7~🐻🐰🐸

1.6K 89 0
                                    




Malam itu seulgi yang berada di rumahnya merasa gelisah dengan keadaan irene, dia teringat kembali ucapan bahkan tawaran dari kang garam.

" Tidak akan pernah aku biarkan irene jatuh ke tangan orang lain kali ini. Aku harus kerumah kang garam sekarang."

Seulgi pergi kerumah irene mengendarai mobilnya, setelah sampai dirumah kang garam, seulgi melihat irene sedang di paksa keluar dari rumah itu, jika seulgi terlewatkan beberapa detik saja, irene pasti sudah dibawa oleh kang garam pergi dari rumahnya.

" Tunggu bajingan...."
Teriak seulgi

Kang garam melepaskan genggamannya, ketika mendengar suara adiknya.

Seulgi mendekati mereka, dia melihat irene yang sudah berdandan cantik dan memakai dress berwarna merah.

" Heh, lu lagi, lu lagi. Mau apa..?
Jangan halangi gua."
Ucap kang garam

" Aku yang akan membayarnya." Ucap seulgi

" 1,5 M...?
Tanya kang garam

" 2 M."
Jawab seulgi

" Tapi jangan pernah berani menemui irene lagi."
Ucap seulgi

" Oke,,,! lagian gua juga gak butuh dia lagi ...."

Kang garam mendorong tubuh irene ke hadapan seulgi. Untung saja seulgi dengan cepat menangkapnya, jika tidak irene akan jatuh tersungkur di tanah.

" Aku tidak bawa uangnya, ini cek dariku, cairkan saja ke bank." Ucap seulgi

Kang garam mengambil kertas itu dan pergi meninggalkan irene dan seulgi.

" Kau tidak papa irene..?
Tanya seulgi

" Tapi seul...untuk apa kamu mau membayar ku."
Tanya irene sambil menangis

" Nanti kita bahas dirumah ya, ayo ikut aku pergi dari sini. " Ucap seulgi

Mereka meninggalkan tempat itu menuju rumah kang seulgi.

Ckreekk....

Seulgi membuka pintu rumahnya, ini sudah menunjukkan jam 23:00. Ketika mereka sudah berada di dalam rumah, hanya menunggu perpisahan antara kamar irene dan seulgi. Seulgi lebih dulu mengucapkan perpisahan malam itu.

" Ini sudah malam, besok kita bahas ya. Sekarang pergilah kekamar mu untuk beristirahat." Ucap seulgi

"Selamat tidur irene."

" Terimakasih seul."

Irene segera meninggalkan seulgi menuju kamar tamu.

Mereka sudah berada di dalam kamarnya masing-masing. Irene memeriksa tubuhnya sebelum pergi menaiki ranjang dikamarnya. Dia melihat luka lebam di sekujur tubuhnya setelah kang garam mencambuk tubuhnya dengan gesper, irene menangis mengingat perlakuan kang garam padanya.

" Kenapa kamu tega melakukan ini padaku kang garam, apa aku seburuk dan sehina itu dimatamu. " Gumam Irene

Tidak terasa waktu sudah berlalu, irene bangun lebih dulu pagi ini. Setelah membersihkan wajahnya dia pergi ke dapur untuk membuat sarapan.

" Aku akan memasak apa yang ada di kulkas seulgi saja. " Ucap Irene

Irene melihat nasi kemasan di kulkas seulgi, dia mengeluarkannya untuk membuat nasi goreng, dia juga tidak lupa mengambil telur untuk lauk sarapan pagi ini.

Saat Irene mulai menggoreng bumbunya, seulgi dari kamarnya mencium aroma bau harum makanan dirumahnya.

" Hemm... Harum sekali, siapa yang memasak pagi-pagi begini." Gumam seulgi

Seulgi berjalan keluar dari kamarnya, dia mengikuti sumber harum makanan itu, setelah dia telusuri itu dari dapur di rumahnya sendiri.

Dari kejauhan seulgi melihat irene sedang memasak membelakanginya, seulgi melihat irene memakai kimono cardigan berwarna hitam dihadapannya, meski sudah di lapisi oleh cardigan baju itu masih memperlihatkan lekuk tubuh irene saat ini, bahkan ketika irene melewati cahaya dari jendela di dapurnya seulgi bisa melihat lebih jelas tubuh irene.

" Waw.... Dia benar-benar seksi, tubuhnya begitu indah untuk di pandangi. " Gumam seulgi

Karna seulgi terlalu lama memandangi tubuh irene, tanpa disadari libido seulgi keluar, adik kecilnya tidak mau di ajak kerja sama pagi ini. Dia ingin menunjukan betapa gagahnya dia tegak berdiri didalam sana.

Mungkin jika adik kecilnya bisa mengeluarkan suara, dia akan berteriak karna terlalu tegang.

" Aiisss sial...kenapa harus menegang." Ucap seulgi

" Seul kau sudah bangun.."
Tanya irene

Seulgi lebih terkejut lagi ketika keberadaannya diketahui oleh irene.

" Kemari,, aku sudah siapkan sarapan untukmu." Ucap irene

Seulgi dengan gugup mendekati meja makan itu. Irene mulai menyusun piring yang berisi nasi goreng di hadapan seulgi, irene sedikit terusik ketika tidak sengaja melihat ke arah celana bokser seulgi.

Karna irene sudah menikah, jadi dia mengerti dengan kondisi seulgi pagi ini, dia tau jika seulgi sedang birahi.

Seulgi duduk di sebelah irene, dia dengan santai memakan sarapan yang dibuatkan irene pagi ini, tapi hanya wajahnya yang santai,, adik kecilnya tetap menegang dibawah sana, terlebih lagi ketika melihat irene duduk di sebelahnya, kimono bagian bawahnya sedikit terangkat ketika dia meletakkan bokongnya di kursi, itu membuat gairah sek seulgi semakin menggila.

" Seul.."
Panggil irene

" Oh, ha, hemm,,, kenapa...?
Jawab seulgi dengan gugup

" Sepertinya ini tidak baik untuk kita.
Aa... Maaf bukan maksudku kau berpikir kotor tentang ku, tapi aku sudah pernah menikah dan mengalami itu." Ucap Irene

Seulgi semakin bingung harus berbuat apa, dia membangunkan tubunya untuk pergi kekamar.

" Biar aku saja yang pergi irene. Maaf jika kau merasa terganggu, aku tidak bermaksud melecehkanmu." Ucap seulgi sambil berjalan meninggalkan irene

Setelah seulgi masuk ke kamarnya, irene tertawa kecil karna kejadian itu, vaginanya terasa basah saat melihat penis seulgi menegang dihadapannya.

" Ini yang di sebut Black mamba...tapi kali ini racunnya tidak mematikan untuk ku, hanya memberikan kenikmatan di sekujur tubuh. Mungkin efek sakitnya hanya terasa sesak saja jika melihatnya ada di dalam tubuhku saat ini."
Irene terkekeh memikirkan hal kotor itu








one night ][ seulreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang