~ DRABBLE ~
.
.HAPPY READING
MARK yang baru saja keluar dari kamar mandi lantas terkejut kala buntelan lemak menghampirinya dan tiba-tiba saja menggelayut manja di tubuhnya yang bahkan masih telanjang dada.
Buntelan lemak―atau paggilan yang lebih lembutnya adalah bayi beruang gembul.
Mark memutar bola matanya malas. Iya, malas sekali dirinya melihat Haechan yang super manja seperti sekarang ini. Padahal beberapa menit yang lalu, dirinya sudah habis dimarahi oleh si bayi beruang karena tidak makan tepat waktu dan terlalu memikirkan pekerjaan saja.
Bayi beruang yang super manja ini membuat Mark kesal setengah mati! Mengapa ia bisa menemukan secepat kilat sosok menyebalkan seperti Lee Haechan?
"Kenapa? Hyung tidak ingin aku peluk? Hyung ingin marah, huh?!" sungut Haechan kesal. Pasalnya raut wajah seorang Mark Lee terlihat tidak senang jika ia peluk.
"Lepas―"
"Tidak." Haechan menjawab cepat, tidak ingin kalah telak dari sang suami. Enak saja. Dirinya yang harus menang kali ini. "Hyung selalu menghindar ketika ingin aku peluk. Hyung juga selalu memikirkan berkas-berkas tidak penting itu! Aku tidak ingin diduakan!"
Huh!
"Kau seperti lintah, Haechan-ah."
"Biarkan saja. Aku tidak peduli."
Mark menghela napas berat. Terhitung sudah lebih dari lima kali helaan napas berat itu terdengar. "Biarkan aku mengeringkan seluruh tubuhku lebih dulu. Kau boleh duduk dan menunggu."
"Aku tidak suka menunggu. Seharusnya Hyung sudah tahu itu."
Pelukan itu semakin mengerat, bahkan Mark hampir tidak bisa bernapas dengan semestinya. Si manis memeluknya terlalu erat―tak membiarkannya bergerak dan membantah, atau sekadar melangkah maju ke depan.
"Balas pelukanku, Hyung!" sentak Haechan.
Ingin sekali rasanya Mark menyentil kening itu. Tapi ia tidak seberani itu menyakiti Haechan. Membentaknya saja tidak pernah, apalagi menyakitinya secara fisik.
"Aku tidak ingin membalas pelukanmu. Tapi aku akan..."
Mark menggantungkan perkataannya membuat Haechan penasaran sekaligus kesal setengah mati. Sosok manis nan manja itu tetap memeluk erat sang dominan―namun sembari menginjak-nginjak pelan kaki Mark.
"Hyung akan apa, huh?! Jawab aku! Segera jawab pertanyaanku, Markeuri Hyuuuunggg―mmpphhh~"
Dengan cepat mencium bibir plum yang terus mendumal tanpa henti milik Haechan. Jujur saja, rasanya sungguh berisik mendengar Haechan yang terus mendumal atau bahkan memekik kencang.
Ciuman itu lantas berubah menjadi lumatan lembut namun menuntut. Mark tahu bahwa ciuman ini mampu membuat Haechan lemas tak berdaya. Maka dari itu ia membawa kedua kaki Haechan untuk bergantung penuh pada kakinya.
Mark berhenti melumat bibir Haechan―hanya untuk menatap wajah sayu yang dipenuhi dengan rona merah di setiap masing-masing pipi gembil itu.
"Buka mulutmu, Sayang..."
Menurut.
Haechan membuka mulutnya dan tak lama sang dominan menyatukan bibir mereka kembali―dengan lidah yang masuk ke dalam, menyapa rongga mulut si manis, mengabsen setiap gigi rata itu serta berakhir mengajak bermain lidah bersama.
"Mmphhh... Eungghhh..."
Desahan teramat merdu yang Mark sukai.
Tangannya yang semula berada di pinggang ramping Haechan, kini tangan itu meremas kencang bongkahan pipi sintal milik si manis.
"Lanjut atau berhenti, hm?"
"Lanjut!" Haechan menjawab dengan penuh semangat. "Tidak boleh berhenti sebelum aku mengatakan lelah. Hyung harus menusukku lebih dalam dari yang sebelumnya. Aku sangat menyukai bagaimana cara Hyung menggagahiku..."
Nakal sekali bayi beruang gembul ini.
.
.
.★
Selebihnya kalian bayangkan aja
sendiri, wkwk.Dan untuk bagian selanjutnya masih
termasuk bagian yang lucu kiyowok
gitu, tapi setelahnya bakalan aku kasih
yang sedih―tapi nggak menguras air
mata. Bagian selanjutnya (bisa drabble,
bisa ficlet), tapi setelahnya termasuk
oneshot karena cukup panjang isinya.Written by jenoislovee
KAMU SEDANG MEMBACA
MARKHYUCK
Cerita PendekKumpulan Drabble, Ficlet, dan Oneshot dari Pasangan Romantis Banyak Drama a.k.a Mark dan Haechan ⚠️BXB! YAOI! HOMO!⚠️ Kalau nggak suka, skip aja, oke? Jangan salpak yee🙏 story by ©jenoislovee, 2023