senyum yang dirindukan ( sequel)

608 50 23
                                    

Pemuda tampan pemilik senyum kotak itu masih berjalan santai melewati lorong rumah sakit , ia berniat mengunjungi sang kakak untuk sekedar mengantarkan makan siang karena kakaknya hampir 1 Minggu tak pulang

Namun di tengah perjalanannya yang terasa ringan , mata bulatnya menyipit ketika melihat kerumunan orang di depan sana , seseorang yang amat sangat ia kenal dan kalau tidak salah lagi itu keluarga sahabat karibnya Jimin . Perasaan taehyung mendadak gusar , ia berjalan cepat menuju kerumunan di depan sana .

" Kak jin.."

Seorang dokter muda yang tak lain adalah sang pemilik nama menoleh pada sumber suara

" Tae..."

"Paman jaehoon..."

Jaehoon menoleh kearah taehyung, menatap mata bulat sang sahabat dari anak bungsunya , beberapa saat kemudian jaehoon memeluk taehyung erat , ia yakin setelah ini taehyung akan mengamuk seperti yoongi yang mengusir semua orang di ruangan Jimin

" Ada apa ini ??"

Taehyung menatap curiga kearah orang-orang dewasa di depannya , tak ada niatan dari salah satunya untuk menjawab pertanyaan taehyung . Membuatnya kalut dan merangsek masuk  kearah pintu yang berada di belakang seokjin

" Minggir!!"

" Tae , dengarkan Hyung dulu"

Taehyung menatap seokjin sekilas namun fokusnya langsung teralih saat ia menemukan presensi sang sahabat yang terbaring di dalam sana. Membuatnya menghempaskan lengan nya yang di tahan oleh sang kakak.

" Hei bantet, mengapa kau disini lagi ??"

Taehyung membuka kasar pintu coklat di depannya , dapat ia temukan yoongi yang duduk di bawah dengan tangan kiri yang menggenggam tangan kanan Jimin

" Yoongi Hyung , berdirilah ada kursi di belakangmu !! Dan kenapa si bantet ini ??"

Perasaan tak karuan taehyung kini tengah ia rasakan , ia takut namun entah apa yang ia takutkan . Jantungnya berdetak cepat . Ia berusaha mati-matian untuk menolak semua pikiran buruk tentang sang sahabat yang kini tengah berkecamuk di otaknya .

Yoongi berdiri dan memeluk taehyung erat , merapalkan kata maaf beberapa kali hingga ia memperhatikan  presensi sang sahabat yang terlihat pucat pasi . Kulitnya semakin putih pucat , bibirnya terlihat kering , juga mata sipit yang selalu menyunggingkan senyuman ketika Jimin tertawa kini tertutup sangat rapat .

Taehyung mendorong yoongi lembut lalu mendekat kearah bangkar yang ditempati Jimin

" Hei Jim, bukannya baru kemarin kau  keluar dari sini ?? Mengapa hari ini kau sudah kembali kesini ??"

Suara lirih taehyung ketika membisikkan kalimat itu tepat di depan telinga sang sahabat

" Dan ini mengapa tanganmu terluka ?? Kau mau menghabiskan darahmu supaya aku bisa mendonorkan darahku yaa??"

Taehyung tersenyum sendu ketika ia menyadari tak ada hembusan nafas dari sang sahabat, perlahan air matanya meluncur mengenai mata Jimin

" Kau tak berniat meninggalkan sahabatmu yang bodoh ini kan ?? Siapa yang akan memberikan jawaban nanti saat ujian jika kau meninggalkan ku Jim"

Pertahanan taehyung melemah , kakinya tak lagi mampu menumpu tubuhnya ketika akhirnya ia menyadari tak ada pergerakan apapun dari Jimin, tak ada detak jantung yang terdengar dari dada jimin . Hati taehyung hancur bersama dengan kesadarannya yang terenggut .





Seokjin menanggalkan jas putih sejak beberapa saat lalu , kini ia berada diruangan dimana taehyung terbaring lemah disana . Perlahan mata hazel itu terbuka,taehyung menoleh kearah kiri dan menemukan presensi sang kakak yang menunduk di sampingnya .

I MISS YOU (END)☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang