4 Januari 2050/2017
300 KM diutara pulau Natuna
Kapal patroli Federasi China berlayar dari Saigon menuju Singapura dan Jakarta Mereka terdiri dari 1 kapal perusak dan 2 kapal frigat diperintah oleh High Eunuch dan memastikan apakah wilayah semenanjung Malaya dan Indonesia Memberontak. Mereka akan berlayar melewati pulau Natuna tanpa ada rasa curiga sama sekali bahwa mereka sedang dibuntuti oleh sesuatu yang panjang, hitam dan besar.
Kapal perusak Federasi China tersebut sudah berkali kali mencoba menghubungi pangkalan angkatan laut mereka di Singapura tanpa ada hasil. Setiap upaya komunikasi berakhir dengan suara statik. Hal ini membuat curiga kapten kapal perusak tersebut dan memutuskan untuk pergi ke pulau Natuna terlebih dahulu sebelum ke Singapura dan Jakarta.
“Sudah ada komunikasi dari pangkalan angkatan laut kita di Singapura ?” ujar sang kapten
“Negatif pak, setiap upaya komunikasi selalu berakhir dengan suara statik” ujar operator radio tersebut
“Baiklah, kalau begitu atur arah ke pulau Natuna, disana kita akan melakukan investigasi terlebih dahulu sebelum ke Singapura” ujar sang kapten merasa ada sesuatu yang tidak beres
Armada kapal patroli Federasi China tersebut langsung mengarah ke Natuna tanpa ada kecurigaan sedikitpun.
Dibawah permukaan air, kedalaman 250 meter
Ping
Ping
Ping
Ping
Sebuah kapal selam serang nuklir dari kelas Cakra sedang membuntuti armada kapal Federasi China tersebut tanpa terdeteksi, mereka diperintahkan untuk tetap mengawasi gerak gerik kapal kapal Federasi China tersebut
“Pak, mereka mengubah arah dan tampaknya sedang menuju ke Natuna” ujar operator sonar
Sang kapten kapal selam mengangguk dan berkata
“Peringatkan armada kapal kita yang ada di Natuna untuk mencegat kapal Federasi China yang terdiri dari 1 kapal perusak dan 2 kapal frigat, jangan biarkan mereka mendekati Natuna” ujar dang kapten kapal selam
“Baik pak, menyampaikan informasi ke Natuna” ujar operator radio
“Tugas kita disini hanya untuk mengawasi mereka saja, untuk urusan mencegat kita serahkan ke kapal perang permukaan kita” ujar sang kapten sekali lagi
Kembali ke permukaan
Armada kapal yang ada bertempat di Natuna sudah diperingatkan. Armada terdiri dari 1 kapal jelajah tempur kelas Fatahillah ,5 kapal jelajah kelas Kairo dan 8 kapal perusak kelas Los Angeles yang diberi nama satuan tugas celurit pun mulai bergerak untuk menghadang kapal kapal Federasi China yang sedang menuju ke Natuna.
Pulau Natuna pun disiagakan dan meriam over the horizon pun mulai diisi amunisi. Meriam over the horizon atau dengan nama lain MAC (Magnetic Accelerator Cannon) memiliki kaliber 2400 mm mampu menembakkan peluru berdaya ledak tinggi, tungsten atau depleted uranium untuk daya rusak tambahan seberat 1000 ton untuk versi permukaan dan dibangun di Natuna untuk menghalau invasi BETA dari arah Indochina dan tetap dipertahankan oleh pemerintah Indonesia sebagai pelindung pulau Natuna. Nama resmi meriam ini adalah meriam Jupiter. Pulau Natuna sampai saat ini masih menunggu armada bantuan, karena rumor bahwa Federasi China akan mengirim Armada penuh kapal perang mereka.
Kembali ke cerita
Satuan tugas celurit sudah mendeteksi kapal kapal Federasi China dari jarak 250 KM yang diinformasikan sebelumnya dan bersiap melakukan kumunikasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Indonesia Di Dunia Code Geass
Science FictionPada tahun 2045, umat manusia berhasil memenangkan perang melawan BETA dan berhasil mengambil alih bumi seutuhnya dari alien sialan itu, tapi kemenangan ini hanya berlangsung singkat. Umat manusia kembali berperang satu sama lain, perang tersebut be...