BAB 14

18.3K 50 1
                                    

Binalnya istriku dewi

Cerita yang lain dulu sebelum malam di puncak....

Seperti biasa pagi itu saya pergi ke kantor. Saya sudah berdamai dengan Dewi istri saya, bahkan yang lebih gila saya mengijinkan kembali Dewi untuk dibooking Pak Bob.

Jam 8 Saya sudah tiba di kantor. Saya segera larut dengan pekerjaan saya, terutama pagi-pagi banyak dokumen yang harus ditanda tangani. Tiba-tiba ponsel saya berbunyi dan muncul WA dari Ida. Ida minta izin tidak masuk kerja karena sakit.Segera saya balas dengan ucapan cepat berobat dan semoga lekas sembuh.

Saya pun kembali melanjutkan pekerjaan saya. Mungkin sekitar satu jam saya hanya menanda tangani berkas yang memang begitu menumpuk, selesai menanda tangani berkas tiba-tiba terbersit dalam pikiran saya kenapa saya tidak menjenguk Ida, padahal bukan saja Ida adalah PA saya tapi juga sudah lebih dari sekali kami melakukan hubungan badan.

Akhirnya saya putuskan untuk ke Rumah Ida.

Saya pun segera berkemas dan memberi tahu kepada anak buah yang lain bahwa saya pulang dulu ke rumah ada urusan penting, sengaja saya tidak berterus terang karena tentu akan menimbulkan kecurigaan dari yang lain, baru seklai tidak masuk kerja Ida sudah saya tengokin.

Saya pun segera memacu mobil saya menuju daerah jatinangor. Saya pun tiba di halaman Rumah Ida. Suasana terlihat sepi, mudah-mudahan suami Ida sedang tugas siang, saya memang sengaja tidak memberi tahu Ida mau datang, sengaja mau buat kejutan biar dibilang perhatian. Saya pun sempat mampir di mini market untuk membeli Apel.

Saya pun segera mengetuk pintu Rumah, tak lama pintu terbuka, saya sediit terkejut karena yang membuka pintu ternyata suami Ida yang bernama Wilton. Si Wilton badannya memang kekar dan jauh lebih tinggi dari aku, ya wajar dia seorang security, tapi kalau wajah sich biasa saja khas orang timor.

Wilton:” Eh Pak Dendi, silahkan masuk Pak” Witon langsung mempersilahkan masuk, kami memang sudah saling kenal waktu sama-sama hadir di acara perpisahan pak Fadli dulu.

Saya:” Ia pak” saya agak gugup karena saya kira suami Ida tidak ada di rumah.

Wilton:” Duduk Pak, jangan berdiri saja”

Saya pun segera duduk.

Wilton:” Tunggu sebentar pak biar saya suruh Titin buatin minum dulu, teh atau kopi?

Saya:” Gau perlu repot-repot pak, tapi bolehlah, teh tawar saja pak”

Wilton pun pergi ke dapur.

Tak lama dia sudah kembali lagi dan segera duduk di sofa yang berhadapan dengan saya.

Saya:” Maaf pak, saya dapat informasi dari Ida, katanya dia sakit, jadi saya menjenguk ke sini, teman-teman mau ikut semua tadi tapi karena lagi pada sibuk mau ada audit jadi saya sendiri yang datang” (saya sedikit berbohong)

Wilton:” Ia pak, agak demam dia tadi malam, tapi sekrang sudah enakan, sudah tidak demam lagi cuma butuh istirahat, sudah saya bawa ke klinik tadi pagi”

Saya:” Wah syukurlah kalau tidak parah”

Tak lama Titin datang dan menaruh dua gelas minuman di meja dan segera pergi lagi.

Wilton:” Silahkan di minum pak”

Saya pun mengangguk dan segera meminum teh yang sudah disajikan.

Wilton:” mari pak ke kamar saya kalau mau lihat Ida”

Saya:” Biar saja pak, takutnya mengganggu, biar bu Ida istirahat, berian saja ini dari teman-teman, bagus untuk yang lagi sakit makan buah-buahan”

Sambil menyerakan bawaaan saya.

Binalnya Istriku Dewi 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang