O - Fullsun's Birthday

453 32 3
                                    

~ ONESHOT ~

.
.

HAPPY READING

HAECHAN merajuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAECHAN merajuk.

Lebih tepatnya tengah merajuk kesal. Terlihat dari ekspresi wajah yang tidak senang seperti posisi mulut yang merengut ke bawah dengan bibir atas dan bibir bawah ditutup rapat-rapat lalu menarik kedua sudut mulut ke bawah―atau istilah sederhananya senyum terbalik, kedua alisnya bertaut, tatapan matanya menyala-nyala menatap seseorang di seberang sana.

"Hyung lebih nyaman dengannya?!"

"Iya, aku lebih nyaman dengannya."

Tuh, 'kan!

Haechan semakin merajuk, semakin kesal dibuat Mark melalui video call. Di seberang sana, Mark tengah tertawa terbahak-bahak. Tentu saja menertawakan sang kekasih manis yang terlihat menggemaskan.

Maksud perbincangan mereka di atas bukan tertuju pada seseorang atau orang ketiga yang akan merusak hubungan yang tengah terjalin, melainkan tertuju pada suatu tempat di mana Mark menetap―ah tidak, lebih tepatnya menginap sejenak.

Terbilang sudah lima hari sejak Mark pergi meninggalkan Haechan dan berada di Toronto, Kanada. Lelaki dominan itu bukan hanya sekadar kembali ke tempat di mana ia dilahirkan karena merasa rindu, tetapi pula sedang mencari rumah yang pas dan terasa nyaman untuk ditempati nantinya.

Rumah yang akan menjadi hadiah untuk ulang tahun sang kekasih. Ya, besok adalah hari di mana Haechan dilahirkan ke dunia dan menjadi sosok yang hebat seperti sekarang. Haechan-nya akan bertambah usia, menjadi dewasa dari yang sebelumnya, menjadi lebih hebat dan kuat.

Mark tersenyum, memandangi lekat-lekat wajah penuh rasa kekesalan tersebut. Tak pernah terbesit dalam pikiran Mark untuk membalas rasa kekesalan Haechan, melainkan ingin diam dan selalu memerhatikan si manis.

Parasnya terlihat manis nan memesona, hatinya yang lembut serta sikapnya yang dirasa hangat, dengan mudah mampu membuat Mark terpikat jatuh cinta.

"Jangan menatapku begitu seolah-olah aku ini adalah mangsamu, Hyung!" Haechan menyadarkan Mark dengan pekikannya yang menggelegar. "Coba jawab sekali lagi pertanyaanku, Hyung. Apakah Hyung merasa lebih nyaman di sana dan tidak ingin kembali padaku?"

"Hm. Di sini terasa lebih nyaman."

"Hyung tidak ingin kembali padaku? Hyung tega lihat aku sendiri di sini?" Ekpresi wajah yang semula dipenuhi dengan rasa kekesalan kini berubah totalitas menjadi ekspresi wajah yang langsung dipenuhi dengan rasa kesedihan teramat mendalam.

MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang