one

412 28 1
                                    





Seorang pria sedang duduk dikursi roftop,membahas sesuatu yang kemungkinan membuat salah satunya pergi dan kehilangan.

"First kamu pernah suka sama seseorang ga"

"Pernah kak, sampai sekarang malah"

"Kenapa ga pernah cerita ke kakak"

"Karna yang kucintai sama seperti kita"

"Maksudnya co...wok?"

"Iya,dan kemungkinan kalau kakak tau,kakak akan menjauhi first"

"Ga mungkin lah, cepat bilang siapa?kakak penasaran tau"

"Bener kan kakak ga bakal menjauh kalo first cerita!"

"Lagian siapa juga yang mau menjauhi cowok segemes kamu"

"Ok aku cerita,dia orang yang selalu ada saat aku butuh ,entah sedih atau senang dia selalu menemaniku,dia sering membuatkanku makanan meski pada akhirnya kita berdua yang makan"kata first menengok ke samping.

"Jangan bilang kalau itu..."

"Ya itu kakak,kakak yang jadi cinta pertama first sampai sekarang,kakak ga akan menjauhkan "kata first menatap kesamping,kearah pria yang menjadi cinta pertamanya.

Laki laki itu syok,dia tak pernah tau kalau sahabatnya ini mencintai dia.

"Maaf first mulai sekarang jauhin kakak,kakak ga suka cowok dan lagi kakak sudah punya pacar,maaf mulai sekarang kita pura pura ga kenal"

"Bukannya kakak bilang ga akan menjauhi first"kata first menatap kosong kedepan.

"Iya itu sebelum kakak tau kalau kamu jatuh cinta sama kakak,tapi maaf kakak ga suka sama cowo,gay itu menjijikan,mulai sekarang jangan pernah mendekati kakak lagi"

"Jujur aja kakak jijik sama kamu,masih banyak cewek kenapa harus cowok yang kamu sukai "kata cowok itu membentak first .

Laki laki itu pergi,dia tidak mementingkan first yang menangis,dia tak pernah tau sedalam apa luka yang dia berikan.

"Kakak bohong haha hiks haha, katanya ga akan menjauhi first"

"Harusnya dari awal first ga usah confes ke Kakak,lebih baik first simpan rasa ini sendirian "

"Hiks kakak jahat hiks,first benci kakak hiks"

🧡🧡🧡

First yang awalnya tak pernah ke club,kini memberanikan dirinya memasuki tempat laknat itu.

"Sedikit saja first , setelah itu pulang"kata first meyakinkan dirinya sendiri.

First mulai meminumnya meski rasanya agak aneh untuk first tapi lama kelamaan first mulai terbiasa hampir 1 botol first habiskan sendiri.

Disela minumnya first masih menangis sesenggukan,sampai tiba tiba ada orang yang duduk disampingnya dan menawarkan minuman yang lebih menarik.

"Aku tak pernah melihatmu,apa kamu baru kesini"kata orang itu memberikan 1 gelas pada first,first yang memang sudah mabuk langsung meminumnya.

Tanpa mengucapkan terimakasih,bahkan melirik pun enggan dilakukan first,first hanya menatap gelas yang dia pegang.

"Sepertinya kamu melewati hari yang berat,mau kiss"kata orang itu menarik wajah first agar menatapnya.
First hanya menatap datar .

"Cantik,sayang sekali kalau dibiarkan"kata pria itu memajukan wajahnya ke wajah first.

Plakkk.bunyi tamparan keras membuat orang orang terdiam,mereka lebih kaget saat tau siapa yang barusan di tampar

First pergi setelah selesai menampar pria  tersebut, sedangkan pria itu hanya menunjukkan senyum miringnya.

"Cari data tentangnya"kata pria itu.

First menyetop taksi yang membawanya pulang,first memberikan alamat apartemennya.

Saat sudah sampai diapartemen first langsung merebahkan tubuhnya di kasur dan tidur.

Saat tengah malam first terbangun merasakan kepalanya yang berputar , pandangannya kabur dan muntah muntah

"Hiks ga mau hiks lagi minum minum hiks"kata first disela muntahannya.

First mengambil hp nya dan menelfon seseorang.

"Halo kak hiks"

"..."

"Maaf first ga akan ganggu kakak lagi"

First mematikan teleponnya,dia merutuki dirinya sendiri karena kebodohannya.

"First bodoh sudah tau kakak ga mau ketemu kamu ,kenapa pakai acara ditelvon hiks"

Malam itu first melanjutkan tangisannya, ternyata satu botol alkohol tidak mampu membuatnya menghilangkan sedikit rasa frustasinya.

Kesedihannya membuat dia kehilangan arah.

Disaat yang bersamaan hpnya kembali berbunyi first kira yang menelepon nya dalah  orang yang sama yang membuatnya sakit hati ternyata orang yang melahirkannya.

"Halo bunda"

"Kana kenapa?ko suaranya kayak orang habis nangis"

"Kana gapapa ko bunda,cuma agak flu dikit tapi udah minum obat tadi,oh iya ada apa bunda telepon"kata first sedikit berbohong.

"Pulang ya ke indo,kamu udah 4 tahun loh di Jepang kalo soal sekolah Kana bisa lanjut disini"kata bunda first, seolah dia tau kalau anaknya sedang tidak baik baik saja.

"Ok bunda Kana siap siap dulu, mungkin malam Kana baru berangkat kesana,Kana harus mengurus urusan disini"kata first menatap langit dari kamarnya.

"Oh iya bunda udah bilang sama paman kamu,jadi kamu cuma perlu pamitan sama teman teman aja ya"kata bunda first

"Sepertinya bunda memang sudah merencanakan ini,ok bunda see you Kana rindu bunda"

"See you Kana,bunda juga rindu kana",yaudah bunda tutup ya selamat istirahat mataharinya bunda"

"Selamat istirahat juga kesayangan Kana"

First mematikan teleponnya dan memikirkan semuanya.

*Sepertinya memang sudah saatnya first balik,bye bye kakak ini kan yang kakak mau ,first jauh dari kakak*batin first

First menyiapkan pakaian yang akan dia bawa .
First berjalan mengitari apartemennya

"First bakal rindu sama tempat ini, suasana ini dan juga kakak haha"kata first menatap sekeliling.

First yang sudah lelah memutuskan untuk tidur.

"Bye bye jepang, makasih buat 4 tahunnya "

"Bye bye jepang, makasih buat 4 tahunnya "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
dilemaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang