The Adventure

Part 4 : The Adventure - Secret Papper

Nafasku terengah-engah.

Aku masih saja berlari dengan kencangnya menghindari dua orang laki-laki yang kini sedang mengejarku. Iya, aku sudah mendapatkan kotak itu. Aku sudah mendapatkannya. Aku baru saja mengambilnya dari tangan dua orang laki-laki asing itu. Kotak ini sudah terbuka.

Mereka sudah membukanya. Ada bagian yang patah di kotak ini. Mereka mematahkan bagian gemboknya.

Sempat telingaku mendengar percakapan mereka saat aku mengendap-endap untuk mengambil kotak itu. Mereka membicarakan ruang bawah tanah dalam villa tua. Aku tidak mengerti maksudnya. Ruang bawah tanah? Apakah itu petunjuknya? Entahlah.

Lama aku telah berlari. Nafasku semakin terengah-engah, tak beraturan. Aku memelankan lari-ku, dan mencoba melihat kebelakang. Sepertinya dua orang laki-laki itu sudah tidak mengejarku. Iya, sepertinya memang begitu. Aku pun memutuskan untuk berhenti dan istirahat sejenak.

Sungguh, aku sangat merasa lelah sekarang.
Aku penasaran dengan isi yang berada di dalam kotak yang kini sedang berada di tanganku. Aku memutuskan untuk membukanya, karena sedari tadi aku tidak sempat untuk melihat isi kotak ini. Namun, saat aku membukanya...

Nothing.

What the hell?! Kotak ini sudah kosong. Iya, tak ada apa pun di dalamnya. Aku bingung, semua prasangka berkelebat di dalam otakku. Apakah kotak ini benar-benar kosong atau apakah mereka sudah mengambil isinya? Sebenarnya apa isi dari kotak ini? Arghh, sepertinya mereka memang sudah mengambil isinya. Aku frustasi sekarang, saat aku tak sengaja menoleh kepalaku kearah belakang, aku melihat penjahat itu muncul lagi. Mereka masih mengejarku. Aku pun langsung melangkahkan kakiku dan melanjutkan berlari menuju villa Riley. What the fuck? Isi kotak ini sudah kosong, namun mengapa mereka masih mengejarku?

***

Aku sampai tepat berada di depan pintu masuk villa milik Riley and guess what? Dua orang laki-laki yang tak aku kenal itu masih saja mengejarku. Namun, sepertinya mereka tertinggal jauh dibelakangku. Dengan napas terengah-engah aku mengetuk pintu yang berada di hadapanku dengan keras dan terburu-buru.

7, 8 sampai 10 detik tak ada yang membuka pintu ini. Sampai detik ke-12, akhirnya pintu ini terbuka dan... Ternyata yang membukanya adalah Connor, kakakku. Aku langsung masuk kedalamnya dengan tergesa-gesa. Connor!!!

Next?