kembalilah," ucapnya lirih dengan mata yang sendu.

"Ternyata benar kau membuatku lemah, tapi saat ini jika aku tanpa mu aku lebih lemah, tidak bisakah kau kembali saja?"

"Aku akan melakukan apapun yang kau mau asal kau kembali padaku," ucapnya yang tanpa sadar air matanya menetes.

Ia pun mengusap air matanya yang menetes.

"Hah... Aku menangis? Seorang mafia yang tak punya hati ini menangis? Punya ramuan apa dia hingga diriku menjadi lemah karena nya?" Ucapnya yang lalu menundukkan kepalanya.

Alvino tersenyum. "Apakah kita bisa bersama lagi? Aku sangat merindukanmu, aku tak pernah se rindu ini dan se cinta ini pada seorang gadis kecuali dirimu," ucapnya lalu mengacak acak rambut.

"Arghh... Aku bisa gila kalau begini," ucapnya pelan. Dan setelah itu dia diam sejenak.

Dor...

Satu tembakan yang memecah keheningan dan membuat Alvino yang tadinya berkaca kaca langsung menatap tajam asal dari suara itu.

"Hahahaha, ternyata gadis itu adalah kelemahan mu? Pantas saja kau terlihat menyedihkan akhir akhir ini," ucap seorang pria dengan tawa yang mengejek Alvino.

"Dan kau peduli? Bukankah itu lebih menyedihkan dari ku?" Tanya Alvino santai sembari melipat tangannya di depan dadanya.

"Kau!!" Pria itu menodongkan pistolnya pada tubuh Alvino.

Alvino mulai merogoh saku celananya dan ia tak membawa senjata sama sekali. Bodoh!! Tapi mukanya tetap terlihat tenang dan datar.

"CK, kau tak membawa senjata? Seperti nya ini hari terakhir mu ada di dunia ini," ucap pria itu yang kembali terkekeh.

Tak ada jawaban dari manusia di hadapan pria itu. Hanya ada tatapan tajam dan muka yang terlihat sangat santai.

Pria itu mulai menarik pelatuk nya.

Dor... Dor... Dor ...

Tiga tembakan mengarah pada Alvino dan Alvino menghindari dengan cara berlari menuju pria itu.

Princess  psycopayh Vs Mafia BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang