8

240 34 4
                                    

"Kau akan membuat kertas itu berlubang jika terus menakan nya seperti itu." Tegur seorang pria yang tengah membaca sebuah buku. Pria yang mengenakan kacamata dan terlihat sangat tenang itu adalah Yuxuan, Pangeran kedua dari Yangtze.

Jiazhen mengusap wajah nya yang letih, dia sudah lama tidak beristirahat setelah mendengar kabar dari teman lama mereka, Jaixu. "Sepertinya aku kelelahan."

"Kau harus beristirahat sejenak, tidak biasanya kau seperti ini selain karena mimpi buruk. Ada apa?" Yuxuan meletakan buku nya, dia tahu jika selama 3 tahun ini dia dan saudara nya selalu diliputi oleh mimpi buruk tentang saudari mereka. Rasa bersalah, ketakutan dan kemarahan atas diri sendiri menciptakan sebuah mimpi buruk yang terkadang muncul.

Mimpi buruk dimana adik mereka berada dalam kondisi dimana darah mengalir di setiap luka ditubuhnya, serta jeritan kesakitan itu membayangi mereka.

"Jiao, dia masih hidup."

"Aku tahu-, tunggu apa?"

"Jiao Yishen adik bungsu kita sudah ditemukan oleh Jiaxu."

Pangeran kedua membelak ini sebuah kabar bagus, dia sampai membuat kursi nya terjatuh saat buru-buru bangkit.
"Ini kabar baik! Dimana Jiao sekarang? Kenapa dia belum juga kembali?"

"Itu masalahnya! Dia tidak mau kembali lagi." Jiazhen menyerahkan surat yang dikirimkan oleh Jiaxu tadi siang pada saudara nya. Yuxuan membaca surat itu teliti, kening nya berkerut bahkan kedua mata nya menajam dibalik kacamata nya.

"Omong kosong apa ini? Jiao kehilangan ingatan itu bisa dimaklumi. Tapi dia tidak mau kembali karena lebih suka dengan kehidupan rakyat biasa? Berkerja sebagai pe- brak!" Yuxuan memukul meja berusaha meredam kemarahannya.

"Aku tahu yang kau pikirkan, aku sudah memerintahkan Jiaxu untuk menyeret nya pulang dengan paksa." Jiazhen mengetuk-ngetuk permukaan meja terlihat mulai stress. "Jiao hanya sebagai penari disana, dia tidak melayani siapapun."

Yuxuan juga mulai menunjukkan tanda-tanda stress yang sama.
"Aku tidak peduli, bahkan jika itu terjadi aku akan memisahkan anggota tubuh pria yang berani menyentuh adikku! Tapi dia menolak kembali dengan alasan seperti itu membuatku marah. Kenapa dia bisa berpikir kalau kita tidak akan menerimanya kembali?"

"3 tahun kita mencarinya seperti orang gila dan dengan mudah nya Jiao berkata tidak menginginkan kehidupan lama nya lagi? 3 tahun aku seperti orang gila yang mencari meskipun para tetua kolot itu berkata bahwa Jiao telah mati."

Jiazhen menghela napas, "Ini salahku karena memberikan nya hukuman pengasingan saat itu."

"Perampokan itu diluar kendali kita semua. Kau ingat darah yang berceceran dibawah jurang? Dengan luka separah itu tidak mungkin Jiao bisa berjalan." Yuxuan melepaskan kacamata.

Jiazhen mengerutkan kening nya, "Maksudmu?"

"Dengan luka separah itu tidak mungkin Jiao dapat pergi jauh hingga para tentara bisa kehilangan jejak nya tepat didalam hutan, lantas mengingat temprament nya Jiao juga bukan orang yang akan kabur."

Mereka berdua terdiam, memikirkan siapa yang paling berkemungkinan untuk melakukan nya. Terlalu banyak musuh yang diam-diam bersembunyi disekitar mereka..

****

Disisi lain Jiao melangkah dengan gamang menuju paviliun nya, siluet albino berlari kearahnya membuat nya agak kaget karena sempat melamun. Tubuhnya ditabrak oleh Momo sampai terjatuh, Su Rui memutuskan untuk berbaring sebentar dia mengerjapkan mat entah mengapa langit biru diatas sana terlihat lebih cerah hari ini.

"Aku ... Benci sekali pada hari ini." Gumam nya. Kenyataan bahwa orangtua  nya masih hidup dan tinggal di istana, serta gosip yang menyebar selama ini bahwa sang putri pembangkang telah meninggal sering kali ia kasihani ternyata adalah dirinya sendiri.

Return Of The PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang