04.Kidnapped

6.7K 293 14
                                    

Dahi Selena mengernyit sempurna, ia memandang laki-laki yang ada di hadapan nya dengan tatapan yang sulit di arti kan.

"Aku tidak mengerti!, sekarang di mana diri ku?!" bentak nya.

Masih mempertahan kan senyum nya, Jove semakin mendekati Selena. "Di rumah kita. Rumah kita sayang," tekan nya.

What?, 'rumah kita'?, Selena menggeleng kan kepala nya, "Jangan mengada-ngada! Aku ingin pulang!" ucap nya dan ingin melewati Jove.

Namun, dengan cepat Jove menahan pergelangan tangan Selena, lalu memojokkan Selena ke dinding.

"Pulang ke mana hm?, sedang kan rumah mu di sini" bisik nya. Lalu menghembus telinga Selena.

Sial, kenapa bulu kuduk ku merinding?!. Batin Selena.

Ia memberani kan diri menatap mata tajam itu, mata yang hampir saja menghipnotis Selena. Well, dia memang tampan.

"Kau sangat tampan!" puji Selena tanpa sadar, setelah beberapa saat, ia langsung mengatup kan bibir nya, menatap canggung pada Jove.

Namun, reaksi Jove tidak sesuai ekspetasi Selena. Laki-laki itu langsung keluar dari kamar, tanpa sepatah kata pun. Selena mengumpat kesal, padahal ia jarang sekali memuji laki-laki.

Lalu ia menatap se isi kamar itu. "Seperti nya tidak buruk, aku harus mengambil semua barang milik laki-laki itu, jika aku sudah kaya, aku akan pergi dari sini." ucap nya lugas. Dan tiduran di kasur yang sangat lebar.

"Mimpi apa diri ku hingga kaya mendadak seperti ini?" heran Selena, namun tak ayal ia menikmati nya!.

***

Di sisi lain, Jove menahan kedutan di bibir nya, sial! Hanya karna pujian gadis itu membuat Jove salah tingkah setengah mati!.

Jove berusaha menahan kan wajah datar nya, namun ia tak bisa menahan nya. "Sialan, jantung ku berdetak lebih cepat dari kata normal!" rutuk nya.

Zack memasuki ruangan Jove, lalu ia menatap aneh pada Jove yang senyum-senyum sendiri seperti orang tidak waras.

"Jove? Kau masih waras kah?" pertanyaan polos itu membuat Jove langsung menajam kan tatapan nya.

"Ada perlu apa?, mulai sekarang kau tidak lagi bebas masuk ke dalam rumah ku." tegas Jove, tak terbantah kan.

Alis Zack menyatu sempurna, "Kenapa?," tanya nya, dengan raut wajah terheran.

"Laksana kan saja!." perintah Jove tak terbantah kan.

Zack berdecak, "Ya!, aku akan pulang sekarang. Hanya memberi tahu mu, bahwa dua jam ke depan, Tuan Xazvin mengundang kita ke rumah nya." ucap nya, lalu pergi dari ruangan Jove.

Jove tersenyum smirk. "Stupid!" umpat nya.

Rasa nya Jove tak bisa berjauhan pada Selena, ia kembali mendatangi kamar mereka berdua, membuka pelan pintu itu, lalu tersenyum manis melihat Selena tertidur pulas. Apakah gadis nya ke lelahan?.

Mendekati perempuan itu, lalu merebahkan diri nya tepat di samping Selena. Ia mengawas kan rambut Selena yang menutupi wajah indah nya.

"Terlalu indah, gadis kecil ku kini hampir 17 tahun hm?" lirih nya.

Jove tak bisa menahan hasrat nya, kala melihat bibir mungil berwarna pink itu. Ia menjilat bibir bawah nya sendiri. Lalu, memejam kan mata sejenak.

"Jangan buat gadis mu membenci mu Jove!" ucap nya pada diri nya sendiri.

Namun, hasrat mengalah kan segala nya, dengan gerakan cepat. Jove mencium rakus bibir Selena. Sehingga si empu terbangun.

"Hmmmpppt!!" Selena langsung mendorong Jove, memandang takut-takut pada laki-laki itu.

OBSESSION BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang