Warning esek-esek!
Yang bocil dan yang julid silakan menjauh. Mohon pengertiannya!
Ketika limusin yang mengantarkan mereka sudah berhenti, sumedh langsung menyeret lengan malika memasuki mansion. Bahkan dia tidak mempedulikan pertanyaan yang dilontarkan oleh monika kepadanya.
"Sumedh, ada apa ini? Kau menyakitinya!" monika berusaha menghentikan sumedh, tetapi pria itu melayangkan tatapan tajam kepadanya.
"Jangan ikut campur urusanku!" ujar sumedh dengan suara tajam yang menakutkan.
Dia kembali menyeret lengan malika menaiki tangga, bahkan dia tidak peduli Gadis itu menangis dan meronta-ronta. Setelah sampai di kamarnya, dia kembali menyeret malika ke arah kamar mandi dan memasukkan dengan paksa Gadis itu ke dalam bathtub. Kemudian dia mengambil shower dan menyemprotkan air shower yang dingin itu ke tubuh malika .
Gadis itu hanya bisa menangis dengan tubuh yang menggigil kedinginan, sesekali dia menghindari air shower yang mengenai matanya. Padahal bukan dia yang salah, tetapi kenapa dia yang mendapatkan perlakuan yang tidak adil?
"Shit! Aku sudah katakan kepadamu, jangan perlihatkan sisi lemahmu!" teriak sumedh. Dia semakin menyemprotkan air shower itu ke tubuh menggigil malika .
"Atau kau senang tubuhmu dijamah oleh laki-laki? Jika begitu aku bisa menjualmu dan kau bisa bermain bahkan dengan 10 laki-laki sekaligus. Apakah itu maumu?!" hardik sumedh.
Malika menggelengkan kepalanya cepat dengan tangan yang mengatup di depan dada. Dia ingin membuka suara, tetapi suaranya terdekat di kerongkongannya.
"Katakan! Apakah kau benar-benar ingin aku menjualmu?!"
"Tidak.. hiks, maafkan aku. Aku sudah mengikuti apa katamu, tapi laki-laki itu tetap saja menyentuhku. Hiks, maafkan aku" malika memohon, dan isakannya semakin keras
"Ck, lihatlah. Kau terlihat seperti jalang!" hardik sumedh. Dia melihat leher malika yang memerah akibat bekas laki-laki yang menyentuh malika tadi.
"Selain itu apa lagi yang dia lakukan padamu? Apakah kau juga berciuman dengannya? Apakah kau menikmati sentuhanya? ... katakan kepadaku! Apa kau suka disentuh seperti itu oleh banyak laki-laki?!"
Malika menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Tidak! Aku bukan wanita yang seperti itu. Aku tidak ingin disentuh olehnya, tapi dialah yang menyentuhku," ucap malika, tetapi sumedh tidak mendengarkan penjelasannya, dan saat ini pria itu membenamkannya ke dalam bathtub.
"Kau gila?! Apa yang kau lakukan kepadanya? Ini bukan kesalahannya!" bhasant tiba-tiba datang menghentikan aksi gila sumedh itu dalam keadaan tubuh penuh darah. Ia baru saja selesai membunuh pria yang menyentuh malika tadi.
"Bukan urusanmu. Keluar dari kamarku!" perintah sumedh dengan suara yang naik beberapa oktaf.
"Tidak! Kau bisa saja membunuhnya. Dia tidak salah apa-apa!"
Sumedh menatap tajam ke arah asisten sekaligus sahabatnya itu. Kemudian menarik paksa tubuh malika yang ada di dalam bathtub dan membawa Gadis itu keluar dari kamarnya. Dia membawa Gadis itu menuju sebuah ruangan yang masih berada di lantai dua dan mengunci pintu ruangan itu dari dalam.
Mata malika seketika membulat melihat ruangan yang didominasi warna merah gelap yang ada di depannya. Wajah pucatnya berubah semakin pucat dan dia semakin ketakutan ketika sumedh kembali menyeret tangannya menuju ranjang yang ada di dalam ruangan itu.
"Hiks, ampuni aku. Ampuni aku!" dengan cepat malika berlutut di kaki sumedh sembari memeluk kaki itu, tetapi sumedh mencengkram rahangnya dan menariknya ke atas sehingga tubuhnya kembali berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
cruel mafia captive girl
Fiksi RemajaMallika Edward Robertson, seorang gadis cantik yang hidup bagaikan seorang princess, bergelimang harta dan kasih sayang berlimpah dari kedua orang tuanya, Dia merupakan putri satu-satunya dari pasangan mr. Robertson dan Ms. Ruby Robertson -Pemilik P...