Pria manis bergigi kelinci itu tengah bersantai dengan seekor kucing jantan berwarna hitam kecoklatan, Zhan memanggilnya Bobo.
Setiap akhir pekan, Zhan selalu mengajak Bobo ke pusat kota, lalu berjalan-jalan dan duduk di taman sambil memakan ice cream vanilla kesukaannya.
Hidupnya begitu berwarna semenjak kehadiran Bobo, bahkan Zhan akhir-akhir ini lebih sering tersenyum lebar saat Bobo menggodanya untuk memberinya makanan, atau sekedar mengibaskan ekornya saat Zhan masih terlelap dalam tidurnya.
Sejenis kucing-pun tahu mana pria yang tampan sekaligus manis. Selama Zhan pergi bekerja, Bobo selalu merasa kesepian, tak seperti kucing lainnya yang selalu bermain dan loncat hingga ke atap, Bobo memilih untuk duduk dan menjelajahi seisi ruangan Zhan.
Kamarnya terlihat rapih, namun suram. terkadang aura dalam ruangannya begitu pekat. Bobo adalah salah satu yang menjadi saksi tangisan Zhan setiap malam. Namun Bobo selalu mengusapkan dahinya pada pipi Zhan, mengisyaratkan agar Zhan tidak boleh larut dalam kesedihan.
Dalam ruangan kecil itu terdapat meja belajar yang Zhan gunakan untuk ia menggambar atau sekedar untuk menuliskan curhatan kehidupannya. Di meja itu terlihat berserakan berkas-berkas dan kanvas lukis.
Bobo selalu menunggu Zhan pulang pada pukul 6 sore, ia akan berdiri di depan pintu sampai ada seseorang yang ia tunggu membuka pintu. Namun, sayangnya sudah pukul 7 berlalu tapi Zhan belum pulang. Bobo hampir tertidur di depan pintu, tapi tak lama kemudian seseorang tiba untuk membuka pintu.
“Ah, maaf malam ini aku pulang telat.” Zhan menutup kembali pintu dan melepas sepatunya.
Namun raut wajah Zhan tidak terlihat senang, Bobo mendekat kearahnya.
Zhan mengelus kepala kucing dihadapannya, “Kau pasti kelaparan 'kan karena aku pulang telat?”
Namun Bobo hanya membalas ‘Meong..’
“Sekali lagi, aku minta maaf. Kau tahu, aku sungguh lelah menanggung semuanya. Apalagi harus berurusan dengan manusia-manusia menyebalkan itu!” Menyadari nada bicaranya sangat tinggi, Zhan akhirnya mengangkat Bobo dan menciumnya.
“Ah, ku tidak sadar melampiaskan emosiku kepadamu, lagi-lagi aku harus minta maaf. Maaf.. karena kau memiliki majikan sepertiku.”
Raut kucing itu mulai berubah, ia seperti bisa membaca suasana hati Zhan yang sedang kacau.
Zhan kembali menurunkan Bobo, lalu ia pergi untuk mandi dan berganti pakaian.
ㅤ
ㅤ
Tak lama kemudian,"AHHHHKKKK"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE MAGIC OF LOVE | Yizhan
FanfictionZhan adalah seorang pria introvert berumur 24 tahun, menyukai musik dan seni. Ia tinggal seorang diri, tanpa orang tua dan saudara. Pada suatu saat, ia menemukan seekor kucing tanpa pemilik berwarna hitam bercampur coklat ditepi jalan. Kucing itu se...