15.Honest

2.2K 103 0
                                    

Sedang kan di Apartemen. Selena dan Alova berjoget mengikuti irama musik yang keluar dari televisi, mereka menghabiskan waktu bersama seperti tidak ada hari esok.

"Sayang, kau berjoget sudah empat jam. Cepat lah berhenti." Keluh Frans, ia memandang jengah pada Selena yang menghasut sang kekasih.

Selena langsung menatap tajam Frans, "Hey diam!, ini waktu ku dan Alova, sekarang kau pergi saja sana!!" Usir Selena terang terangan. Padahal Apartemen itu milik Frans, dengan tidak tahu malu nya Selena mengusir laki laki itu.

Namun Selena tidak pernah ambil pusing, ia tetap berjoget bersama Alova. Bahkan semakin brutal.

"Dimana tunangan Selena?, kenapa dia semakin liar?" dengus Frans, ia bangkit dari duduk nya, lalu keluar dari Apartemen tersebut.

Kembali pada Selena dan Alova yang semakin menggila, mereka mengangkat gelas berisi vodka itu tinggi tinggi.

"Seperti nya kita harus mengadakan pesta kecil seperti ini Alova..." lirih Selena.

Alova mengangangguk setuju. "Benar, aku suka" ungkap nya.

Mereka tertawa berdua, padahal tidak ada yang lucu, lalu berjoget kembali.

Karna keasikan berjoget membuat Selena tak memperhatikan keadaan sekitar, lalu tak berapa lama ia merasa diri nya terbang. "Hah?! Diri ku terbang?, apakah kau melihat Pesawat Alova??!!" teriak Selena.

Alova mengangguk, "Pesawat nya sangat tampan..." lalu kesadaran Alova menghilang.

Selena mengerjabkan mata nya beberapa kali, "Jove...?"

"Lepaskan aku!!" Selena meronta-ronta di gendongan Jove. Sedangkan Jove mulai keluar dari Apartemen tersebut, lalu memasukkan Selena ke dalam Mobil.

"Bagaimana kau bisa tau diri ku di sini?!" kesal Selena, "Bukan kah kau ada kesibukan?!" tanya nya lagi.

Jove tidak mengubris perkataan Selena, ia tetap fokus menjalan kan Mobil nya. Seperti nya Selena mabuk berat.

"Bagaimana bisa kau meminum alkohol di saat sedang hamil." suara Jove lebih serak.

"Sejak kapan aku hamil?" Selena memutar bola mata nya malas. Lalu, sedetik kemudian ia tersadar dan langsung duduk tegap, "Ah, maksud ku, aku minum karna keinginan anak mu, ya begitu!" ralat nya.

Jove tertawa sumbang. "Oh, seperti itu ya..." ucap nya. Selena mengangguk ribut dan merutuki mulut nya yang asal ceplos.

Tak berapa lama mereka pun sampai di depan rumah mewah milik Jove. Lalu ia memandang wajah mulus Selena yang tertidur dengan pulas. Jove mendekat, mengelus pipi Selena.

"Wajah mu sangat polos jika seperti ini," ucap nya dengan raut wajah yang sulit di artikan.

Lalu, ia pun keluar dari Mobil dan mengitari sisi Mobil, membuka pintu Mobil tersebut dan menggendong Selena. Berjalan menuju pintu utama, pandangan pertama yang ia lihat di dalam rumah nya ialah Hades.

"Sialan!" geram Jove dalam hati, ia memandang sinis Hades, tampak raut wajah nya yang begitu khawatir.

Hades mendekat, ingin menanyakan keadaan Selena, namun dengan cepat Jove membuang pandangan nya ke samping. "Sudah berapa kali aku mengusir mu, pergi lah Hades. Aku tak akan pulang ke Mansion utama." Ucap Jove dengan serius.

"Kak, kau harus percaya dengan penjelasan ku, Dad–"

Jove menggertakkan gigi nya, "Selena sedang tidur, aku tak ingin membangun kan nya. Jika besok aku masih melihat mu, aku tak kan sudi menganggap mu sebagai adik." tekan Jove, lalu berjalan menuju tangga.

OBSESSION BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang