one night ][ seulrene

1~🤮

" Besok gua datengin deh rumahnya, tinggal bilang mau jual istri doang kan, gampang amat." Ucap kang garam

Sekelompok laki-laki mengelilingi meja bundar sambil bermain judi diruangan itu."

" Lu kalah goblok, tuh liat....utang lu makin banyak di gua." Saut temannya

" Si anjirr....pake dukun mana lu, kok menang terus." Ucap kang garam

Karna kang garam kalah terus menerus dari awal permainan sampai selesai, ahirnya dia memutuskan untuk pulang kerumah dengan keadaan mabuk.

Tok...tok...

" Irene.... Irene...dimana sih, lama banget buka pintunya." Teriak garam dari depan pintu rumahnya

" Iya tunggu.......pasti dia mabuk lagi..!"
Ucap Irene dengan nada kesal

"Kapan sih tu laki matinya, kenapa orang jahat idupnya malah lebih lama." Gumam Irene

Irene membukakan pintu rumahnya, dan benar saja dia melihat suaminya sedang mabuk dan tergeletak di lantai.

" Kapan sih kamu kalo pulang gak nyusahin, abis main judi lagi ya...? "Tanya Irene

" Aaah...Bacot lu pelacur. Suka-suka gua mau pulang mabuk apa gimana." Saut kang garam

Irene memapah tubuh suaminya menuju kamar.

Brukkk...

Suara itu terdengar ketika Irene, menjatuhkan tubuh suaminya ke kasur.

" Apa aku racun aja ni orang ya, gak ada untungnya banget di hidup ku, coba aja aku waktu itu lebih milih adiknya dari pada dia, mungkin masa depan ku gak bakal ancur gini." Ucap Irene sambil berjalan keluar dari kamarnya

Kang garam adalah kakak dari kang seulgi, dia menikahi Irene ketika bertemu dengan irene di salah satu tempat hiburan malam, lalu memutuskan untuk menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.

" Irene....buatin gua teh anget." Teriak garam

Irene yang mendengar permintaan suaminya segera pergi kedapur, jika permintaannya tidak cepat diberikan suaminya akan memukulinya. Selain pemabuk, penjudi, main wanita, dia juga sering melakukan KDRT terhadap irene.

" Ini aku taro di meja teh nya. Hati-hati masih panas. "Ucap irene

Kang garam mengambil gelas yang berisi teh panas di atas meja, dia meniup-niup air di gelas itu dan meminumnya dengan perlahan.

Mabuk nya mulai berkurang setelah meminum teh buatan istrinya. Dia mulai memperhatikan tubuh seksi irene yang posisinya tidak jauh di hadapannya, Irene sedang menyusun bajunya ke lemari.

" Makin seksi aja lu tiap hari, berarti jarum tumpul milik gua, manjur banget buat nyuntik badan lu ha...ha... "

Kang garam tertawa setelah mengatakannya

Dia berjalan mendekati irene, setelah posisinya benar-benar sudah dekat dengan tubuh wanita mungil itu, garam mulai memeluknya dari belakang.

" Lepasin.."
Pinta irene

" Jauh-jauh dari aku, aku gak tahan sama bau alkoholnya."

Hueeekkk .....

Irene merasa mual ketika suaminya mulai menciumi bibirnya.

" Gak usah sok jual mahal deh lu,,, lu itu gak ada harganya di mata gua." Ucap kang garam

" Aku juga gak sudi ya jadi istri kamu, jijik rasanya kalo abis disentuh sama kamu itu. " Ucap irene

" Oh lu udah gak mau ngelayanin gua lagi.? Bagus.....besok lu gua jual buat bayar utang. " Ucap garam

" Kamu gila ya, istri sendiri mau di jual." Jawab irene

Irene melepaskan tubuhnya dari pelukan kang garam, dia mengambil dompet dan handphonenya lalu bergegas pergi keluar rumah.

" Dasar cewek murahan, modal tampang sama kelamin doang lu itu, sok jual mahal gak mau ngelayanin gua." Teriak garam

" Pergi sana yang jauh... Lu itu gak punya siapa-siapa disini, anak haram. Gak bersyukur lu gua nikahin."

" Cuihhh.... "

Kang garam meludah di depan teras rumahnya

Irene yang mendengar semua perkataan suaminya, hanya bisa menangis dan tetap berjalan maju pergi menjauhi rumah itu.

" Aku harus kemana Tuhan, dengan siapa aku harus meminta perlindungan. Aku lelah hidup seperti ini, tolong beri aku jalan keluarnya." Gumam Irene

Selama Irene berjalan tidak terasa dia sudah pergi jauh meninggalkan rumahnya, 5 meter lagi ada pos yang bisa dia gunakan untuk ber istirahat. Irene menghampiri pos itu karna desakan air hujan yang juga mulai turun membasahi tubuhnya.