bingung.

2 0 0
                                    

Kondisi Yuri saat ini sedang menyenderkan badan nya di atas kasur. Ia meringis pegel, sakit di kaki nya.

"HAHH, kaki! Kamu kenapa sih?" Kesel Yuri sembari memijat kaki nya.

TOK.....TOK......TOK

Ketukan pintu kamar Yuri berbunyi. "Masuk" suruh Yuri.

Tetiba pintu itu terbuka, dan menunjukkan ada bunda yang masuk ke kamar Yuri.

"Yuri, kenapa belum tidur?" Tanya bunda sembari menghampiri Yuri.

"CK, kaki Yuri sakit, pegel banget, Bun" jawab Yuri mengeluh.

"Kenapa? Habis jatuh?" Tanya bunda khawatir.

Yuri menggelengkan kepala nya "bukan, tadi sih cuman joging aja" jawab Yuri.

"Pemanasan ga?" Tanya bunda.

Lagi dan lagi Yuri menggelengkan kepalanya "biasa nya juga enggak kok, Bun" jawab Yuri.

"Nah, itu tuh penyebab nya. Seharus nya kamu pemanasan dulu. Jangan langsung mulai lari" jelas bunda.

"Terus di apain?"tanya Yuri sembari menyendu kan suara nya.

"Bunda pijat ya, Yuri" ujar bunda.

Yuri pun menggelengkan kepalanya "enggak mau!! Sakit!!" Tolak Yuri dengan memasang muka sendu.

"Mau di pijat atau di biarin sampe sakit?" Tanya bunda.

"P-pijat" jawab Yuri.

Setelah itu bunda pun mengambil minyak pijat di selorokan lemari Yuri.

Setelah itu, bunda pun menyuruh Yuri untuk berbaring diam dan tidak gerak gerak.

"P-pelan pelan" sendu Yuri.

Bunda pun hanya tersenyum dan mulai memijat kaki Yuri yang sakit.

"BUNDAAAAAAAAAA"

Teriak Yuri kesakitan tak tertahan.

********
Disaat masuk sekolah.

Yuri saat ini sedang berjalan ingin memasuki kelas nya. Namun ia di hentikan oleh dua laki laki yang sedang menggeret Kalandra dan mendorongkan kearah Yuri.

"Nih" ucap Aden dengan mendorong Kalandra.

Yuri pun mengerutkan dahi nya "Lo apain lagi temen gue?" Tanya Yuri datar.

"Temen Lo udah berani sama gue, sok sok an lagi" ujar Aden dan memukul kepala Kalandra.

Yuri pun yang mendengar itu dan melihat Aden memukul kepala Kalandra, ia langsung menarik Kalandra hingga ada di sebelah nya.

"Ya baguslah, emang nya kalau dia berani sama Lo. Gak boleh?" Tanya Yuri sembari menaiki alis nya.

"Gua kakak kelas Lo, Lo harus nurut perintah dari gua" jawab Aden dengan membanggakan diri nya.

"Beda setahun aja kok bangga"

Setelah mengatakan itu Yuri menarik tangan Kalandra dan pergi dari sana.

Lalu tidak jauh dari kelas mereka, Yuri tiba tiba berhenti dan menatap Kalandra.

"Ngapain sih? Kenapa di ladenin?" Tanya Yuri merengutkan dahinya.

"Di ladenin salah, di lawan salah. Gimana?" Bingung Kalandra pasrah.

"Engga gitu juga, kalau ketemu dia. Tinggalin aja, gausah di apa apain"jawab Yuri.

"Ya---" ucapan Kalandra terpotong.

"Yur, ngapain disini?" Tanya Rehan yang baru saja datang.

"Bukan apa apa" jawab Yuri.

KALANDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang