Menceritakan tentang kosan yang berisi 18 orang terdiri dari Mahasiswa dan juga anak sekolah di dalam satu tempat dengan perbedaan daerah dan juga latar belakang.
Disatukan dalam tempat yang sama, di mana mereka harus saling berbagi, mengasihi dan...
Jangan lupa like dan komen Hargailah karya seseorang dengan memberikan feedback yang baik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Makan malam kali ini serasa spesial karena ada Mahen di tengah-tengah mereka. Ditambah dengan kabar bahagia dari Regan dan Karina yang akhirnya meresmikan hubungan keduanya.
"Renja, bisa minta tolong habis makan malam?" tanya Lia.
"Boleh, minta tolong apa?"
"Besok gue ada tugas presentasi, sedangkan ada beberapa materi yang emang gue nge-stuck dan nggak paham. Bisa minta tolong ajarin?"
"Bisa kok,"
"Lembut banget Lia ngomongnya," sindir Yeri.
"Apa sih, Yer," kesal Lia.
Raya terlihat menikmati makanannya, ya meskipun Haikal yang duduk di sebelah kanannya selalu mengambil ayam yang sudah disuwir dari piring Raya.
"Ambil sendiri ayamnya, Kal," ujar Nata.
"Ogah, mending ngambil dari piring Raya udah disuwir gue tinggal makan," jawab Haikal dengan muka menyebalkan.
"Enak di elo susah di gue kak," kesal Raya.
"Loh, susahnya di mana? Elo daritadi juga makan kan, jadi nggak susah dong,"
"Terserah Lo deh kak,"
Makan malam kembali berlangsung dengan tenang. Gisel yang selesai duluan pamit terlebih dahulu masuk ke kamar. Mahen yang melihat itu merasa bahwa Gisel benar-benar menghindari dirinya.
"Sabar bang, mungkin Gisel butuh waktu lagi," ujar Regan.
"Thanks,"
Jam sudah menunjukkan pukul 23:48 WIB. Anak kos sudah tidur nyenyak di dalam kamarnya masing-masing.
Ceklek....
Bunyi pintu dibuka dari kamar Gisel dan Caca. Gisel terlihat keluar dengan membawa gelas kosong berniat untuk minum dan mengisi gelasnya untuk dibawa kembali ke dalam kamar. Saat melewati ruang tengah, Gisel melihat seseorang dari jendela sedang duduk di bangku taman sendirian. Karena penasaran, akhirnya ia pun berjalan keluar kosan menuju ke taman.
"Kak?"
"Eh, Sel. Kok belum tidur?"
Mahen, orang itu adalah Mahen. Sejak tadi memang Mahen belum kembali ke kamar. Selesai makan malam, dirinya langsung duduk di bangku taman. Awalnya ada Renja dan juga Juan, akan tetapi mereka berdua sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar mereka karena kantuk sudah mulai datang.
"Kebangun kak, niatnya turun ke bawah buat minum habis itu lanjut tidur. Tapi nggak tau nih kaki tiba-tiba pengen ke sini." Gisel langsung mendudukkan dirinya di samping Mahen setelah Mahen menepuk ruang kosong di sampingnya.
