BAB 9

28.6K 73 2
                                    

binalnya istriku dewi

Hari yang begitu cerah, setelah tadi malam turun hujan lebat mengguyur kota Kembang Bandung.

Siang ini saya berencana untuk pergi berjalan-jalan ke mall, sekalian untuk belanja. Sambil menunggu jam 10 di mana aku harus menjemput intan, saya pun bersih-bersih rumah juga melakukan kegiatan sehari-hari lainnya.

Tanpa sadar sudah pukul 09.15, saya pun memanggil Bu Heti.

Saya:” Bu, nanti kita jalan-jalan ke mall ya, biar ibu gak bosen juga”

Heti:” Ia bu”

Saya:” Saya mau jemput Intan dulu, ibu siap-siap ya, bawa pampers juga jaga-jaga buat Revan”.

Bu Heti mengganguk tanda mengerti.

Sikap saya baik Bu Heti biasa saja seperti tidak terjadi apa-apa, padahal bu Heti sudah kena sodok sama suami saya.

Saya pun segera memanaskan mobil sebentar, biasanya saya menggunakan motor matic saya untuk menjemput Intan, setelah suami saya dapat kendaraan inventaris dari Kantor, sekarang saya dapat menggunakan mobil yang biasa dipakai suami dapat saya gunakan.

Saya pun kembali dengan dari menjemput Intan. Intan saya suruh segera makan, karena kita akan pergi ke mall. Intan tampak senang sekali.

Setelah siap kami berempat berangkat menuju sebuah mall ternama di kota Bandung.

Singkat cerita kami sudah berada di mall, suasana belum terlalu ramai. Saya pun berbelanja kebutuhan sehari-hari seperti membeli popok untuk Revan juga susu formula dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Saya pun membelikan baju untuk Intan juga Revan termasuk mainan juga tak lupa membelikan baju juga untuk Bu Heti.

Bu Heti tampak senang saya belikan baju.

Hampir dua jam kami keling-keliling, rasa capek dan lapar mulai mendera.

Saya putuskan untuk makan di dalam mall saja. Kami pun membeli makan cepat saji. Sekitar 30 menitan kami bersiap untuk pulang.

Tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggil saya, saya pun menoleh, tampak seorang bapak melambaikan tanggannya kepada saya.

Sepertinya saya mengenalnya, sayapun mengajak Bu Heti untuk menghampirinya.

Betul saja memang saya mengenal orang tersebut.

Sebut saja namanya Pak Bob (nama samaran).

Pak Bob ini seorang yang cukup terpandang, dia seorang pengusahan di bidang konveksi, selain itu katanya mempunyai beberapa perusahaan kelapa sawit di pulau Kalimantan.

Meski umurnya sudah 45 tahun, tapi penamiplannya masih seperti anak muda. Saat itu dia mengenakan jaket kulit warna hitam, kaca mata hitam dan Cuma memakai celana pendek.

Saat itu dia tidak sendirian saat itu dia ditemani 2 orang bodyguard yang berbadan kekar berkepala botak mirip pemeran Murad dan Pipit di sebuah sinetron di televisi swasta.

Pak Bob:” Hai Dewi ya?

Saya:” Om Bob ya”

Pak Bob:” Wah, kamu masih ingat saya ya”

Saya:” Ya masih dong om” Sambil tersenyum.

Pak Bob pun melihat ke arah Bu Heti dan anak-anak saya.

Pak Bob:” Mereka siapa Dewi?

Saya:” Oh, ini Bu Heti dia bekerja sebagai baby sister buat jagain anak-anak saya, ini Intan anak pertama saya dan yang kecil adiknya Revan”

Pak Bob manggut-manggut.

Pak Bob:” Sudah punya 2 anak yang sekarang kamu, tapi kamu masih tetap cantik dan sekarang malah makin montok”

Binalnya Istriku Dewi 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang