Part 8 : The Adventure - The Truth

591 29 0
                                    

Kertas itu kini telah berhasil kami ambil.

Kertas yang menunjukan bagaimana cara untuk membuat alat baru yang bisa digunakan untuk membaca chip yang kini sedang berada di tangan kami.

Aku, dan Zac berlari dalam mension yang mewah ini. Membawa kertas itu keluar dan menghampiri mobil yang dijaga oleh Stane diluar tidak jauh dari mension ini. Stane bertugas untuk memberi perintah untuk kami melalui gelombang speker yang terpasang ditelinga kami dan dia cukup handal untuk memberi perintah dan memberi informasi ruangan dan jalan mana yang harus kami lalui. Karena, ia sudah megetahui segala sudut-sudut dalam mension ini. Kami telah memasang cctv sebelumnya dan telah terhubung dengan tv yang berada dalam mobil. Dengan begitu, tentu saja Stane bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. And you must know, she is a hacker. She was amazing, isn't she?

"Charel, Zac pelankan larimu. Ada 3 orang penjaga datang dari arah berlawanan. Kau harus melawannya bagaimana pun caranya. Karena, kalian tidak mungkin bisa kembali." Suara Stane kembali terdengar berbisik di telingaku. Dengan segera, aku dan Zac pun memelankan lari untuk mengikuti perintah Stane. Terlihat 3 orang dengan badan besarnya menghampiri dan siap menyerang kami. Aku pun mulai memasang kuda-kuda untuk melawan mereka. Begitu pula dengan Zac. aku tarik nafasku dan membuangnya perlahan. Aku merasa gugup sekarang.


Karena, sejujurnya aku tak begitu pandai berkelahi.

Mereka datang dan menyerang aku dan Zac. Dengan tangan yang gesit aku pun mulai memukul wajah salah satu orang itu. And holly crap! Justru tanganku dengan mudah diambilnya dan ia mengunci pergerakanku dengan mengamit kedua tanganku dan menguncinya ke arah belakang tubuhku. Arghh it's hurt!!


Aku hanya diam dan mulai merasa panik sekarang. Dia masih memegang tanganku kebelakang dan aku tidak bisa berbuat apa-apa. Oh yang benar saja. Aku dan Zac hanyalah anak remaja dan 3 orang itu tentu sudah dewasa. Ditambah jumlah kami yang tidak sebanding.

Aku melihat Zac yang berhasil melumpuhkan salah satu dari mereka. Dan Zac kembali ingin melumpuhkan satu lainnya. Namun, saat Zac hampir berhasil mengalahkan penjaga itu, orang yang kini sedang menahanku mengeluarkan pistolnya kearah kepalaku. Ia mengarahkan moncong pistolnya kearah pelipis kepalaku dan siap untuk menembaknya. Seketika, tubuhku menegang. Aku panik dan tubuhku keringat dingin. Zac pun terdiam dan berhenti saat ia hampir berhasil mengalahkan orang jahat itu.


"Aku akan menembaknya jika kau tidak memberikan kertas itu." Ancam orang yang berada dibelakangku.

"Jangan tembak dia." Ucap Zac yang kini juga sedang ditahan oleh orang yang hampir Zac kalahkan. Oh great. Suasana kini semakin tak karuan.

"Jangan beri kertasnya." Ucapku mencegah Zac untuk menturuti orang jahat itu. Tidak aku tidak mau hal ini hanya menjadi sia-sia belaka.


Orang itu semakin keras memegang tanganku dan masih mengarahkan pistolnya tepat di kepalaku. Zac pun tak bisa berbuat apa-apa karena tangannya juga dipegangi oleh pria yang berada di belakangnya.


"Berikan atau kau akan melihat kepala perempuan ini dimasuki oleh peluru pistolku." Aku semakin menegang. Air mata kini jatuh ke pipiku. Aku kini merasakan takut sekarang. Aku berharap Connor ataupun Riley datang menyelamatkan aku dan Zac. Well, dimana mereka sekarang?
Tiba-tiba, tubuhku seperti terdorong keras menghantam lantai. Begitu pula dengan Zac.

Aku menolehkan kepalaku. Dan oh thanks to God. Connor dan Riley tiba-tiba saja datang dan mulai menghajar 3 orang penjahat itu. Dan mereka berhasil menaklukan 3 orang itu. Meninggalkan bekas darah dari mulut 3 orang jahat itu. Yeah, mereka berhasil mengalahkannya.

"Aku pernah bilang padamu, bahwa aku tak akan pernah membiarkanmu tersakiti." Ucap Connor kepadaku setelahnya, lalu membantuku untuk berdiri.


"Kalian tidak apa-apa?" Ucap Riley yang membantu Zac.


"Aku hampir menang jika saja orang itu tidak mengancam Charrel untuk dibunuh." Ucap Zac tak mau kalah. Well, dia sebenarnya memang jago berkelahi dan hampir menang jika saja dia tidak diancam atas pistol yang terarah ke kepalaku.


"Terima kasih telah menjaga adikku." Ucap Connor memukul bahu Zac pelan. Aku hanya tersenyum simpul dan merasa lega sekarang.


"Well, dimana kertas itu? Kalian mendapatkannya?" Tanya Riley.


"Yeah, ada di tanganku." Jawab Zac menunjukan kertas yang berada ditangannya.


"Guys, kalian harus pergi sekarang. Jika tidak, akan ada banyak orang lagi yang akan menghajar kalian. Aku sudah mengontrol alarmnya, jika tidak mungkin alarm itu sudah berbunyi sedari tadi." Suara Stane terdengar lagi melalui alat pendengar yang terpasang ditelinga kami.

"Kemana jalan yang harus kami lewati?" Tanya Riley kepada Stane.


"Ikuti jalan setapak ini, lalu kearah kanan untuk menghindari keramaian. Lalu ikuti intruksiku selanjutnya." Ucap Stane. Kami pun mulai melangkahkan kaki kami hati-hati dan keluar dari mension ini menuju mobil yang kini sedang terpakir dengan Stane yang berada didalamnya.


Next?

The AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang