BAB 47

10.9K 25 0
                                    

Binalnya Istriku Dewi

POV WIFE



Setelah suami saya pergi, saya pun segera mandi. Kebetulan badan saya penuh keringat karena habis senam.Setelah mandi dan rapi-rapi saya pun duduk nonton tv, Revan tampak sedang main di depan dengan Hanum, sementara Intan sudah berangkat sekolah diantar Bu Heti. Rasanya bosan juga, saya pun pergi ke belakang untuk melihat kegiatan para tukang. Tampak hari ini aku hitung ada Sembilan orang yang bekerja.

Aku lihat datang, sepertinya mau nyuci.

Saya:”Nyuci kak?

Anis:”Eh, ia neng, eh Bu” ucapnya sambil memasukan tambahan pakaian ke dalam mesin cuci. Tak kuperhatikan lagi gimana Anis. Aku lebih memperhatikan para pekerja yang sedang sibuk dengan tugasnya masing-masing. Sementara mnadornya si Suhada ku lihat sudah mulai duduk-duduk, dia pun melihat saya dan segera tersenyum. Saya pun membalas senyumnya.

Tidak ada yang istimewa, si Suhada sepertinya sudah seumuran Bu Heti, tapi tinggi dan sedikit kurus, berbeda dengan teman-temannya yang rata-rata masih muda dan berbadan kekar meski kulitnya kebanyakan hitam, tapi hitam karena terbakar matahari. Tak sadar akupun ingat kejadian kemaren, aku menemui para pekerja setelah bersetubuh dengan suamiku dan tanpa pakaian dalam. Dada ku menjadi berdesir, entah kenapa.

Aku pun menjadi lebih memperhatikan mereka, ada dua orang yang menurutku cukup ganteng, badanya tegap dan kekar. Ah, gak sadar aku meremas susuku sendiri. Saat itu aku hanya mengenakan baju kurung panjang warna hijau dan jilbab warna putih. Perlahan aku pun lebih mendekat ke arah kolam renang yang sudah hamper rampung. Para pekerja pun aku lihat mencuri-curi pandang kepadaku.

Aku pun sudah lebih dekat ke mereka, ku lihat beberapa orang menjadi salah tingkah karena aku perhatikan. Ku lihat Suhada datang menghampiriku. Dia Cuma memakai kaos tanpa lengan dan celana pendek jeans kucel dan belel.

Suhada:”Pagi Bu Dewi”

Saya:”Pagi Pak Suhada”

Suhada ini masih tetangga dengan saya dan kerja di salah satu pengembang perumahan yang sekarang merenovasi rumah saya, jadi ditunjuklah si Suhada sebagai mandornya.

Saya pura-pura tidak memperhatikan Suhada, tapi saya tahu mata Suhada jelalatan memandang tubuh saya.

Suhada:”Paling minggu depan semua beres bu, kamar yang di dekat kamar ibu sama bapak, sudah hampir selesai, sudah 95% tinggal merapikan, sementara kita tinggal dulu, kita focus ke kolam renang dulu, takut mengganggu ibu”

Saya:”Mengganggu saya bagaimana? Saya tidak paham maksud Suhada.

Suhada:”Kayak kemaren siang itu, kami kan lagi kerja di sana, di dalam kamar ada ibu dan bapak, kami berisik di sana, takut ganggu”

Saya kini mengerti kemana arah pembicaraan si Suhada.

Saya:”Oh itu maksud kamu, hehe, gpp, kalau mau kerja, kerja saja, kayak yang gak pernah aza siang-siang maen sama istrinya” ucap saya dengan berani.

Suhada:”Hehe, anak-anak yang pada gak enak bu, takut ganggu, jadi kita focus di kolam, ini yang masih banyak harus di kerjakan, kamar mandinya juga sudah beres bu 100% sudah lengkap dengan shower dan closetnya” ucap Suhada menunju kamar mandi yang ada di pojok yang memang kami buat khusus di luar buat bilas kalau habis berenang.

Saya:”oh ya, berarti tinggal mana yang belum selesai?

Suhada:”Tinggal kolam sama kamar satu, kamar yang paling depan sudah beres, itu yang paling pertama dan sudah nyambung ke dalam rumah utama, ya tinggal kolam tadi sama kamar yang di belakang kamar ibu, sedkit lagi, kalau ibu mau lihat-lihat mari”

Binalnya Istriku Dewi 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang