01. Pertemuan dengan si Misterius

3.2K 226 7
                                    


...Aku hanya menginginkan satu hal saja, yaitu Diakui.


Namaku adalah Isagi Yoichi, orang biasa yang selalu ingin diakui oleh orang lain, aku ingin melihat orang lain tersenyum kepadaku. Mengatakan ["Terima kasih, telah menolongku."] itu hal yang membuatku menjadi seorang pahlawan mengikuti jejak Noel Noa. Tapi--- sekarang aku malah.

.

.

.

"Isaaa!! Kamu tau Berita terbaru itu gak?!" Teriak bachira Meguru temanku sedari kecil karena rumah kami cukup dekat satu sama lain, jadi bisa dibilang tetangga. 

Dia meneleponku sambil berteriak, bahkan aku bisa mendengar teriakannya dari arah rumahnya yang cukup jauh. "Berita apa Meg? dan- jangan teriak di telingaku" Kuakui Meguru memiliki suara yang bagus, Tapi jika dia terus terusan berteriak tepat di telingaku bisa bisa aku tekanan batin.

"Ituuu lho, masalah Si Villain katanya berhasil ngalahin hero hero kuat yang laen. Tapi yak~ Mana bisa dia kalahin aku" Ujar meguru dari telepon.

"Mana bisa, di mimpi pun meg mana bisa kalahin dia." - Kataku

"Isaa mah kurang ajar, itu Villain kalo dicium sama Isagi Yoichi pasti langsung kalah" Meguru lalu tertawa setelah mengatakan itu. 

"Udah ah, males sama Meg. Mending aku jajan. Bye"

"Ehh Isaa-" Meguru sempat ingin berbicara sesuatu sebelum akhirnya aku terlanjur mematikan Hp ku. Lagian pasti lagi lagi hanya omong kosong belaka. 

Turun kebawah, aku Meminta izin ke ortu kalau mau pergi membeli jajanan manis kesukaanku. Tentu saja langsung diijinkan, dan untung saja mereka tidak ingin menitip sesuatu.

Aku keluar dengan sedikit berlari, sayup sayup terdengar suara ledakan dan teriakan dari jauh. Itu hal yang cukup biasa akhir akhir ini. Lagian wilayah rumahku adalah wilayah Safe Zone yang bertahun tahun tak pernah ada kriminalitas disini. 

tanpa sadar rintik hujan mulai turun dan membuatku harus berlari dan meneduh ke Toko yang sudah tutup. 

(Akhhh!! kenapa harus hujan, mana gak bawa payung) Aku mengeluh sambil menatap hujan yang kian deras. 

Aku duduk sambil memeluk kaki ku karena agak kedinginan, Disaat itu malah ada Seorang laki laki yang mengenakan jubah juga ikut berteduh. 

Mencoba mengintip ke arah wajahnya, namun sayang dia mengenakan masker. Hanya matanya yang terlihat lelah terlihat jelas. Dia bersandar sambil mengistirahatkan kepalanya ke dinding. Karena tak mau terlihat Freak, aku berhenti menatapnya. Tapi sekarang malah dia yang kelihatan menatapku.

Aku berusaha untuk tidak bereaksi, beberapa menit berlalu... Aku dan laki laki misterius itu masih berteduh, tidak tau sampai kapan. Jam tanganku terlihat sudah menunjukkan pukul 4 sore, dan Toko jajanan nya akan tutup jam setengah 6. 

Akhirnya aku berdiri dan memutuskan untuk melewati hujan deras itu, aku merasa harus mengucapkan permisi ke laki laki itu, walau kami tak kenal atau bahkan tidak berbicara satu sama lain sedari tadi. 

"Hey! Aku duluan ya... Buru buru soalnya. Semoga hujannya cepat reda ya. Awas masuk angin!" Baru ingin bersiap berlari, tapi aku merasa tanganku dipegang olehnya.

"Ini" Kata dia dengan singkat padat dan jelas. Sambil mengeluarkan Payung yang memiliki warna gelap. 

(HAH?! ini orang klo punya payung kenapa gak dipake coba!) pikirku.

"Kenapa payungnya gak dipake sendiri aja?" Namun dia tidak merespon apa apa, Karena lagian sudah dikasih jadi harus diterima donk. 

Dengan senang hati aku tersenyum ke dia "Sankyu! Nanti aku janji akan balikin." Setelah itu aku memakai payung itu dan berlari pergi ke toko jajanannya. 

Dan--- jika tak salah liat, Dia sempat tersenyum sebelum aku pergi. 


To Be Countinue- 


Author- Kelanjutannya belum pasti sih:)

The Villain's Love [Blue Lock Rinsagi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang