khitbah!

1.8K 75 0
                                    

Happy Reading!

Tok...tok.. Tok..

"Sayang bangun yuk" Ujar uma rahma yang membangunkan nayesha.

"Na'am uma, cacha udah bangun kok"

"Mandi lalu sarapan ke bawah"

"Na'am"

Setelah itu nayesha  segera turun dari kasur, dan pergi ke kamar mandi."huh! Gak ada lia sama vyora sepi ya" Gerutunya yang sedang menghadap ke cermin, "coba aja ada mereka pasti rame".

" Assalamu'alaikum pagi uma, pagi aba, pagi juga abang ku sayang"

"Waalaikumsalam pagi juga sayang"

Nayesha duduk di meja makan dan mulai mengambil nasi secukupnya. Uma Rahma menatap kamar wajah nayesha, dan tersenyum.

"Uma? Ada apa di wajah nayesha? Kok uma ngeliatinya gitu?" Tanya nayesha dan sang uma masih belum tersadar, lalu abanya membuyarkan tatapan sang uma. "Sayang" Panggil aba vian.

"Iya? Knp mas?" Beo Uma Rahma. "Kamu yang kenapa sayang ngeliatin wajah nayesha, sampe nayesha tanya knp kamu gak jawab, memangnya knp sih hm?"

"Gak, kok aku cuman mau liat wajah putriku saja memangnya tidak boleh?" Tanya Uma Rahma. "Boleh kok sayang, tapi kamu makan dulu nanti setelah makan kamu boleh menatap wajah putrimu sepuasnya" Uma Rahma hanya mengangguk faham. Dan aba vian hanya terkekeh melihat sang istri

"Ekhm!, pagi pagi udah di suguhin  pemandangan ke uwuan" Cibir byan.

"Iri aja kamu, mangkanya nikah biar bisa kayak gini" Ledek aba vian yang mencium Uma Rahma. "Ish mas depan anak anak lo" Pelakunya hanya tertawa tak berdosa.

"Bucin teruss"

"Iri bilang!"

‧͙⁺˚*・༓☾ ☽༓・*˚⁺‧͙

Setelah sarapan nayesha pergi memilih untuk duduk di teras depan sambil memainkan kucingnya.

"Pupus udah gede ya, perasaan baru saja kemarin cacha beli pupus. Tapi skrng udh gde aja" Ujar nayesha terkekeh.

"Assalamu'alaikum Uma boleh duduk di sini?" Tanya sang Uma kpda nayesha.

" Waalaikumsalam uma, sini duduk sama cacha" Ucap nayesha dan tersenyum hangat kepada umanya.

"Cacha kenapa hm?" Tanya uma Rahma. Dan cacha tersenyum kepada umanya. "Cacha terbayang bayang kak athan uma" Ucap nayesha yang berkaca kaca.

"Syuttt, dengerin uma athan gak kemana mana nak, tenang  nak athan gak kemana mana kok" Jelas uma Rahma kepada nayesha dan nayesha sontak memeluk uma Rahma dan menangis di dekapannya.

"Huaaa! Umaa cacha kangen kak athan uma hiks, waktu itu hiks w-waktu itu k-kak athan datengin cacha tapi cuman sebentar" Ucap nayesha di sela tangisnya.

Uma Rahma memeluk nayesha agar gadis itu tenang. "Udah jangan sedih dong, kalo sedih nanti kak athan nya juga ikut sedih" Ucap Uma Rahma sambil mengelus punggung nayesha.

"Cacha gak mau bikin kak athan sedih umaa" Ucap nayesha. Uma Rahma hanya mampu tersenyum hangat kepadanya.

"Ya mangkannya jangan nangis oke" Ucap Uma Rahma dan nayesha menganggukan kepalanya. "Memangnya kak athan ngomong apa sama cacha?" Tanya Uma Rahma.

Nayesha melepaskan pelukanya lalu duduk di samping umanya dan bercerita. "Kak athan ngomong gini, cantiknya kak athan gak boleh nangis yh nanti kalo ada saatnya kita bakal sama sama lagi" Ujar nayesha dan kembali meneteskan air mata nya.

Apa ini yang dinamakan takdir? Where stories live. Discover now