O - Kembali Jatuh di Malam Hari

451 35 11
                                    

~ ONESHOT ~

.
.

HAPPY READING

HAPPY READING

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haechan POV

AKU tersenyum.

Dia menatapku, dengan tatapannya yang begitu dalam serta tersirat rasa puja yang begitu besar. Tatapannya masih sama, seperti tatapan tujuh tahun yang lalu. Sama sekali tak ada yang berubah seiring dengan berjalannya waktu. Tatapan yang tidak dimiliki orang lain, karena hanya dialah yang berani menatapku seperti itu. Karena hanya dialah yang mampu memberi tatapan memuja yang di dalamnya terdapat rasa cinta juga sayang yang teramat sangat.

"Kau cantik, kau sangat sempurna, dan kau benar-benar indah, Haechan-ah."

"Tidak, aku tidak begitu. Aku hanyalah manusia biasa yang memiliki kekurangan. Aku tak secantik, sempurna dan seindah itu, Mark."

"Tapi kau mampu membuatku jatuh hati padamu. Katakan, apa yang telah kau lakukan di masa lalu hingga mendapati pasangan hidup seburuk aku ini, Haechan-ah? Katakan yang sejujurnya."

Aku lantas menangkup wajah tampan miliknya. Aku membenci saat dirinya melontarkan kalimat yang membuat hatiku tersayat perih. Aku benar-benar membenci kalimat buruk itu. "Mark, kau tahu? Kau tampan, kau baik dan kau adalah pasangan hidupku yang sangat hebat. Kau tidak buruk, kau selalu hebat di mataku. Dan di masa lalu aku tidak melakukan hal-hal yang aneh, aku hanya berdoa agar diberi pasangan hidup yang bisa mencintaiku dengan tulus serta apa adanya. Dan aku terlampau bersyukur karena sudah mendapatkan apa yang kuinginkan. Aku mendapatkanmu, Mark. Tidak ada yang kusesali, sama sekali aku tidak menyesali keputusanku yang sudah memilihmu dari sekian banyak orang yang menyukaiku."

"Namun, aku yang menyesal karena sudah menjatuhkan hati pada sosok dirimu yang teramat hebat sedangkan aku hanyalah pria buruk yang―"

Cup!

Kububuhkan kecupan cukup dalam di bibirnya, karena lagi dan lagi aku membenci semua kalimat buruk yang terlontar dari mulut pria-ku. "Jangan katakan itu lagi, Mark. Jangan pernah sekalipun menorehkan luka di hatiku karena kalimatmu. Bagiku, kau hebat, benar-benar manusia hebat yang mampu mengambil hati Papa dengan semudah itu di saat pria lain memilih untuk berlari lalu kabur."

Benar.

Mark, pria-ku yang sangat kucintai telah berhasil mengambil hati Papaku dengan mudah. Karena Papaku cukup terkenal dengan sifatnya yang terlampau keras, tak mudah untuk didekati apalagi mendekati, kilatan matanya yang tajam hingga sebagian orang merasa takut termasuk beberapa pria yang menyukaiku, dulu.

MARKHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang