Tugas pertama

1.6K 441 47
                                    

Lisa menunduk melihat kakinya yang terus bergerak karena dia merasa bingung.

Dia merasa asing tapi juga nyaman disini. Sejak saat dia melangkah masuk kedalam gerbang itu, entah kenapa tubuhnya merespon.

"Kenapa tadi aku tidak langsung pulang saja.. Atau cari penginapan lain juga bisa", gumamnya.

Pintu kamar yang dia tempati tertutup, dan saat Lisa coba buka ternyata tidak terkunci.

Dengan hati hati, Lisa berjalan keluar. Dia tidak mengendap endap, untuk apa? Dia bukan pencuri.

Gadis itu mengingat ingat arah darimana dia datang, dan saat berada di sebuah taman dan gazebo, Lisa berhenti.

Hari sudah mulai menjelang malam. Lisa teringat, jika sekarang Ibu Bambam waktunya minum obatnya.

"Apa si bodoh itu ingat jadwal minum obat Ibu?", gumamnya.

"Siapa yang sakit?".

Lisa tentu saja langsung mundur kaget, saat dua pria muda datang dan menanyai nya tiba tiba.

Sepertinya Lisa melamun terlalu lama, jadinya tidak menyadari ada orang lain datang.

"Apa Nona sakit?", pria dengan senyum manis nya bertanya lembut.

Tapi pria satunya menyenggol dan berbisik sesuatu padanya. Buktinya pria manis itu langsung bereaksi.

"Aah.. Nona adalah orang yang diundang Scoups kesini?".

Mendengar nama Scoups, Lisa langsung mengangguk.

"Perkenalkan.. Namaku Hong Joshua".

"Aku Yoon Jeonghan..".

Keduanya memperkenalkan diri, dan mau tak mau membuat Lisa menjawab.

"Lalisa.. Aku dari Yotte".

"Yotte sangat jauh..", Joshua langsung bereaksi kaget,"Nona pasti lelah, apakah sudah tahu kamar yang Scoups siapkan?".

Lisa mengangguk,"Sudah.. Terimakasih".

"Lisa..".

Lisa menoleh pada Jeonghan yang tiba tiba memanggil namanya, seolah akrab.

"Sebenarnya aku penasaran dari tadi..", ucapnya.

"Tentang apa?".

"Energi mu.. Terlihat berbeda", ucap Jeonghan jujur.

"Aah.. Lisa, sebenarnya.. Jeonghan mempunyai kelebihan untuk mendeteksi energi orang lain, juga kekuatannya", jelas Shua agar Lisa paham.

Dan Lisa hanya mengangguk karena sebenarnya itu juga yang mau dia tanyakan.

"Bisa kau tunjukkan?", ucapnya lagi.

"Tunjukkan apa?", Lisa tak terbiasa menunjukkan kekuatannya pada sembarang orang.

"Tentu saja kekuatan mu..", Jeonghan mulai jengah namun juga paham jika dia terlalu lancang.

Pemuda berambut gondrong itu mengambil sesuatu di belakang punggungnya, sebuah belati dan langsung mengiris lengannya.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!!!".

Tentu saja Lisa langsung panik. Dia bahkan langsung akan membekap luka itu agar tak pendarahan.

Namun Shua mengisyaratkan tetap tenang, dan malah menggenggam tangan Jeonghan.

Secara ajaib, luka goresan panjang belati tadi perlahan menutup. Bahkan darah tercecer itu ikut mengering dan hilang.

Setelahnya, Jeonghan menunjukkan lengannya yang sudah kembali kesedia kala pada Lisa.

"Lihat... Ini lah kekuatannya".

Sytten -Place Of MagicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang