2 jari

95 12 1
                                    

Mallika, sedari tadi gadis cantik itu berdiri pucat di belakang tubuh tinggi bhasant. Dia takut dengan tatapan tajam yang layangkan oleh sumedh kepadanya, sebab semalam dia melakukan kesalahan yang sangat fatal- mengigit kejantanan sumedh hingga berdarah. Dia sangat sadar mengigit benda itu dengan sangat kuat. Bukan tanpa alasan dia menggigit benda tumpul yang memiliki ukuran besar itu, dia merasa jijik. Jijik karena benda yang merupakan kelamin itu dan jijik juga bahwa benda itu baru keluar dari liang wanita lain.

Sungguh dia tidak berniat untuk menggigitnya, yang dia lakukan itu reflek dari tubuhnya yang tidak bisa menerima kehadiran benda itu di dalam mulutnya. Namun dia tidak menyangka bahwa karena ulahnya itu menyebabkan hal yang fatal, Dokter menyarankan kepada pria itu untuk tidak melakukan hubungan s*ks selama beberapa hari.

Sumedh menatap tajam kepada bhasant. Sadar akan hal itu, bhasant menarik tangan malika dan menggeser tubuh Gadis itu supaya berdiri di depannya, tetapi Gadis itu bersikeras tidak ingin beranjak dari posisinya sebelumnya.

"Tinggalkan dia!" suara datar sumedh memberikan perintah kepada bhasant yang langsung dituruti oleh pria itu.

Sumedh berdiri dari duduknya, menatap dengan tajam gadis yang bergetar di depannya. Gadis itu saat ini dalam keadaan menunduk karena tidak berani menatap matanya.

"Kau adalah satu-satunya wanita yang berani melukai sesuatu yang sangat penting pada tubuhku. Kira-kira hukuman seperti apa yang cocok untukmu?.." sumedh berpikir sejenak, kemudian kembali melanjutkan ucapannya, "silakan pilih, kau ingin aku menusukkan besi panas ke dalam organ kewanitaanmu, atau aku membuang salah satu p*yudaramu?" tanya ssumedh dengan smirk menakutkan yang terbentuk pada bibirnya.

Gadis di depannya semakin menundukkan kepala, dia merapatkan kedua pahanya dan memeluk tubuhnya sendiri.
Kakinya terlihat bergetar karena efek ketakutan.

"Persiapkan alatnya! Sepertinya gadis ini menginginkan besi panas menembus organ intimnya!"

"Baik, Bos!"

Mendengar hal itu, Gadis itu langsung mendongakkan kepala dengan air mata yang sudah mengalir deras dari matanya. Dia langsung berlutut dan memohon pengampunan kepada sumedh.

"Aku mohon, maafkan aku. Aku benar-benar tidak sengaja melakukan itu," mohon Gadis itu. la memegang kaki sumedh dengan tangan yang bergetar. Sangat terlihat ketakutan yang terpancar dari wajah cantiknya.

"Aku mohon maafkan aku," mohonnya lagi.

"Kami sudah mempersiapkannya, Bos. Ini yang Anda minta," ucap salah satu anak buah sumedh dengan membawa sebuah besi yang pada ujung besi itu sekitar 20cm bewarna merah.

Malika yang melihat itu semakin bergetar ketakutan. Dia semakin memohon kepada sumedh dengan tangisan yang semakin menjadi-jadi.

"Aku mohon maafkan aku. Aku tidak akan melakukan itu lagi. Hiks, aku mohon," ujarnya semakin mengeratkan tangannya pada kaki sumedh .

"Aku mohon maafkan aku."

Sumedh menatap gadis yang memohon di kakinya itu. Dengan rahang tegas yang sudah mengeras dia merendahkan tubuhnya dan mencengkeram rahang Gadis itu dengan kuat.

"Kau pernah mendengar istilah satu gigi dibayar satu gigi satu mata dibayar satu mata? Tetapi prinsip hidupku, satu mata dibayar dua mata. Sedikit saja kau menyakitiku, maka balasan yang akan aku lakukan berkali-kali lipat dari itu!"

Tangisan Malika semakin pecah. Dia menggeleng pelan, tangannya yang bergetar meremas kuat celana bagian bawah sumedh. Hingga rahangnya dilepaskan dari cengkraman pria kejam itu,

"Bawa besi itu ke sini!"

"Jangan! Hiks, aku mohon jangan! Aku mohon maafkan aku. Maafkan aku!" teriak mallika dengan histeris. Dia memeluk kaki sumedh dengan erat sembari menggelelengkan kepalanya dengan cepat. Dan ketika sumedh akan mengambil pegangan dari besi itu, dia langsung berdiri dan memeluk kedua tangan sumedh.

cruel mafia captive girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang