—🐊—
[Name] memiringkan wajahnya dengan heran. Pandangannya berbalik dan mulai bertanya-tanya. Apa yang sedang terjadi?
"Hujan?" Wanita itu mendongkak dengan pelan menatap langit dalam datar.Dirinya kebingungan dan heran, tetapi tubuhnya tetap melangkah mengikuti kemana kakinya membawa.
"Sepertinya aku salah jalan..." [Name] berlari kecil kearah bebatuan untuk melindungi diri dari hujan, setidaknya dia harus berhenti disini sampai hujan berhenti.
Sungguh rasanya lama sudah sekali melihat hujan kembali datang. Kira-kira kenapa ya, apa tuhan mendengarkan doa orang-orang di kota? Pandangan [Name] memutar melihat sekelilingnya, hanya ada pasir dimana-mana.
"Hahhh...hujan ini membuat waktu mencari suami tercintaku tertunda..."
"[Name]..." Wanita itu membalikkan tubuhnya dengan cepat, mendengar seseorang menggumankan namanya pelan. Wajahnya sekarang kembali terlihat heran dengan kening tertaut.
"Robin-san? Kenapa kau disini?"
—|🐊
Kapal angkatan laut itu bergerak pergi menjauh dari alabasta. Malam hari yang dingin, membuat sel tahanan ikut menjadi dingin. Crocodile tidak berkata apapun, dirinya hanya diam berusaha menikmati tempat barunya.
"Sepertinya mereka akan langsung membawa kita ke impel down..."
"Kau pikir aku bodoh huh?" Mata Crocodile menyipit pelan pada bawahannya yang juga tertangkap sekarang. Tubuhnya bergerak menyandarkan diri sambil menghela nafas.
Dirinya tidak mau mengingat apapun, kekalahan memalukan yang didapatkannya membuatnya menggeram. Matanya menatap dengan diam entah kemana, dan berkutat dengan pikirannya.
"Apa anda mengkhawatirkan [Name]-sama?"
"Untuk apa aku mengkhawatirkan wanita itu? Aku bersyukur dia hilang dari pandanganku..." Crocodile mendecak kesal mendengar pernyataan bawahannya.
Dirinya membuat wajah kesamping dengan kesal sambil kembali memejamkan matanya. Tentu saja, untuk apa dia khawatir, dengan ini setidaknya wanita itu tidak akan mengikutinya lagi. Benar sekali, tidak akan.
"Wanita bodoh itu pasti tersesat..."
Oh lihatlah, bukankah sebelumnya seseorang bilang tidak peduli dengan istrinya. Lalu kenapa dia seperti tahu apa yang terjadi pada istrinya?
Lelucon yang bagus crocodile...
—|🐊
[Name] tidak mengatakan apapun selama robin bercerita padanya. Dirinya lebih sibuk mengobati luka pada tubuh robin dibanding mendengarkannya. Wajahnya sangat tenang dan terus bersikap pelan dalam melakukan pengobatan.
"[Name], kenapa kau diam saja?"
Robin memegang tangan wanita di depannya pelan, wajahnya memperhatikan dengan lekat wanita tersebut untuk mencari jawaban atau tanggapan dari ceritanya. Tapi tidak ada apapun disana.
"Robin-san, lukamu parah sekali...aku tidak punya obat disini. Ayo kembali ke Casi—"
"[Name]..."
Robin menghentikan tangan [Name] yang berusaha menariknya berdiri. Wanita itu memandang dengan wajah lembut seperti yang selalu biasanya dia lakukan. [Name] menghela nafas kasar dan kembali terduduk di hadapan robin.
"Maaf ya robin-san, gara-gara ini kau harus terluka..."
"[Name], aku baik-baik saja. Pertanyaanku kau belum menjawabnya..." Robin dengan lembut menggerakan tangannya menyentuh wajah [Name] melihat semakin dalam mata wanita tersebut untuk mencari jawaban.
"Aku baik-baik saja robin-san, tidak perlu khawatir hehe...." [Name] tersenyum cerah menjawab pertanyaan robin, senyum yang biasa selalu dia tunjukkan.
Tapi sayangnya itu tidak bisa membodohi seorang Nico Robin. Wanita itu tersenyum pelan dan hanya bisa mengangguk menanggapi jawaban [Name]. Dirinya kemudian berdiri dengan santai dan bersiap untuk pergi.
"Ahh robin-san sudah kubilang ayo kembali ke Casino dan obati lukamu."
"[Name], terima kasih..."
[Name] memandang bingung melihat robin yang tersenyum di hadapannya membuatnya tersadar dengan kenyataan. Wajahnya bersikap datar kembali tetapi tetap memegang tangan wanita tersebut.
"Mungkin setelah ini kita tidak akan bertemu atau mungkin menjadi musuh, tapi aku akan selalu mendoakan kebahagianmu..."
Perkataan lembut tersebut tidak bisa [Name] jawab sama sekali, tubuhnya hanya diam disana memandang robin dengan tenang. [Name] tau, setelah apa yang diceritakan robin wanita itu sudah tau.
"Robin-nee, aku boleh memanggil begitu kan? kau membuatku ingin menangis..hiks"
[Name] mengenggam tangan robin erat dengan senyuman cerah dan sedikit air mata di wajahnya. Sesaat kemudian wanita itu berbalik dan berjalan menjauh dari tempat bertemunya dengan robin. Tanpa melihat kebelakang ataupun menunduk, dirinya terus berjalan.
Bagus sekali, tuhan atau dewa memang senang mempermainkannya.
"Orang-orang bodoh...hiks..."
[Name] meringis pelan dengan sedikit terkekeh di tengah jalannya. Ingatannya berputar, kembali di satu titik. Semua orang yang di dekatnya menghilang dan kini dewa atau tuhan membuatnya kehilangan dua orang sekaligus.
"Hiks...arghh sial! Aku butuh pelukan croco...hiks..."
"Berhenti mengikutiku!"
"Apa maksudmu? Aku ini istrimu, tentu saja aku harus selalu mengikutimu...."
"Kau menyebalkan..."
"Aku tahu, terima kasih suamiku hehe..."
To be continued
|| "Pengen ikut mommy robin, tapi lebih kangen sama ayang croco gimana donggg 😭" -[Name]
•| Pengen cepet-cepet selesain book ini, biar bisa update katakuri husband😕
Karena itu jangan lupa untuk selalu melakukan
VOTE dan KOMEN!
terlihat sangat kalem😀🫶🏻
Sekian! Sampai Jumpa!
KAMU SEDANG MEMBACA
[Husband] Crocodile x Reader ✅
Random[Complete ✅ ] Hanya sebuah kisah kasih bagaimana kehidupan [Name] dengan suaminya Crocodile. Crocodile x Reader Publish : 25 Februari 2023 End : - Story by : awrince Cerita ini dapat membuat anda sakit hati dan bahagia, walaupun hanya sementara.