BAB 11

26.9K 66 3
                                    

binalnya istriku dewi

POV SUAMI

Pagi itu seperti biasa saya berangkat ke kantor setelah sebelumnya mengantar Intan ke sekolah.

Perasaan saya sedikit tidak tenang sejak tadi malam setelah Dewi istri saya bilang menyetujui tawaran Pak Bob dan akan menemuinya hari ini.

Hampir satu jam perjalanan saya sampai di Kantor. Saya pun segera masuk ke ruangan saya, saya lihat team saya sudah lengkap minus Ida yang tampaknya masih belum datang.

Sampai di ruangan saya mencoba untuk memulai pekerjaan seperti biasanya.

Di mulai dari tanda tangan berkas-berkas seperti advance, expense claim, service order ada juga SPK dan beberapa PO.

Saya mencoba mengalihkan beban pikiran ke pekerjaan.

Tiba-tiba pintu saya diketuk, salah satu staff departement HR Pak Juli masuk ke ruangan saya dengan 2 orang lainnya satu laki-laki dan satunya perempuan yang saya tidak kenal.

Pak Juli:” Selamat pagi Pak Dendi, saya mau memperkenalkan staff baru kita”

Saya:” Oh silahkan Pak” sambil mempersilakan mereka duduk di kursi.

Pak Juli:” Perkenalkan Bu Clara, ini Pak Dendi manager Finance, Pak Dendi ini Bu Klara Staff CSR yang baru pengganti Bu Sari”

Ternyata yang perempuan namanya Klara, orangnya masih muda, kulitnya putih dan memakai kaca mata, kutaksir umurnya paling sekitar 25 tahunan. Kami pun saling bersalaman.

Pak Juli:”Dan yang ini Pak Aris assitant manager baru Finance sekaligus team bapak yang baru.

Saya:” Oh, selamat bergabung Pak Aris” Dalam hati saya, kenapa bukan Clara sich yang di finance hehe.

Aris:” Terima kasih pak, mohon arahannya”

Kami pun saling bersalaman.

Pak Juli:” Ok pak Dendi, sementara Pak Aris masih bersama saya untuk orientasi mungkin dalam 2 hari ke depan baru bergabung dengan team Finance”

Saya:” Ok pak, tidak masalah”

Pak Juli pun pamit dan keluar ruangan, pandangan mata saya tak lepas dari sosok klara yang tubuhnya tinggi langsing, meski memakai celana panjang bukan rok mini seperti kebanyakan perempuan yang bekerja di kantor sini, namun celana yang sepeti kesempitan menonjolkan pantatnya, meski tidak terlalu besar namun sangat serasi dengan posturnya.

Saya pun melanjutkan kerja kembali, sambil melihat ke luar, ternyata Ida sudah ada di mejanya.

Saya pun segera memanggil Ida dalam ruangan.

Ida pun segera masuk tanpa mengetuk lagi pintu ruangan saya. Ida tampak semakin cantik saja di mata saya.

Kali ini Ida memakai baju putih motif bunga-bunga warna hitam, hijabnya berwarna putih dan memakai celana jeans warna biru. Saya pikir semakin berani saja dia, apa dia sengaja mau menggoda saya dengan penampilannya.

Saya:” Bu Ida, eh Ida ayo duduk” Sambil tersenyum terhadapnya.

Ida pun segera duduk di depan meja saya.

Saya:” Bukan di kursi situ, di sini, saya pangku” sambil menepuk paha saya, Cuma bercanda doang tentunya.

Muka Ida langsung memerah.

Ida:” Ih, bapak, pikirannya sudah mesum aza” sambil pura-pura cemberut.

Saya:” Hehe, saya Cuma bercanda, kalau kamu cemberut makin cantik aza, saya jadi pengen cipok kamu”

Binalnya Istriku Dewi 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang