8. Keluarga Mudgalkar

186 17 19
                                    

Hay hay, uda lama yaa nunggu updatenya 😂😂

Wkwkwkwk maaf yaa uda kelamaan libur, okee langsung aja kita ke cerita nya

Monika terkejut melihat kondisi malika saat ini. Malika berada dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Dia menutupi tubuh malika dan dengan cepat keluar dari kamar itu sembari memanggil bhasant.

"Oh, shit! Dia memukul rata semua wanita. Apakah dia waras!" seru bhasant. Dia sama terkejutnya dengan Monika.

Sebenarnya bukan hal yang aneh melihat sumedh melakukan hal yang seperti saat ini, bahkan ada yang lebih parah dari pada ini tetapi malika tidaklah sama seperti wanita yang ditiduri oleh sumedh pada umumnya.

"Bantu aku membawa dia ke bawah, aku akan menelepon dokter," pinta Monika, yang langsung dituruti oleh bhasant. Pria yang merupakan asisten sekaligus sahabat sumedh itu langsung mengangkat tubuh malika dan membawa ke lantai bawah-tepatnya kamar malika.

Setibanya di sana, dia langsung membaringkan tubuh malika.

"Sebaiknya kau bersihkan dia terlebih dahulu. Dia terlalu kacau," ucap bhasant, dia langsung keluar dari kamar tersebut.

Sedangkan monika langsung menuruti sarannya. Monika sedikit ngeri melihat tubuh malika. Tubuh putih bagaikan persolan itu dipenuhi jejak cambukan, dan parahnya pada bagian inti gadis itu yang sudah lecet karena alat yang digunakan oleh sumedh. Sebenarnya itu hal yang biasa dilakukan oleh sumedh, tetapi malika bukanlah gadis yang cocok untuk menerima perlakuan seperti itu.

"Apakah sudah selesai? Dokternya sudah ada di sini!" teriak bhasant dari luar kamar, yang dijawab sudah oleh monika.

Setelah itu masuklah dokter yang ditelepon oleh monika tadi. Dokter itu langsung memeriksa kondisi malika dan meninggalkan beberapa obat dan juga salep.

"Dia juga sedikit demam, juga terjadi cedera pada alat kemaluannya. Usahakan untuk tidak melakukan hubungan intim hingga dia benar-benar pulih.. dan untuk beberapa hari ini berkemungkinan besar dia akan merasakan nyeri dan sakit ketika buang air kecil, tapi obat yang saya berikan akan membantu mengurangi rasa sakitnya walaupun tidak terlalu banyak," jelas dokter itu.

Setelah itu meninggalkan kamar tersebut. Monika menghela napas, kemudian menatap malika dengan tatapan iba.

"Ada apa denganmu. Sebanyak itu wanita yang bernasib sama dengan gadis ini, kenapa hanya kepada dia kau terlihat sangat peduli?" tanya bhasant kepadanya.

"Dia berbeda. Jika wanita lain merekalah yang melemparkan tubuh mereka secara suka rela untuk disiksa oleh sumedh, sangat berbeda dengan malika. Dia gadis yang lugu. Semakin lama berbaur dengannya, semakin aku mengerti tentangnya. Dan jika kalian berpandai-pandai dengannya, kalian akan tahu bahwa dia adalah gadis yang asik," ucap monika dengan panjang lebar.

"Apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur, ... dan jika kau yang menjadi kami, kau juga akan berpikiran yang sama dengan kami, dia adalah gadis yang cocok untuk ditiduri. Jika malam itu sumedh tidak menggangguku, maka akulah yang akan menjadi yang pertama untuknya---"

Ctakk!

Monika langsung melemparkan ponsel yang dia pegang kepada kepala bhasant, sehingga membuat laki-laki itu meringis kesakitan.

"Itu bukan karena kalian laki-laki, tapi otak kalian yang bermasalah!" maki monika kepada pria yang dia anggap tidak memiliki otak itu. Dia heran kenapa kedua sahabatnya memiliki kelainan.

"Ayo keluar. Sebaiknya kau berbicara kepada sumedh untuk tidak melakukan hal itu lagi kepada malika," lanjut monika. Dia sedikit mendorong tubuh bhasant keluar dari kamar malika.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cruel mafia captive girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang