Trauma

106 14 10
                                    

Niat hati ingin memakai tubuh mallika harus dibendung terlebih dahulu, karena bhasant dan sumedh harus menyelesaikan sebuah misi, yang mana misi mereka itu ada di luar negera, tepatnya di Oslo; ibu kota Norwegia.

Mereka hanya bisa mengantarkan mallika ke London dan setelah itu mereka langsung terbang kembali ke Norwegia.

"Jangan berniat akan kabur dari sini jika kau masih ingin orang tuamu hidup!" kalimatan acaman yang tidak akan main-main dilontarkan oleh sumedh kepada mallika, yang dibalas anggukan menunduk oleh Gadis cantik pemilik wajah Chinese itu.

"Sayang sekali harus ada misi ke luar negara," rungut bhasant. Dia sedikit tidak rela karena seharusnya dia mencicipi mallika terlebih dahulu, lagipula dia sudah mendapatkan izin dari sumedh. Namun, mau tidak mau dia harus ikut dengan sumedh menyelesaikan misi terlebih dahulu, yang akan memakan waktu kurang lebih satu minggu.

"Semuanya sudah dipersiapkan, Bos. Tinggal berangkat saja," beritahu anak buah sumedh yang lain, yang dibalas anggukan kepala oleh sumedh.

Dia langsung membalikkan tubuhnya dan berencana akan keluar dari mansionnya, tetapi suara lembut Gadis Tawanannya menghentikan langkahnya.

"Apakah aku boleh menghubungi keluargaku? Aku ingin memberitahukan kepada mereka bahwa aku baik-baik saja. Saat ini pasti mereka sangat mengkhawatirkan diriku," tanya mallika dengan takut-takut.

Takut Mafia kejam itu akan marah dengan permintaannya. Namun, ia mendapat jawaban diluar dugaannya-Mafia kejam itu menganggukkan kepala walaupun badannya tidak berbalik.

"Seharusnya yang kau khawatirkan adalah dirimu sendiri!" ujar Mafia kejam itu dan setelah itu langsung meninggalkan mallika begitu saja, diikuti oleh asistennya.
Untuk sesaat mallika termenung, tetapi dia tetap bersyukur bahwa orang tuanya dalam keadaan baik-baik saja, walaupun dirinyalah yang akan menderita ke depannya.

Tidak lama setelah kepergian sumedh dan bhasant, ada seorang pelayan mendatangi mallika. Pelayan itu terlihat cantik dan masih muda. Mallika mengetahui bahwa wanita itu merupakan seorang pelayan dari pakaian yang dipakai oleh wanita itu mirip dengan pelayan lain yang menyambut mereka ketika baru masuk ke dalam mansion mewah itu.

"Kamar Anda sudah dipersiapkan, silakan ikut saya," ujar pelayan cantik itu kepada mallika dengan sopan, yang diikuti oleh mallika.

Dia dibawa pada sebuah kamar, yang mana kamar itu tidak kalah mewahnya dari kamarnya yang ada di rumahnya. Sebelumnya dia kira dia akan tinggal di tempat yang tidak layak karena dirinya hanyalah budak? Tetapi dia tidak menyangka akan mendapatkan kamar yang sangat bagus.

"Pakaian Anda sudah ada di dalam lemari, dan jika Anda membutuhkan sesuatu silakan hubungi saya," jelas pelayan itu.

"Benarkah ini kamarku? Apakah kamu tidak salah? Pria kejam itu mengatakan kepadaku bahwa aku adalah seorang budak, tapi kenapa kamar untukku sangat bagus?" tanya mallika, mengeluarkan semua kebingungannya, tetapi pelayan cantik itu tersenyum hangat kepadanya.

"Memang semua kamar di mansion ini bagus-bagus, bahkan kamar untuk pelayan pun juga tidak kalah bagusnya. Namun, sepertinya kamu salah mengartikan apa kata budak yang dikatakan oleh Bos.. baiklah, silakan istirahat, karena ketika Bos kembali dari misinya kamu akan berkerja ekstra keras," ucap pelayan itu. Hal itu sukses membuat mallika semakin kebingungan.

"Saya permisi." pelayan itu beranjak akan meninggalkan kamar mallika, tetapi di cegah oleh mallika dengan sebuah pertanyaan.

"Siapa namamu?"

Pelayan itu berbalik dan tersenyum kepada mallika.

"Namaku Monika Madline, kamu bisa memanggilku monika. Jika kamu membutuhkan sesuatu panggil aku saja, kebetulan aku adalah kepala pelayan di mansion ini," jawab wanita cantik yang bernama monika itu, tetapi mallika memberikan tatapan bingung kepadanya.

cruel mafia captive girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang