1 | pagi

259 30 9
                                        

Ah lihatlah mata yang terus menangis sepanjang malam mulai membuka kelopak mata
dan menunjuk kan iris mata dengan tatapan kosong.

"sudah pagi ternyata" sosok pemuda tersebut mulai bangkit berjalan ke arah kamar mandi tak lupa membawa hantuk.

Butuh waktu sekitar 15 menit ia di kamar mandi kembali lagi ke atas di mana kamarnya berada,
membuka klop pintu tampak kamar tersebut sangat gelap karena sang pemilik kamar yang sengaja mematikan seluruh lampu
bahkan tirai jendela kamar itu tak pernah
ia buka saat siang hari hanya di malam hari jendela kamar itu dibuka menyambut sinar sang Luna.

Menolehkan kepala ke arah jam dinding yang menunjukkan bahwa sekarang masih pukul lima pagi.

"Gawat aku terlambat!" ia terus meng-gumam kan kata terlambat sembari tangannya yang sibuk memasukan buku buku ke dalam ransel.

Setelah selesai dengan urusan ransel sekolahnya pemuda tersebut segera mungkin
turun kebawa menuju dapur untuk membuat menu sarapan untuk kakak dan sang adik.

tidak terlalu mewah hanya nasi goreng untuk sarapan, bertepatan dengan itu sang kakak baru saja bangun tidur "Pagi kak hali".Tak ada jawaban atas sapaan yang di lontarkan seperti setiap pagi, setelah membereskan semua alat dapur yang di gunakan tadi, bergegas ke depan pintu untuk memakai sepatu.

"Ayo fan kamu bisa menjalani nya seperti setiap hari" menundukkan kepala lalu mengangkat nya kembali tak lupa sebuah senyuman yang Ter lukis di wajah.
Di sepanjang jalan banyak yang melihat pemuda tersebut, lagi pula siapa yang ingin melewatkan sosok mentari dengan senyuman yang menawan.

Sesekali pemuda tersebut membalas sapaan dari orang orang, hampir semua orang
mengenal keluarga Aldiano sebuah keluarga yang harmonis walau dengan kesibukan sang kepala rumah keluarga yang menjabat sebagai ketua Aldiano Grub sebuah perusahaan besar yang didirikan oleh Alexander sendiri di temani sang istri.

Tak terasa kini ia hampir sampai di sekolah
"HOI MUSON TUNGGUIN!" mendengar ada yang berteriak membuat pemuda tersebut menolehkan kepalanya ke belakang dapat ia lihat sosok yang memanggil nya.

"Pagi ch- belum sempat menyelesaikan ucapannya pemuda tersebut aka Taufan telah di potong.

"

ANJING GWE UDAH TEREAK DARI TADI LU GAK NYAUT NYAUT!!"

"Hehehe sorry cho"

"ck iya jom masuk" ucapa ochobot
just info ochobot di sini saya buat jadi
human ok :)

"uhm, tumben udah dateng aja"

"Ada rapat  OSIS entar and gw males kalau kena omel lagi Ama Yaya"

"Ya elu si udah tau ketos kita galak, masih aja cari masalah"

"Gw gak cari masalah cuman cari salah" ucap acuh cho sebelum menerima sebuah pukulan di pundak dari Taufan.

"EHKAMBING- LU APA APAN PAN!?"

"Eh emang tadi upan ngapain?" ucapa Taufan dengan wajah di imutkan, sumpah cho yang liat aja pen muntah.

Ya seperti itulah tingkah mereka setiap hari tak terasa sekarang sekolah telah ramai dengan siswa/i yang yang berdatangan, untuk cho dia sudah di seret oleh Yaya saat berencana untuk membolos
rapat OSIS untuk sekian kalinya.

"Yo panci!" sapa pemuda gempal yang baru saja masuk ke dalam kelas

"meet pagi gentong"

"pan lu tau gak- belum selesai Gopal bercerita tapi sudah di potong oleh Taufan

"kagak"

"Mangkanya jangan asal main potong ucapan orang Marko!"

"ohiya lanjutkan"

"gw denger pas lewat ruang guru tadi mereka lagi bahas soal anak baru cuy!"

"SERIUS ANJING!? CEWEK ATO COWOK DEKKEL ATO KAKEL?!" seru Taufan beruntun

"yang gw denger si murid barunya cowok kakek lagi"

"Ah gak seru kalau cowok, enakan murid barunya cewek aja ikut lagi"

Yah seperti itu mereka menghabiskan waktu sampai guru pelajaran pertama masuk dengan berghiba ria emang cewek aja apa yang bisa ghiba cowok juga bisa kalek.

ISTIRAHAT

"UPAN OH UPAN I AM CUMING!"
bisa di tebak itu siapa Yap itu di ocho
sekretaris OSIS

"Rip Inggris elu Cho"
sahut Gopal

"diem lu gentong"

"HEH ECENGGONDOK LU NGAJAK BETUMBUK YAK!?"

"AYOK SIAPA BERANI!"

"UDAH WOI JAN BERTEMAN EH BERTENGKAR ENTAR KELASNYA BERANTAKAN!" teriak Taufan yang mencegah terjadinya keributan padahl dirinya aja biang ribut kawan back ke topik

"alah entar yang piket beresin lagi ni kelas" ucap ochobot dan Gopal bersamaan

"JUSTRU ITU GW MAGER NGERAPI IN HARI INI GW PIKET YANG HARUS SUSUN MEJA GEBLEK!"

"erk-sorry"

"jom ke kentin aku dah lapar ni" ya bisa di tebak siapa yang berbicara

Saat berjalan menuju kantin mereka sesekali melontarkan ejekkan satu sama lain.

"Mo pesan ape lu bedua gw traktir dah" ucap ochobot

"biasa nasi lemak makci Saodah sama esteh dingin" ucap Gobal

"kau pulak ape pan?"

"eum soto sama es jeruk aja Cho, btw gwe ikut elu pesan ya buat Bawak makanan nya ke meja"

"oke, pal lu jaga meja kita ya" ucap ocho

"aman lah"

SELESAI MEMESAN MAKANAN

"fan gw aja yang Bawak makanan nya lu yang Bawak minum" ucap ocho khawatir takutnya Taufan kelelahan karena beraktivitas terlalu banyak

"tenang ajalah cho-

BRUK

LEA AWAS!!

uh KYAA!!

TAUFAN!!!

belum sempat menyelesaikan ucapannya Taufan tiba tiba ada seorang siswi yang tak sengaja menumpahkan makanan yang sedang di bawa oleh Taufan ke dada pemuda itu sendiri karena berlari tanpa melihat ke depan.

"Hei apa kau baik baik saja?" bukan nya mengawatirkan kondisi nya sendiri Taufan malah sibuk membantu siswi itu berdiri

semua orang di sana mematung tak percaya dengan Taufan orang normal pastinya sudah menjerit karena tertumpah kuah bakso dan soto yang panas itu tapi lihatlah Taufan bahkan dia dengan segera membantu sang siswi dari pada melepaskan seragamnya yang tertumpah kuah panas.

Sampai....

Yuhuu bagaimana ceritanya apa menarik?

jangan lupa untuk meninggalkan jejak ya berupa vout and coment

887 kata

BIARKAN AKU YANG MENJAGANYA!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang