"ARGHHH"
"T-tolong aku!!""Hiks... Mama"
Diluar banyak Teriakan orang orang, dan Aku menyadari jika di tempat aku berdiri saat ini terdapat genangan darah...
Telingaku Berdengung membuatku seketika tidak bisa mendengar Teriakan orang orang di sekitar, kaki ku gemetar. Namun aku berlari dengan Tujuan menemukan Rin
Aku hanya Mengikuti kemana Kaki ku membawaku berlari, mengabaikan Orang orang yang meminta bantuan kepadaku.
Tiba aku terjatuh.
Ada seseorang yang memegang kakiku"Tolong aku!! Kumohon..."
" A- aku... Aku harus pergi!! maaf kan aku"
Aku melepaskan Genggaman erat orang itu dan kembali berlari, dimana Tekad ku sebelum nya? Ternyata dalang semua ini itu--
Aku
Bahkan Noel Noa tidak akan pernah melirik ku, Bahkan aku membuat teman temanku sengsara dengan kutukan ini, apa aku benar benar Egois...
Aku Tidak bisa menahan air mata yang Keluar dari mataku, pandangan ku menjadi kabur, karena air mata.
"B-berhenti! Kumohon... Aku Tidak Boleh menangis.. ini salahku! Aku harus mencari Rin... Tapi---"
"Isagi? Kamu kenapa disini..
Kak Sae tidak menjagamu ya."Suara itu...
Aku langsung memeluk Rin sekuat tenaga."I-ini semua salahku kan!!... Rin,, maaf.. karena ku Kamu dan yang lain jadi menderita "
Rin terdiam mendengar perkataan ku, tapi dia tetap memelukku dengan hangat.
"Don't worry... it's not your fault"
Rin berbisik kepadaku, namun aku tidak mendengar nya. Karena ada hal lain yang berbisik padaku... Suaranya tidak asing bagiku.
Tutup matamu.
Aku menutup mataku perlahan
Bayangkan Sebilah pedang
Yang pernah menjadi
Saksi bisu waktu
ItuAku membayangkan pedang itu, dan tiba tiba ketika aku membuka mataku, di tangan ku, terdapat pedang itu yang bahkan masih Terdapat Bekas Darah
Lakukan hal yang ingin kamu lakukan
Don't worry now...
Do what you want to do
And in the end-
Your happy ending
Waiting for you.Aku melepaskan Pelukan ke Rin. Rin baru menyadari jika di tanganku terdapat Sebilah Pedang dan tampaknya dia menyadari jika pedang itu adalah pedang sama dengan yang dulu.
"Hey... Rin, ingat pedang ini?"
". . ."
"Pedangnya bagus bukan?"
"Aku tidak akan membiarkan
Kamu bunuh diri lagi""Tidak.. tentu tidak
Tapi, bisa kah kamu
Yang membunuhku?""Itu cuma candaan kan?
Mana mungkin aku mau""Sudah kuduga..."
Aku mengucapkan mantra sesuatu, dan itu membuat Rin memegang pedang yang tadi kupegang, dia tidak bisa melepaskannya.
"A- apa yang kau lakukan Isagi !?"
"Panggil aku Yoichi lagi... Seperti dulu"
"Yoichi.."
Aku tersenyum ke Rin, dan aku menahan agar Rin menaruh pedang itu di dadanya namun arah pedangnya Ke arahku.
"no--- NO!!"
Aku maju-
Membuat pedang itu mengenai ku, bahkan sampai menembus ke belakang tubuhku.Lalu aku mencium Rin.
"Rin.. don't worry, after all this time
There's gonna be happy ending for us
And it's not your fault..."Mantra Yoichi Pun menghilang, bersamaan dengan hilangnya mantra itu, Rin tidak membiarkan Yoichi jatuh ketanah, dia Memeluknya perlahan sembari memangku nya.
"No... Don't leave me again.. please"
Suasana Saat itu langsung sunyi, hujan Turun seperti menggambar kan Isi hati semua orang.
Sae datang dan mengelus punggung Rin perlahan... Lalu menutup mata IsagiThe end?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain's Love [Blue Lock Rinsagi]
FanfictionSlight AllxIsagi Mainly Rinsagi Cerita ini hanyalah tentang Isagi Yoichi pemuda yang bercita cita menjadi pahlawan [Hero] nomor 1 yang akan rela mengorbankan dirinya sendiri demi orang lain, Dan Itoshi Rin yang adalah seorang Penjahat [Villain] yan...