Alvino sudah sampai di sekolahan tempat Catline belajar. Ia sedang berada di perpustakaan sekolah.
Menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri berharap ada sesuatu yang bisa ia cari.
Saat sedang melihat sekeliling ia melihat satu buku sayang sangat lah aneh, buku itu bertuliskan " dia tiada," tanpa basa basi alvino langsung menyambar buku itu. Ia membuka buku itu dan anehnya halaman buku itu kosong.
Benar benar kosong, tak ada tulisan ataupun coretan sedikit pun. Buku dengan sampul berwarna merah dan sedikit berdebu. Buku itu terlihat sangatlah kuno namun tetap cantik.
Alvino dibuat sangat frustasi karena tak mendapatkan clue sedikit pun, bahkan karena adanya buku itu membuatnya semakin bingung Dan tak tau harus berbuat apa.
"Aghr!!!" Geram alvino sembari mengacak acak rambutnya yang memang sudah acak acakan.
Alvino kembali memperhatikan sekeliling nya dan ia pun memutuskan untuk berjalan menuju kelas Catline.
Langkah nya terhenti di bangku milik Catline, ada kertas berwarna pink yang terlipat menjadi dua. Tangan alvino meraih kertas tersebut dan mulai membaca nya.
Seperti inilah isi dari surat itu
"Catline, aku harap kau baik baik saja. Kau baik baik saja kan? Soalnya tadi aku nggak sengaja Lihat kamu di bawa ke pabrik nggak terpakai, ya.. walaupun kamu nggak bakal baca pesan ini, aku harap tuhan selalu melindungi mu,"
Surat itu ditulis oleh salah satu temannya Catline, tapi ia tak menyertakan namanya.
"Gudang tak terpakai?" Alvino segera berlari dan ia pun memanggil para bodyguard nya untuk segera berangkat menuju gudang tak terpakai.
Jam sudah menunjukkan pukul 16.30 namun tetap saja mereka masih belum menemukan dimana tempat Catline di culik.
20 menit berlalu...
Mereka sudah sampai di depan gedung tua yang memang sudah lama terbengkalai, mungkin karena bangkrut.
Mereka masuk dengan hati hati dan waspada akan sekitar, meskipun ini sepi tetap saja mereka harus berhati-hati kan.
Tap.. tap.. tap..
Suara langkah kaki mereka bahkan masih bisa terdengar walaupun mereka sudah memelankan langkah kaki mereka.
"Berpencar! Cari Catline di setiap ruangan ini," perintah alvino pada Baron dan para bodyguard yang ia bawa.
Alvino melangkahkan kakinya secara perlahan lahan berusaha untuk tidak menimbulkan suara apapun.
"Hiks... Hiks.." suara tangisan mulai terdengar jelas di Indra pendengaran nya.
Alvino semakin berjalan mendekat menuju ruangan tua itu.
Cklek...
"Catline!!" Teriak alvino saat melihat pacarnya sedang di siksa oleh pria tua yang sangat ia kenali.
Tubuh Catline di ikat di kursi kayu menggunakan rantai yang lumayan besar. Luka lebam di mana mana, dan darah segar mengalir dari sudut bibirnya dan beberapa bagian tubuh yang lainnya.
Dan orang yang menculik Catline adalah Daddy alvino.
Ctas..
"S sakit... Hiks hiks.." tangisan Catline terdengar jelas di Indra pendengaran alvino membuatnya ingin sekali menghabisi pria paruh baya yang ada dihadapannya itu.
"Bagaimana nak, kau masih ingin bersamanya?" Tanya Daddy alvino sembari tersenyum miring melihat wajah anaknya yang mungkin saat ini sedang meredam emosi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess psycopayh Vs Mafia Boss
RandomKisah seorang mafia boss yang mencintai seorang gadis psycopath. Sang mafia boss tak tahu jika gadis itu adalah seorang psycopath, dan gadis itu tak tau jika mafia boss itu tak benar benar mencintai nya. Baca ceritanya, dan jangan lupa untuk vote ju...