Ch.6 : Si Pengganggu

137 23 0
                                    

🎶 Please Notice - Christian Leave 🎶

'Cause I notice when you get mad
You close your eyes
And I notice when you are sad
You let out sighs

☆☆☆

"Jangan lupa dikerjakan exercisenya sebagai latihan kalian sebelum membuat yang asli di akhir semester nanti. Kalian sudah boleh keluar."

"Terima kasih, Paaaak!"

Arka mengangkat mejanya bersamaan dengan sahut-menyahut jawaban para mahasiswa, pilih untuk duduk sejenak menunggu ketiga sahabatnya rapikan barang-barang mereka.

"Kantin, gas?" tawar Hesa, paling bersemangat. Jafin dan Vanya hanya balas mengangguk sekali sebelum beranjak dari bangku masing-masing, sementara pemuda jangkung yang duduk di belakang mereka masih setia pandangi sesuatu—

atau tepatnya, seseorang.

"Ka? Gak ikut?" Pertanyaan Jafin sontak buyarkan lamunan Sang Sahabat, buat pemuda tersebut menggeleng singkat dan ikut bangkit.

"Ikut lah. Gila aja gak makan pas kelas sampe sore gini."

Keempatnya lalu pergi meninggalkan ruangan setelah beramai-ramai ucapkan terima kasih kepada Sang Dosen yang masih sibuk rapikan data absen dengan tenang.

Mereka berjalan agak tergesa ke arah kantin demi hindari kehabisan tempat duduk sambil saling lempar tawa karena aksi cari ribut Hesa dengan Jafin, sedikit cairkan suasana hati Vanya yang bahkan di hari ketiga masih senantiasa bungkam mulut rapat-rapat. Arka tengah sibuk alunkan kekeh pelan saat ekor matanya menangkap siluet familiar di areal paling tepi kantin.

Sontak ia menghentikan langkah dan sedikit micingkan kedua mata untuk perjelas penglihatan, melebarkan seringai andalan sebelum susul ketiga sahabat yang sudah sibuk racaukan namanya di depan sana.



















Give Me Your Forever





















"Hm, ternyata ada cara gampangnya juga tah," Arsa menggumam pelan dengan mulut penuh makanan. Satu tangan terulur membalik laman buku catatan sisa kelas sebelumnya, sementara satu lagi sibuk kumpulkan nasi beserta lauk ke dalam sendok.

Tak seperti hari-hari sebelumnya, siang ini pemuda yang akrab terlihat kenakan kemeja putih ketimbang almamater khas tekniknya itu pilih untuk habiskan jeda istirahat dengan memberi makan cacing-cacing di perut. Sebenarnya dia sendiri belum merasa lapar, tapi mengingat kelas hari ini akan berakhir sore dan pulang nanti ia juga masih ada urusan, maka Arsa putuskan untuk mampir ke kantin fakultas yang sudah sangat lama tak dikunjunginya.

Ia baru saja membalik satu laman lagi dengan sendok siap menyuap ke dalam mulut saat tiba-tiba seseorang menghentak piring dengan cukup keras tepat di sebelah miliknya. Arsa yang terkejut sontak membuat tangan kanannya ikut bergoyang hingga makanan tersebut jatuh kembali ke dalam piring. Untungnya...

Hembuskan satu napas kesal, ia berusaha menekan amarah dan mendongak pelan. Baru karamelnya bersitatap dengan hazel super familiar di seberang sana, mata sipit Arsa langsung membola dan giginya bergemeretak. Gawat, amarahnya sudah sampai ubun-ubun.

Give Me Your Forever || SoobjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang