Chapter 9

198 32 2
                                    

Hari libur sudah selesai, Zhan akan kembali bekerja seperti biasa. Padahal senior Lucy sudah menelponnya untuk istirahat saja jika ia masih merasa sakit. Namun Zhan terlihat sudah segar bugar, walau lebam di wajahnya masih terlihat membiru sedikit.

Zhan membereskan sarapannya, sementara Yibo sedang mengenakan jaket hangat berwarna hitam.

Zhan melirik Yibo, "Tunggu di rumah. Aku akan pulang nanti malam. Jika kau lapar ambil saja cemilan dan makanan instan di kulkas, jangan coba untuk menyalakan kompor!"

Yibo hanya mengangguk dan melambaikan tangannya ketika Zhan mulai berjalan keluar pintu apartemennya.

Sebenarnya Yibo ingin sekali ikut ke tempat Zhan bekerja, ia ingin melihat bagaimana manusia melakukan aktivitas dan mencari uang. Namun kini ia hanya bisa duduk di sofa sambil menonton film.

Yibo memangku laptop sambil melihat layar itu dengan tajam. Membuka satu persatu file yang ada disana.

"Apa ini adalah gabungan adegan romantis? Biasanya Zhan memang menyukainya. Aku jadi penasaran dengan semua isinya."

Tanpa pikir panjang ia mulai membuka file itu dan menonton semua potongan video dari film maupun drama. Mungkin sedikit aneh, tapi jantungnya sedikit berdetak lebih kencang dibanding biasanya.

Sebenarnya Yibo tidak sepolos itu, namun ia memang belum pernah merasakan bagaimana seseorang jatuh cinta.

Apa seseorang yang jatuh cinta akan berpelukan? Saling menatap? Saling berciuman? Atau dengan hal lain? Aku tidak mengerti.

Yibo terus menonton sampai ia merasa bosan.

“Jika kau memiliki seseorang yang kau cintai, maka kau bisa mengungkapkannya, menemaninya ketika ia kesepian, memeluknya ketika ia merasa sedih, menciumnya ketika ia merasa senang, dan terus menjaga perasaannya. Jangan sekali-kali kau mengecewakannya. Jadilah seseorang yang bisa membuatnya nyaman. Lakukanlah hal-hal yang menyenangkan untuk dilakukan berdua.”

Potongan kalimat itu ia dengar disalah satu film romantis yang ia tonton. Yibo hanya berpikir apakah kelak ia bisa melakukannya dengan seseorang atau tidak.

Yibo benar-benar merasa bosan. Saat wujudnya menjadi kucing, ia hanya tidur, makan, lalu berjalan-jalan. Tak ada kegiatan apapun yang dilakukan, tidak seperti manusia. Namun sekarang ia benar-benar bingung harus bagaimana, dan apa yang harus dilakukan lagi.

Akhirnya Yibo hanya duduk dan mendengarkan musik di laptop Zhan. Ingatan Yibo cukup bagus, ia masih ingat nada dan lirik dari lagu yang sering Zhan putar. Tak heran Yibo sering bersenandung ketika ia merasa bosan. Suaranya sangat lembut di telinga.

***


Hari sudah menjelang sore, Yibo berniat untuk pergi keluar. Dengan pakaian rapi, ia mulai membuka pintu apartemen dan berjalan pergi.

Sore ini cuacanya cukup bersahabat, tidak ada hujan maupun badai salju. Yibo melebarkan senyumnya saat melihat salah satu kursi di taman kota. Ia berjalan menghampiri, lalu duduk di sana, matanya melihat ke berbagai arah, ia benar-benar merindukan tempat ini.

"Cukup memberikan kenangan yang baik dan buruk. Aku merindukan tempat ini, tapi tidak untuk kembali."

Yibo beranjak dan melanjutkan perjalanannya. Ia mulai menyusuri trotoar jalan di sebelah toko-toko yang berjejer.

"Anak muda, kau sedang mencari apa?"

Yibo hanya memperhatikan makanan yang disusun rapi didalam lemari kaca itu tanpa berkata apapun.

"Kau ingin roti ini?" Sang penjual menunjuk ke salah satu roti berisi selai strawberry.

Tapi Yibo menggeleng, ia sadar tidak punya uang. Namun matanya tak bisa berbohong, ia sangat lapar.

THE MAGIC OF LOVE | YizhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang