"Masih berapa lama lagi kita berjalan?" Ucapku mengeluh. Dan kami masih berada di lorong panjang dan gelap ini. Hanya sepercik cahaya remang yang menjadi sumber cahaya disini. Aku lelah, haus, lapar karena kira-kira hampir 4 jam kami berjalan tiada henti. Entahlah, lorong ini tadinya hanya 1 arah jalan. Namun, lama-lama terdapat 2 arah jalan dan begitu seterusnya.
Aku tidak tau. Namun aku merasa bahwa kami hanya berputar-putar saja.
"Mungkin sedikit lagi kita akan sampai, Charrel." Ucap Zac yang masih terus berjalan. Kami berjalan dan terus berjalan. Tak ada suatu ruangan yang kami temukan.
Semuanya hanya jalan setapak dan tidak ada apa-apa. Seperti terowongan kecil, gelap dan sangat panjang. Aku merasa berada di dalam labirin sekarang. Aku tidak tau lorong ini akan berujung dimana. Apakah sejauh itu kami harus terus berjalan? Atau karena kami sedari tadi hanya berputar-putar saja?"Sekarang sudah jam 11 pm. Sudah larut malam. Sementara waktu, sebaiknya kita beristirahat lalu akan kita lanjut di keesokan harinya." Ucap Riley melirik jam yang berada di tangan kirinya. Kami pun akhirnya berhenti berjalan lalu duduk di sisi lorong panjang ini. Aku mulai merasa takut sekarang dan sepertinya aku merindukan orang tuaku. Iya, aku tau aku membenci mereka. Namun, mereka tetaplah orang tuaku. Of course...
"Lebih baik kau istirahat, Charrel." Ucap Connor tiba-tiba menyadarkanku dari lamunanku. Ia kini duduk di sebelahku.
Sunyi. Aku hanya diam dan tak bergeming.Connor sedari tadi duduk di sebelahku. Dengan kaki yang dibiarkan lurus kedepan. Terdiam dan tidak berbicara apa-apa.
Sementara Riley, Stane dan Zac sepertinya sudah mulai terlarut dengan posisi mereka masing-masing. Iya, kami beristirahat dengan seadanya keadaan.
"Connor," ujarku beberapa detik kemudian lalu menyandarkan kepalaku di bahu kanan Connor.
"Hmm," sahutnya hanya bergumam.
"Apakah kau tidak merindukan dad dan mom? Kita sudah 2 hari pergi dari rumah tanpa sepengetahuan mereka. Kau tau, mom itu sangat overprotektif, bukan? Mereka pasti akan mengkhawatirkan kita dan mereka pasti akan memarahi kita." Ucapku pada Connor.
"Mereka tak akan mengkhawatirkan ataupun memarahi kita. Mereka sibuk bertengkar dan mereka mungkin lupa pada anaknya sendiri." Jawab Connor ketus saat aku membicarakan dad dan mom. Mungkin ia memang benar-benar membenci dad dan mom yang selalu bertengkar.
"Tidak. Aku percaya bahwa mereka masih peduli pada kita." Ucapku yakin. Iya, aku hanya sedang berpikir positif sekarang. Walaupun kenyataannya berbeda sekalipun.
"Setelah kau selalu melihat mereka bertengkar seperti anak-anak di depan kita? Kau masih menyebut mereka peduli pada kita?" Ucapan Connor tiba-tiba membuatku terdiam lalu mengingat kembali kejadian-kejadian saat dad dan mom bertengkar.
Yeah, I'm broken home and I know."Lebih baik kau beristirahat sekarang" Ucap Connor melembut setelah melihat raut ekspresiku. Aku pun hanya terdiam dan mencoba tidur di bahunya.
"Connor," ucapku beberapa menit kemudian yang masih belum tertidur.
"Apa, Charrel?"
"Apakah kita akan berhasil menemukan data yang dimaksud Riley?""Tentu, kau sudah melakukan sebaik yang kau bisa. Aku yakin kita akan mendapatkannya."
"Tapi... Hmm, aku mulai merasa takut sekarang" ucapku lagi. Connor menarik nafas panjang lalu membuangnya. Ia terdiam beberapa saat.
"Tak perlu khawatir, Charrel. Kau mempunyai aku, kakakmu. Aku akan menjagamu apapun yang terjadi karena kau adalah adikku." Jawab Connor. Aku pun hanya tersenyum lalu memilih tidak membalas perkataannya lagi dan mencoba tertidur di bahunya untuk terbangun di keesokan harinya.
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Adventure
AdventureCahaya tidak akan berakhir sebelum kau memadamkannya. Terus berjalan dan temukanlah, kemudian ikuti petunjuknya...