11~🐻🐰

2.5K 90 0
                                    


18+
🔞
💦









Sudah jam 24:00, irene masih duduk di atas sofa dikamar itu, dia sengaja mengulur-ulur waktu agar seulgi lebih dulu mengantuk dan tertidur.

Tapi memang tidak bisa dipungkiri, hasrat bercinta seulgi menguatkan mata monolidnya untuk memejamkan mata.

Irene tidak takut jika seulgi memintanya malam ini, tapi yang dia takuti malam ini adalah seulgi melihat bekas luka memar pada tubuhnya, Irene takut seulgi malah tidak bergairah saat melihatnya, apalagi memar itu berada di bagian payudara dan perut irene.

Irene berjalan mendekati ranjang, dia dengan perlahan menaikan tubunya ke atas kasur, dan lagi-lagi irene melihat penis seulgi sudah menegang di balik celana yang seulgi pakai. Sangat terlihat jelas kepala penis seulgi di balik celana itu.

Irene sudah terbiasa melihat itu ketika bersama dengan mantan suaminya dulu, dia hanya memalingkan wajahnya dari hadapan seulgi.

" Mungkin seulgi tidak memakai celana dalam." Gumam Irene

Irene sudah mendudukkan bokongnya di atas ranjang. Sebenarnya seulgi memang sengaja tidak memakai celana dalam setelah mandi, dia sudah memikirkan pikiran-pikiran yang kotor saat di dalam, untung saja dia tidak sampai memainkannya sendiri.

Irene merebahkan tubuhnya membelakangi seulgi, baju dibagian bawahnya sedikit terangkat ketika dia menjatuhkan tubuhnya ke kasur itu, sehingga bokong irene sedikit terlihat oleh kang seulgi.

Seulgi mulai melihat ke arah irene yang tidur membelakanginya, adik kecilnya semakin meronta melihat paha putih dan mulus irene dihadapannya.

Seulgi mengintip ke dalam celananya, dia melihat ujung penisnya sudah mengencang dan mengeluarkan cairan.

" Aaaah... Aku tidak tahan lagi."
Gumam seulgi

Seulgi menggeserkan tubuhnya mendekati irene, dia memulainya dengan memeluk tubuh irene dari belakang. Dia ingin tau respon irene dulu sebelum seulgi menancapkan jarum tumpul miliknya itu.

" Ee,,,sayang...
Aku lelah,, jangan malam ini ya." Pinta irene

Seulgi tidak menggubris perkataan irene, dia mendekatkan wajahnya pada leher istrinya, seulgi mengecupi leher irene kali ini.

Cups... 

Cups...

" Seul hentikan....aku tidak terbiasa, " Ucap irene

Seulgi membisikkan sesuatu di telinga istrinya.

" Tapi aku ingin malam ini sayang...adik kecilku sudah meronta-ronta.
Apa kau tidak merasakan itu, dia sudah menegang dari tadi. " Ucap seulgi

Seulgi mulai menggesekkan batang penisnya pada bokong irene.

" Seulgi..Aah...
Kenapa milikmu terasa besar sekali."

Seulgi semakin terangsang ketika mendengar desahan irene.
Dia mulai menciumi bau harum tubuh irene saat ini, seulgi menciumi bagian punggung irene dari balik bajunya.

Seulgi mengarahkan salah satu tangannya mendekati gundukan irene, seulgi mulai meremas dan mengelus gundukan itu hingga putingnya mulai terasa mengencang dari balik lingerie nya.

one night ][ seulreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang