Kehilangan?

1.2K 49 2
                                    

⚠️ Untuk beberapa part,kedepan akan ada kata TOXIC jadi mohon untuk tidak mengikutinya.




|
|

Happy Reading -!!

Setelah sampai rumah, nayesha segera menyusun Snack yang tadi dia beli bersama Aira.

Ketika sedang membereskan Snack nya ia di kejutkan oleh tangan kekar yang melingkar di pinggangnya.

Gus Azka memeluk nayesha dari belakang dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher istrinya.

"Gus minggir dulu, cacha mau beresin ini bentar" ucap nayesha agar Gus Azka menyingkir, namun bukannya menyingkir ia malah mengeratkan pelukannya dan semakin menenggelamkan wajahnya di ceruk leher istrinya.

"Hmmh... Naughty girl" ucap Gus Azka dengan nada berat.

Nayesha mematung mendengar suara suaminya, bahkan tiba tiba saja Gus Azka melepaskan pelukannya dan berjalan menuju kamar

Nayesha segera menyelesaikan pekerjaan nya, dan menyusul sang suami ke dalam kamar. Sudah di pastikan bahwa Gus Azka tengah marah dengannya, entah karna membawa motor dengan kecepatan tinggi atau di suruh melepaskan pelukannya?

Uh, sungguh suaminya membuatnya bingung. Tapi kali ini ia harus mengalah dan tidak boleh gengsi, nayesha masuk kedalam kamar dan menatap Gus Azka yang sedang fokus dengan laptopnya.

"Gus?" Panggilnya, namun Gus Azka diam tak menjawab ia hanya fokus pada laptop nya

"Sayang? Kamu marah?" Panggilnya lagi.

Gus Azka tersenyum tipis mendengar istrinya memanggil, dengan sebutan 'sayang'

"Tidak" Jawab Gus Azka dingin.

Nayesha sudah tau bahwa suaminya tengah marah sekarang,pasalnya ia menggunakan bahasa formal.

Tapi,bukannya suaminya memang menggunakan bahasa yang formal ya?? Ah sudahlah nayesha memang benar benar pusing sekarang, intinya sekarang ini suaminya sedang dalam mode ngambek dengannya.

Tanpa aba aba nayesha memeluk leher suaminya membuat sang empu kaget namun ia memeluk pinggang istrinya kembali.

"Gus marah?" Tanya Nayesha, Gus Azka diam tak menjawab.

Gus Azka melepaskan pelukannya di pinggang istrinya, dan menaruh laptonya setelah itu ia menghampiri istrinya kembali dan memeluknya, Nayesha pun mengalungkan tangannya.

Gus Azka pun menatap pada bibir ranum Nayesha, pasalnya bibirnya terlihat sedikit memerah sudah di pastikan bahwa istrinya itu memakai benda yang untuk bibir, lip song? Lip steak? Ah entahlah yang penting ia bisa memerahkan.

Cup

Gus Azka menghapus yang berwarna merah itu dengan bibirnya, Nayesha yang mendapatkan serangan itu pun hanya diam tak berkutik

"Lain kali jangan pakai itu, aku gak suka kalo kamu bibir nya gak kering aku juga bisa bikin bibir kamu jadi gak kering" ucap Gus Azka

"Iya, Gus kenapa? Marah sama cacha?"

"Lain kali kalo bawa motor hati hati, kenapa gak naik mobil?"

"Gak papa cacha pengen aja naik motor itu"

"Sejak kapan kamu jago berantem hm?" Tanya Gus Azka Nayesha bingung hendak menjawab apa.

"W-waktu itu pernah belajar bela diri"

"Gak lagi bohong kan?"

"Kalo gak percaya tanya aja aba"

Pagi hari yang cerah, kini Nayesha sedang berada sendirian di rumah karna suaminya sedang mengajar di pesantren, Aira? Tidak usah di tanya ia sedang berbantu di ndalem, dan itupun ia yang menawarkan diri jika tidak di ndalem ya di dapur pesantren.

Apa ini yang dinamakan takdir? Where stories live. Discover now